x

Foto: preserved-egg dari pixabay

Iklan

Fidelia Simamora

Seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi UPJ yang mencoba berbagi sedikit cerita.
Bergabung Sejak: 16 Desember 2022

Rabu, 19 April 2023 15:55 WIB

Spiral of Silence; Diam yang Bukan Bermakna Setuju

Pernah ga sih kalian pengen beropini di suatu komunitas tapi cenderung takut karena berbeda opini ? Sering kali kita menjadi bungkam karena miliki beberapa opini yang berbeda terkait beberapa kasus yang ada. 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sering, gak, sih kalian merasa takut menyatakan pendapat yang berbeda? Atau bahkan memilih untuk diam saja tapi di dalam hati dongkol banget? Bisa jadi cuman perkara pemilihan tempat terkadang kita malas berdebat karena berbeda persepsi, menarik bukan? Ternyata ada, loh, teori komunikasi yang menjelaskannya, yaitu teori Sspiral of Silence atau teori Spiral Keheningan. 

Spiral Keheningan adalah teori yang menjelaskan bahwa seseorang akan cenderung untuk diam jika terjadinya perbedaan pendapat atau persepsi. Apa yang bisa menjadi penyebab atau faktor yang mempengaruhi seseorang memutuskan untuk diam ? Yang pastinya adalah opini dari media dan opini orang sekitar. 

Opini yang timbul karena media lebih mudah mempengaruhi masyarakat. Hal ini dikarenakan media memiliki cakupan penyebaran informasi yang luas dan sering kali beberapa media dianggap sudah kredibel. Opini yang terbentuk oleh suatu media dan diterima oleh masyarakat mendorong orang yang berbeda opini cenderung diam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenapa orang berbeda opini itu cenderung diam dan tidak mau menjadi whistle blower ? Karena adanya perbedaan maka timbul ketakutan akan penolakan dari sekitarnya. Jika sudah terjadi penolakan, seseorang maka lebih sulit mendapatkan kepercayaan dan bisa saja dikucilkan karena dianggap sudah tidak satu visi lagi. Hal ini yang membuat orang cenderung memilih untuk diam seribu bahasa walaupun sebenarnya dia tidak setuju dengan suara mayoritas. 

Ikuti tulisan menarik Fidelia Simamora lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler