x

Iklan

Biro Pers Media Informasi PPI Dunia

Indonesiana.id
Bergabung Sejak: 19 Februari 2023

Senin, 20 Februari 2023 11:59 WIB

Industri Kesehatan Peluang Karir Bagi Job Seeker Lulusan Luar Negeri


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

JAKARTA, — Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPID) bersama Bali International Hospital (BIH) menggelar webinar bertajuk Job Career and Development Program, Sabtu 18 Februari lalu.

Dalam webinar tersebut, Direktur Utama Pertamedika IHC (Indonesia Healtcare Corporation) drg. Mira Dyah Wahyuni menyampaikan sejumlah peluang karir untuk pelajar lulusan luar negeri yang ingin bekerja di Bali International Hospital. Terutama bagi diaspora dan pelajar lulusan luar negeri yang ingin meniti karir di sektor Kesehatan.

"BIH ingin merekrut pelajar lulusan luar negeri dan diaspora Indonesia sebab kami ingin menjadikan BIH sebagai rumah sakit bertaraf internasional,” ungkap Mira.

Ia menyampaikan BIH mempunyai kebutuhan dokter spesialis sebanyak 60 orang, praktisi umum sebanyak 19 orang, perawat sebanyak 104 orang, tenaga medis pendukung (allied health) sebanyak 73 orang dan kebutuhan tenaga non-medis sebanyak 78 orang.

Lebih lanjut ia menjelaskan secara rinci dokter spesialis yang dibutuhkan BIH diantaranya obgyn, kardiologi, neurologi, anestasi, ortopedi, serta departemen operasi. Selain dokter spesialis, dibutuhkan juga perawat di unit klinik, unit spesial, serta unit rawat inap.

Untuk posisi tenaga medis pendukung, dibutuhkan psikoterapis, farmasi, radiographer, dan rekam medis. Untuk posisi non-medis terdiri dari manajemen, sumber daya manusia (SDM), serta marketing.

“Dokter diaspora dapat melakukan praktik di kawasan ekonomi khusus (KEK) kawasan sanur ini. Karena urusan Kesehatan merupakan hal yang cangkupannya sudah global,” kata Mira Dyah Wahyuni.

BIH sendiri dalam pemaparan Mira menyediakan tiga jalur proses perekrutan. Yakni jalur rekognisi, non-rekognisi, dan kepakaran. Jalur rekognisi adalah perekrutan bagi pelamar yang telah memperoleh sertifikat profesi, sertifikat kompetensi, atau sertifikasi lainnya.

Sementara jalur non-rekognisi adalah penyesuaian kemampuan pada rumah sakit di KEK tempat bekerja, menilai kemampuan dokter dengan melakukan praktik di rumah sakit. Terakhir adalah jalur kepakaran, dimana pelamar dinilai dari pengalaman dan portofolio. (/tr)

Reporter: Nora Mulia Al Mufriha

Ikuti tulisan menarik Biro Pers Media Informasi PPI Dunia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu