x

Ilustrasi topeng. Gerd Altmann dari Pixabay.com

Iklan

Iman Haris

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 16 Maret 2023 09:15 WIB

Kritik Pak Guru pada Ridwan Kamil dan Pelajaran dari Pahlawan Bertopeng

Beredar kabar jika Pak Guru Sabil Fadhilah dipecat dari pekerjaannya dari dua sekolah sekaligus. Sebelumnya ia mengkritik penampilan Ridwan Kamil di media sosial dengan meng-kamu-kamu-kan pak Gubernur. Ia dinilai tak berlaku sopan. Demi keamanan dan ketahanan pangan dapur keluarga, ada baiknya Pak Guru belajar dari Pahlawan Bertopeng dan Batman.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Guru Bertopeng

“Aku tidak takut terlihat melawan orang-orang ini,” sanggah John Blake (Gordon-Levitt) saat Batman (Christian Bale) mengingatkannya untuk menggunakan topeng dalam aksinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun Batman menjelaskan, “Topeng itu bukan untukmu, tapi untuk melindungi orang-orang yang kau sayangi.”

Dialog dalam film Batman: The Dark Knight Rises (2012) ini tampaknya menjadi semacam filosofi para superhero di seluruh dunia, tidak terkecuali pahlawan bertopeng (action kamen) dalam serial Shin-Chan yang juga sebagaimana namanya, juga bertopeng.

Memang ada juga superhero tak bertopeng seperti Thor, yang kemungkinan telah menjadikan aksi kepahlawanan sebagai semacam pekerjaan tetap dan bukan lagi sebagai alter ego dari kehidupan dan identitas pribadi mereka sehari-hari.

Karena itu, agak kaget juga ketika melihat tangkap layar komentar seorang pengguna Instagram yang dengan gagah berani munah-maneh (berkamu-kamu) kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada salah satu posting di akunnya.

Bagi orang Sunda, terutama kawasan Priangan (yang meliputi pegunungan tengah dan selatan Jawa Barat), yang kadung menerima undak-usuk basa (strata bahasa; sistem ragam bahasa menurut hubungan antara pembicara), penggunaan kata ‘maneh’ dari seorang rakyat jelata yang ditujukan kepada seorang pejabat terhormat seperti gubernur memang terasa janggal, tidak sopan dan tak sesuai tatakrama.

“Dalam zoom ini, Maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil ??? (“Dalam zoom ini, kamu sedang menjadi gubernur atau kader partai atau pribadi @ridwankami ???”),” ujar pengguna Instagram @sabilfadhillah yang belakangan diketahui berprofesi sebagai guru tersebut.

Sontak komentarnya ini menjadi bulan-bulanan netizen simpatisan Pak Gubernur yang dengan cekatan mengalihkan poin kritik pada persoalan etika dan tatakrama si pengguna sebagai guru.

Ya, media sosial memang rimba raya, tapi persoalannya tidak berhenti di situ, hari ini beredar kabar jika Pak Guru dipecat dari pekerjaannya sebagaimana dikutip Kompas.com (Rabu, 15 Maret 2023).

Tidak tanggung-tanggung, Muhammad Sabil Fadhilah, nama Pak Guru tersebut, dipecat dari dua sekolah sekaligus.

Sabil Fadhilah mengaku bahwa komentarnya tersebut merupakan sebuah kritik atas penampilan Ridwan Kamil pada sebuah Zoom Meeting dengan siswa-siswi salah satu SMP di Tasikmalaya, sebagaimana tampak pada salah satu posting @ridwankamil pada 13 Maret 2023.

Dalam video tersebut, Pak Gubernur memang tampak menggunakan jas berwarna kuning yang identik dengan warna partai politik tempatnya berlabuh saat ini.

Menurut Sabil, penggunaan jas kuning dapat ditafsirkan sebagai sebuah kegiatan “politik praktis” di lingkungan atau kegiatan pendidikan, dan karenanya dia mempertanyakan pilihan busana Pak Gubernur.

Meski, dengan mengabaikan semiotika dan bentuk-bentuk komunikasi politik, Pak Gubernur tentu boleh membantah kecurigaan Pak Guru.

Nasi telah menjadi bubur, Pak Guru sudah dicoret dari Dapodik. Pilihannya untuk mengkritisi perilaku pejabat berakhir dengan surat pemecatan.

Pak Gubernur mengaku kaget mendengar kabar ini. Dalam unggahan pada akun Instagram-nya hari ini, beliau menyatakan telah “mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan.”

Entah bagaimana nasib Pak Guru ke depannya, akan tetapi kejadian ini mengingatkan kita bahwa meskipun hak mengemukakan pendapat dilindungi Undang-Undang Dasar, tetapi tidak dilindungi yayasan.

Karena itu juga, demi keamanan dan ketahanan pangan dapur keluarga, ada baiknya Pak Guru belajar dari Pahlawan Bertopeng dan Batman.

Ikuti tulisan menarik Iman Haris lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler