x

Iklan

Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Kamis, 13 April 2023 11:31 WIB

Jejak Bisnis Militer

Dimulai semenjak awal kemerdekaan (penguasaan aset-aset asing). Karena dana dari negara (-50%) tidak cukup untuk kepentingan rutin dan operasi militer. Dunia militer dan bisnis berbeda Namun dunia bisnis memerlukan peran personel yang bisa disiplin. Adakalanya industri memerlukan para pensiunan militer untuk menegakkan disiplin. Misal: Industri besar di AS meminang Jendral (purn) Alexander Haig dan Collin Powel untuk bekerja. 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Awal Mula Bisnis 

Dimulai semenjak awal kemerdekaan (penguasaan aset-aset asing). Karena dana dari negara (-50%) tidak cukup untuk kepentingan rutin dan operasi militer. Dunia militer dan bisnis berbeda Namun dunia bisnis memerlukan peran personel yang bisa disiplin. Adakalanya industri memerlukan para pensiunan militer untuk menegakkan disiplin. Misal: Industri besar di AS meminang Jendral (purn) Alexander Haig dan Collin Powel untuk bekerja. 

Di Indonesia, semula bisnis militer diperlukan untuk mencukupi kebutuhan anggran militer. Namun, semakin lama yang terlibat hanya kalangan perwira tinggi, dan hasilnya sebagian besar dinikmati oleh perwira tinggi. Sementara itu para prajurit kurang memperoleh manfaatnya dari bisnis militer. Eksesnya, sebagian para prajurit rendahan (oknum perwira pertama dan menengah) bisnis illegal loging, bisnis perjudian (semua jenis), dan ada yang bisnis pelacuran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bisnis militer: Bisnis institusional dan Bisnis individual

Ada dua jenis sifat bisnis militer: Military  industry (Pindad, pabrik kendaraan militer, dll.) Military in industry (Militer ikut terlibat dalam industry barang-barang keperluan warga sipil seperti industri pesawat Boeing, konsultan industri, dll.) 

Secara hukum, bisnis militer sah saja, namun ketika ada penyimpangan maka harus dihentikan. Penyimpangan itu antara lain penggunaan pengaruh (power) pada saat tender pekerjaan, monopoli,(misal taksi yg dipunyai militer memonopoli di bandara Juanda), dll. jelas akan menimbulkan unfairness dalam kompetisi. Menimbulkan suasana bisnis tidak sehat dan juga menimbulkan budaya KKN. Menimbulkan hambatan dalam penegakan hukum bisnis Menumbuhkan budaya premanisme dalam bisnis, karena cenderung mengedepankan pendekatan power daripada profesionalism.

Mendistorsi budaya trust dan fairness dalam dunia bisnis. Menimbulkan hambatan dalam penegakan hukum bisnis. Menumbuhkan budaya premanisme dalam bisnis, karena cenderung mengedepankan pendekatan power daripada profesionalism. Mendistorsi budaya trust dan fairness dalam dunia bisnis.

Beberapa efek positif bisnis militer:

Mendorong disiplin kerja dan ketangguhan kerja/etos kerja yang tinggi. Soliditas dan solidaritas antarpekerja sangat tinggi. Bisa menumbuhkan trust yang kuat karena ada nilai pantang menyerah dalam jiwa militer.

Beberapa efek negatif bisnis militer:

  • Bila menjadi bisnis militer yang besar menimbulkan anggapan di kalangan sipil bahwa militer merebut “lahan” sipil. Jadi, rawan akan kecemburuan sosial.
  • Bila terjadi “penyimpangan” penyelesaiannya cenderung menggunakan pendekatan kekuasaan.
  • Bisa menimbulkan hilangnya trust di kalangan investor (asing dan domestik) terhadap dunia bisnis di Indonesia.
  • Menimbulkan minimnya budaya fairness dalam dunia bisnis di Indonesia.
  • Selanjutnya, militer berbuat apa saja karena punya modal besar (termasuk kembalinya Dwi Fungsi ABRI) dan berujung pada terbentuknya negara otoriter ataupun monarkhi absolute

Pada tahun 2009 dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2009 tentang pengambilalihan aktivitas bisnis TNI. Semua bisnis TNI akan dikelola oleh sebuah badan khusus yang akan didirikan yang merupakan amanat dari Undang Undang No.34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Daftar perusahaan industri militer alutsista dan produksinya

  • Mabes TNI: Rantis 4x4 TNI
  • Balitbang Kemhan: Roket 122&200mm, Repeater UHF, Munisi 90 mm
  • Dislitbangad: Remote Control Weapon System
  • Dislitbangal: Munisi dan senjata APS
  • Dislitbangau: Modulator TWT Radar Thomson
  • BPPT: UAV Wulung
  • LIPI: ISRA Coastal radar
  • Lapan: Roket Ф 122 mm
  • PT Pindad: MRAP, tank medium
  • PT Dirgantara Indonesia: Pesawat CN-295
  • PT PAL: PKR 105. KCR-60, LPD-125, FPB-57
  • PT LEN: Combat Management System
  • PT Dok Kodja Bahari: Kapal BCM-122
  • PT Lundin Industry Invest: KCR trimaran kelas Klewang
  • PT Auto Car: Engine
  • CV Indopulley Perkasa: Ban runflat, Boogie Wheel
  • PT Infoglobal Teknologi Semesta: MPD, MFD
  • PT Sari Bahari: Bom P-100 dan P-250
  • PT Fista Bahari Internusa: Life craft
  • PT Tesco Indomaritim: Landing Craft Vehicle Personel
  • CV Maju Mapan: Payung Udara Barang
  • PT Infra RCS: Surveillance
  • CV Nuslisty Abadi Medika: Kelambu Malaria
  • PT CMI: Tekhnologi Radar APQ 159 untuk pesawat F-5
  • PT Palindo Marine: KCR-40, KP-110
  • PT Persada Aman Sentosa: Helm & Rompi Tempur
  • PT Indah Angurah Abadi: Azimuth Rudder Propeller
  • dll

 

Ikuti tulisan menarik Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler