x

Ganjar Pranowo memberikan salam kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri dan Katua DPP Puan Maharani, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Juni 2022. Tempo/M taufan Rengganis

Iklan

Malik Ibnu Zaman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 Oktober 2022

Senin, 17 April 2023 10:54 WIB

Jika Ganjar Fans Sepak Bola, Ia Tidak Akan Pernah Menyakiti Perasaan Insan Sepak Bola

Ganjar Pranowo itulah namanya, rambut putih di kepalanya, klub Manchester United kebanggaannya. Jika melihat beberapa postingan di media sosialnya, kita pasti tahu bahwa bapak yang satu ini adalah penggemar sepak bola, lebih tepatnya fans dari Manchester United. Perlu dicamkan dengan baik-baik loh yah bukan fans Timnas Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ganjar Pranowo itulah namanya, rambut putih di kepalanya, klub Manchester United kebanggaannya. Jika melihat beberapa postingan di media sosialnya, kita pasti tahu bahwa bapak yang satu ini adalah penggemar sepak bola, lebih tepatnya fans dari Manchester United. Perlu dicamkan dengan baik-baik loh yah bukan fans Timnas Indonesia.

Beberapa kali dalam postingan di media sosialnya Ganjar memakai jersey Manchester United. Bukan hanya memakai jersey, tetapi juga menyinggung soal klub yang berlaga di Liga Premier League tersebut. Kemudian anaknya juga memakai nama depan legenda sepak bola yaitu Zinedine Zidane. Maka bisa dikatakan ia seorang fans sepak bola.

Meskipun sebenarnya patut dipertanyakan lagi sih apakah ia benar-benar seorang fans sepak bola, atau jangan-jangan itu hanya sekedar strategi politik. Sebab kita tahu bahwa sepak bola merupakan olahraga populer di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendapat saya, sih, ia hanya sekedar ikut-ikutan saja nge-fans sepak bola, agar namanya dikenal. Sebab beberapa tindakannya tidak mencerminkan bahwa ia seorang fans sepak bola. Jika Ganjar seorang fans sepak bola seharusnya dia paham, bahwa olahraga termasuk sepak bola tidak bisa dicampuradukkan dengan politik. Tetapi pada kenyataannya, ia malah menolak kedatangan Tim sepak bola Israel pada perhelatan Piala Dunia U-20.

Apakah itu namanya bukan mencampur adukkan dengan politik? Orang awam seperti saya pun paham bahwa apa yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo itu mencampurkan dengan politik. Logikanya kalau mau menolak ya sejak dulu loh, sejak Israel dipastikan lolos Piala Dunia U-20 pada pertengahan 2022. Bukan malah ketika event sudah di depan mata. Apa karena tahun ini adalah tahun politik? Dan Anda memandang bahwa hal tersebut merupakan momentum untuk menaikkan elektabilitas?.

Tahun politik memang panas, mereka yang menolak seperti Ganjar Pranowo, seharusnya paham atas konsekuensi dari apa yang mereka katakan. Sebagai seorang fans sepak bola seharusnya Ganjar tahu dong konsekuensinya. Pertama tentu saja batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. FIFA pun secara resmi telah mengeluarkan pernyataan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah. Kalau hanya batal menjadi tuan rumah masih mending, tetapi kalau sampai dikenakan sanksi berupa pembekuan bagaimana jadinya?.

Sebagai seorang fans sepak bola, apakah Pak Ganjar Pranowo tidak tahu berapa banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari sepak bola? Kalau tidak tahu, mari saya kasih tahu. Bukan hanya satu atau dua orang, tetapi ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan. Pertanyaan saya apakah itu bukan masalah kemanusiaan? Apakah sanggup menghidupi penghidupan mereka. Mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah saja sulitnya minta ampun.

Lalu sebagai seorang fans sepak bola seharusnya Ganjar Pranowo juga tahu dong bagaimana besarnya mimpi anak bangsa terhadap sepak bola. Hampir semua orang Indonesia pernah bercita-cita menjadi pemain sepak bola, bercita-cita membawa Indonesia ke Piala Dunia. Mimpi itu sudah di depan mata sebentar lagi menjadi kenyataan, namun sayang mimpi itu harus dikubur dalam-dalam. Entah sampai kapan harus menunggu mimpi itu datang lagi.

Kalau memang fans sepak bola seharusnya bisa melihat dong bahwa ajang ini merupakan momentum untuk mengubah sepak bola Indonesia. Langkah awal untuk menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai negara penggemar sepak bola. Tetapi negara pemain sepak bola.

Jadi intinya begini Pak Ganjar, katanya fans sepak bola, kok malah mencampur adukkannya dengan politik, mengubur mimpi anak bangsa pula. Jika Anda seorang fans sepak bola, Anda tidak akan pernah melakukan hal semacam itu. Sedikitpun tidak akan pernah menyakiti perasaan insan sepak bola. Nah, Manchester United pun pasti juga akan malu, jika tahu apa yang dilakukan oleh salah satu fansnya.

Satu lagi semoga mereka-mereka ini, termasuk Ganjar, I Wayan Koster, dan lain-lain jangan hanya sekedar teriak-teriak. Kemudian tidur lelap lagi. Tetapi harus benar-benar tindakan nyata.

 

Ikuti tulisan menarik Malik Ibnu Zaman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler