x

Iklan

Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Rabu, 19 April 2023 16:07 WIB

Melacak Perkembangan Sejarah Mobilitas Penduduk Kota di Indonesia

Secara "sosiologis" penekanannya pada kesatuan masyarakat industri, bisnis, dan wirausaha lainnya dalam struktur yang lebih kompleks. Secara fisik "kota" dinampakkan dengan adanya gedung-gedung yang menjulang tinggi, hiruk pikuknya kendaraan, pabrik, kemacetan, kesibukan warga masyarakatnya, persaingan yang tinggi, polusinya, dan sebagainya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kehidupan Masyarakat Perkotaan

Secara sosiologis penekanannya pada kesatuan masyarakat industri, bisnis, dan wirausaha lainnya dalam struktur yang lebih kompleks. Secara fisik "kota" dinampakkan dengan adanya gedung-gedung yang menjulang tinggi, hiruk pikuknya kendaraan, pabrik, kemacetan, kesibukan warga masyarakatnya, persaingan yang tinggi, polusinya, dan sebagainya.

Kota sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia, menurut Bintarto ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial-ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis atau sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perkembangan Kota

Pada umumnya terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kota,yaitu: (a) Faktor penduduk, yaitu adanya pertambahan penduduk baik disebabkan karena pertambahan alami maupun karena migrasi. (b) Faktor sosial ekonomi, yaitu perkembangan kegiatan usaha masyarakat (c) Faktor sosial budaya, yaitu adanya perubahan pola kehidupan dan tata cara masyarakat akibat pengaruh luar, komunikasi dan sistem informasi.

Beatley dan Manning (1997) bahwa penyebab perkembangan suatu kota tidak disebabkan oleh satu hal saja melainkan oleh berbagai hal yang saling berkaitan seperti hubungan antara kekuatan politik dan pasar, kebutuhan politik, serta faktor-faktor sosial budaya maupun mobilitas sosial.

Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dipandang sebagai suatu gerakan dalam struktur sosial, di mana terdapat suatu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Lebih lanjut pendapat ini dipertegas dengan penelitian Sorokin yang dikutip dari Basrowi bahwa ia menyatakan bahwasannya mobilitas sosial ini memiliki 2 tipe sosial yakni mobilitas sosial horizontal dan mobilitas sosial vertikal.

Mobilitas Antargenerasi

Merupakan mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial yang berbeda dengan keluarganya. Ada dua Mobilitas Antargenarasi, yaitu :

Mobilitas Intergenerasi
Perubahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi, mulai dari kakek nenek hingga cucu. 

Mobilitas intragenerasi
Sementara itu mobilitas intergenerasi adalah perubahan status sosial yang terjadi di dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah ibu hingga anaknya.

Studi Kasus Mobilitas Sosial Vertikal Naik 

Pejabat A melakukan korupsi dan dilaporkan oleh pejabat B sehingga si A dipecat dan menjadi pengangguran (Turun)

Pejabat B naik pangkat untuk menggantikan pejabat A yang ketahuan korupsi (Naik)

Studi Kasus Mobilitas Sosial Horizontal

Seseorang mengganti kewarganegaraan dan pemindahan lokasi penugasan tanpa adanya penggantian jabatan.

Contoh Kasus Mobilitas Sosial Mobilitas Intergenerasi

Kakek seorang petani, orang tua bekerja sebagai pembisnis swasta sedangkan anak menjadi seorang dokter

Contoh Kasus Mobilitas Sosial Mobilitas Intragenerasi 

Ayahnya Minato seorang Walikota sedangkan Anaknya si Naruto menjadi Presiden

 

 

Ikuti tulisan menarik Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler