x

Potret anak-anak malam hari

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Rabu, 1 Maret 2023 14:44 WIB

Membentuk Citra Diri dan Harga Diri Anak

Orang tua harus menguasai ilmu parenting kalau ingin anak anaknya sukses. Mereka harus mampu membentuk citra diri dan harga diri anak. Bagaimana caranya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Membentuk Citra Diri dan Harga Diri Anak

 

Bambang Udoyono

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Hampir semua orang tua  berniat baik kepada anak anaknya. Kebanyakan mereka ingin pendidikan anak anaknya maju. Kemudian mereka ingin anak anaknya sukses.  Tapi mereka kurang paham dengan parenting.  Sayangnya masih banyak yang memahami bahwa pendidikan hanya di sekolah.  Masih banyak yang mengabaikan pendidikan keluarga.  Masih banyak juga suami yang mengira pendidikan keluarga cukup dilakukan oleh istri saja.  Mereka tidak menyadari bahwa seluruh tingkah laku orang tua memengaruhi pendidikan anak anaknya. Bagaimana keterangannya?

 

Mari kita belajar parenting dengan  mencermati kata Mutiara seorang cendekiawan berikut ini. “Every word, facial expression, gesture, or action on the part of a parent gives the child some message about self-worth. It is sad that so many parents don't realize what messages they are sending. (Virginia Satir)  Setiap kata, ekspresi wajah, gerak tubuh, atau tindakan orang tua memberi anak pesan tentang harga diri. Sangat menyedihkan bahwa begitu banyak orang tua tidak menyadari pesan apa yang mereka kirimkan.

 

Maksudnya setiap kata, ekspresi wajah, gestur orang tua memiliki pengaruh kuat pada anaknya. Kalau semuanya baik dan benar maka pengaruhnya baik pada kejiwaan anak.  Dia merasa dihargai, dicintai dan akan berkembang baik kejiwaannya. Kalau sebaliknya maka pengaruhnya akan negatif.  Inilah salah satu prinsip pokok dalam parenting.

 

Dengan kata lain orang tua sering memberi contoh buruk dalam berkata dan bertindak.  Saya sering sekali melihat sendiri para ibu berkata kasar kepada anaknya.  Mereka menggertak anak anaknya dengan keras dan kasar.  Mereka tidak tahu bahwa tindakan itu melukai hati anak anaknya. Dampaknya akan buruk kepada kejiwaan anak anaknya.  Mereka merasa tidak mendapatkan cinta kasih dan penghargaan yang layak mereka dapatkan.

 

Anak anak yang terus menerus mendapat perlakuan seperti itu akan mengalami luka jiwa.  Akibatnya di masa depan mereka akan mengeluarkan kata dan tindakan yang serupa.  Apa yang keluar sama dengan apa yang masuk. Kalau yang masuk adalah kata kata dan tindakan keras dan kasar maka keluarannya juga demikian.

 

Satu hal yang mengherankan buat saya adalah, tindakan seperti itu dlakukan lintas kelas sosial.  Saya pernah melihat juga orang tua dari kalangan kelas menengah melakukan tindakan serupa kepada anak anaknya.

 

Orang tua yang ingin anak anaknya memiliki perilaku sopan, hatinya halus dan lembut harus mengubah kebiaaan itu.  Setiap orang tua harus merancang agar kata kata, ekspresi dan tindakannya selalu baik.

 

Anak anak yang menerima perlakuan baik dan menerima kata kata sopan dari orang tuanya akan merasa dicintai dan dihargai. Mereka akan memandang diri mereka tidak patut berkata kata dan bertindak kasar. Mereka akan memandang diri mereka sebagai orang yang sopan dan layak menebarkan perilaku baik kepada orang lain.  Mereka akan mampu menghargai dirinya sendiri dan orang lain.  Mereka akan memiliki citra diri dan harga diri yang positif.  Jadi segera saja terapkan tips parenting ini.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler