x

kesadaran diri

Iklan

Kokowoyo

Penghancur peradaban
Bergabung Sejak: 20 Maret 2023

Jumat, 24 Maret 2023 18:58 WIB

Kesadaran Proporsional

Analisis ini merupakan analisis personal mengenai batas-batas kesadaran manusia, tentang bagaimana manusia dapat mengetahui batasannya sendiri dan bagaimana manusia dapat melampauinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kesadaran merupakan suatu hal yang kompleks dan historis. Para intelektual sejak jaman Yunani sampai kontemporer bahkan para pemikir bijak orientalis terus berlomba-lomba menjelaskan mengenai hakikat dari kesadaran. Kajian ilmu kesadaran menjadi buah bibir yang terus digaungkan, sampai definisi dan pemaknaan dari kesadaran itu sendiri menjadi plural dan semakin kompleks.

Seorang yang bijak mengatakan bahwa hiduplah dengan penuh kesadaran, agar tindakanmu dapat terkontrol atas kesadaranmu sendiri, tetapi dalam argumen tersebut bahwa ada sesuatu yang belum disadari bahwa manusia memiliki batas, manusia memiliki kapasitas. Maka dari itu pada hakikatnya bahwasannya manusia merupakan subjek proporsional dalam segala aspek, manusia memiliki batasan yang absolut. Tetapi terkadang kesadaran membawa manusia melampaui batasannya sendiri, inilah yang dapat saya katakan sebagai bijak yang tidak sadar, seorang bijak yang tidak menyadari batasannya sendiri.

Saya mencoba untuk membawa sebuah analogi konkret terkait kesadaran yang menghegemoni dengan sebuah premis . Kenapa orang-orang yang memikirkan kehidupan ia tidak akan dapat menikmati kehidupan? Itu dikarenakan ia menyadari sesuatu, yaitu hal-hal buruk yang konkret, orang yang menyadari itu menyadari bahwa kehidupan adalah sesuatu yang kejam dan penuh tragedi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu terkadang kita belum menyadari jikalau kita perlu untuk membatasi kesadaran kita sendiri, bukan tanpa alasan. Realitas adalah sesuatu yang tabu dan misterius, ia bagaikan sebuah labirin tak berujung, kehidupan menjadi sebuah hal yang tak terduga, karena kehidupan sendiri diluar nalar dan interpretasi. Maka dari itu perlu lah kita menyadari tentang batas-batas kesadaran pada realitas.

Kehidupan ini adalah suatu hal yang paradox, semakin memikirkan kehidupan semakin orang tidak akan bisa merasakan kehidupan, semakin kita memikirkan tentang kebahagiaan,semakin kita tidak akan bahagia. Hal inilah yang perlu disadari pada saat ini, kita melawan arus hegemoni kesadaran dengan kesadaran. Menjadi antitesis pada kesadaran kita sendiri dan memunculkan sintesis untuk manfaat kehidupan kita sendiri.

Ikuti tulisan menarik Kokowoyo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler