x

Iklan

Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Kamis, 13 April 2023 11:32 WIB

Sejarah Historiografi Jepang

Bagian sejarah jepang meninggalkan dokumen tertulis dimulai pada abad ke-5 dan abad ke-6 Masehi, saat sistem tulisan China, agama Buddha, dan kebudayaan China lainnya dibawa masuk ke Jepang dari Kerajaan Baekje di semenanjung Korea

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bagian sejarah Jepang meninggalkan dokumen tertulis dimulai pada abad ke-5 dan abad ke-6 Masehi, saat sistem tulisan China, agama Buddha, dan kebudayaan China lainnya dibawa masuk ke Jepang dari Kerajaan Baekje di semenanjung Korea. Sejarah penulisan dan sastra Jepang dimulai pada zaman purba dengan karya kojiki (babad), shinwa (mite), norito (mantra doa-doa), dan fudoki (catatan geografi suatu wilayah). Dengan demikian, penulisan dan sastra Jepang memiliki ciri-ciri Zeigest yang spesifik, yaitu dari segi sejarah memiliki ciri-ciri Tennooke (keluarga kaisar) karena penulisan sejarah pada masa itu ditujukan untuk meletakkan dasar-dasar legitimasi kaisar sebagai simbol keagungan nasional dan persatuan spiritual.

Seperti bangsa-bangsa lain, di Jepang juga mengenal adanya historiografi kuno. Yang menjadi pembeda historiografi kuno dengan historiografi era lainnya adalah isi dan latar belakangnya. Jika historiografi era modern sudah menggunakan metodologi sejarah, historiografi kuno lebih dominan membahas tentang cerita-cerita serta mitos para leluhur.  Dalam Historiografi Kuno Jepang, dikenal dengan adanya dua kitab yang menjadi titik awal historiografi bangsa Jepang yaitu Kojiki dan Nihon Shoki. Kronik tertua yang masih ada di Jepang, Kojiki dan Nihon shoki, menggambarkan perjalanan Kamu-yamato-ihare-biko no Mikoto dari Kyushu selatan ke dataran Yamato. Dia disebut oleh sejarawan kemudian sebagai kaisar pertama yang biasa disebut Jimmu.

Kojiki yang terdiri dari tiga buku dipersembahkan kepada Kaisar Gemmei di. Sedangkan untuk Nihon Shoki historiografi resmi pertama Jepang ditulis dalam tiga puluh buku yang dipersembahkan untuk Kaisar Gensho. Dalam dua buku sejarah ini dikisahkan bahwa Jepang mulai dari awal mitologi. Didalamnya ditulis tentang pendirian Jepang oleh Kaisar Jimmu yang keturunan Amaterasu. Hingga kejadian kejadian para pemimpin Jepang selanjutnya.

  1. Kojiki( 720) merupakan catatan mengenai masalah- masalah kuno. Penulisan Kojiki menggunakan aksara tiongkok namun dengan penyesuaian karakter Jepang. Kitab ini disusun oleh O-no-Yasumaro pada awal abad ke-8 dibaawah perintah Kaisar Gemmei. Kojiki menggambarkan permasalahan rakyat jepang dari era dewa- dewa lewat berdirinya kekuasaan Yamato hingga berakhirnya pemerintahan Ratu Suiko tahun 623. Keluarga kekhaisaran mengajukan haknya buat berkuasa sebab generasi langsung dari Amaterasu, Dewa Matahari. Sebagai catatan sejarah, Kojiki memiliki nilai yang tidak terhingga karena terdapat kumpulan mitologi Jepang di dalamnya. Kojiki yang merupakan buku sejarah tertua di Jepang berisi tentang berbagai peristiwa seperti langit dan bumi (Ametsuchi). Kojiki sendiri terbagi menjadi 3 jilid. 
    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Jilid 1: Kamitsumaki. Yang berisi tentang kata pengantar dan mitologi seputar kelahiran dan kehidupan. Kamitsumaki juga diartikan sebagai kitab dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Bagian ini juga membahas mitos-mitos tentang asal muasal terbentuknya wilayah Jepang. Mitos ini menceritakan tentang turunnya Ningi no Mikoto dari surga ke dunia yaitu di gunung Takachihonomine di Kyushu. Ningi no Mikoto adalah cucu dari Amaterasu. Mitos lainnya adalah tentang Umiachihiko yang merupakan pemimpin dari Kyushu bagian tenggara. Umiachihiko adalah orang kepercayaan hohodemi no Mikoto (kakek dari Jimmu).

    Jilid 2: Nakatsumaki. Bagian ini berisi tentang kisah para para kaisar mulai dari Kaisar Jimmu (pertama) hingga kaisar Ojin (ke-15). Sebelum Kaisar Ojin, para leluhur dianggap sebagai Kaisar Fiktif atau mitos karena tidak memiliki bukti-bukti Sejarah yang kuat.
  2. Nihon Shoki (720) ataupun Babad Jepang atau juga Nihongi. Banyak yang mengatakan, jika Nihon Shoki merupakan lanjutan dari Kojiki. Nihon Shoki ditulis dalam bahasa Tiongkok serta didasarkan pada model- model Tiongkok. Nihon Shoki mencatat 660 SM sebagai tahun kenaikan tahta Jimmu (Kaisar Awal). Nihon Shoki dengan 5 sejarah formal selanjutnya yang mencatat tentang peristiwa istana kekaisaran hingga tahun 887 diketahui selaku Rukkokushi atau 6 buku sejarah nasional. Berbeda dengan Kojiki, Nihon Shoki merupakan buku resmi yang digunakan sebagai patokan tertua di Jepang dan masih ada hingga saat ini. Nihon Shoki terdiri dari 30 Jilid dimulai dari bagian silsilah hingga Sejarah pada zaman Kaisar Jito. Nihon Shoki lebih sedikit membahas tentang mitologi mitologi, berbeda dengan Kojiki yang membahas juga tentang Penciptaan semesta oleh Amaterasu. Nihon Shoki lebih berfokus untuk menyampaikan kenyataan kenyataan umum serta para pahlawan kebudayaan. Penulisan Nihon Shoki lebih terstruktur serta memiliki koronologis dengan penanggalan tradisional. Hal-hal itulah yang menjadikan alasan mengapa Nihon Shoki dijadikan sebagai Babat Jepang dan titik awal Historiografi Jepang.

    Bersama dengan Kojiki, Nihon Shoki merupakan sumber ajaran agama Shinto atau bisa dikatakan juga sebagai kitab suci. Selain berisi kisah para dewa, kitab Kojiki dan Nihon Shoki juga mengandung banyak lagu serta puisi yang menggunakan huruf kanji. Namun, huruf kanji yang digunakan hanya berfungsi sebagai pelafalan bukan arti dari huruf kanj, cara penulisan itu disebut Man’yogana.

Ikuti tulisan menarik Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler