x

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Jumat, 28 April 2023 11:23 WIB

Kiat Mengatasi Kesedihan

Ketika Anda sedang sedih jangan diam saja. Segera atasi. Bagaimana caranya? Sila ikuti terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Bambang Udoyono

 

Kejadian pandemi kemarin memang benar benar mengguncang dunia. Banyak orang terpaksa meninggalkan dunia pindah ke alam lain.  Banyak orang yang surut bisnisnya. Tidak sedikit bahan terkena PHK.  Akibatnya banyak hati yang terluka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Atau mungkin ada kejadian lain yang dampaknya tidak kalah dahsyat. Trauma kejiwaan menjadi akibatnya.  Apapun sebabnya banyak sekali manusia selama hidup di dunia mengalami kejadian yang menyayat hati. Perceraian, PHK, bisnis bangkrut dll.  Kejadian luar biasa itu seringkali menyisakan dua masalah.  Ada masalah ekonom dan masalah psikis berupa kesedihan.  Bagaimana kiat mengatasinya?

Kata mutiara Ali bin Abi Thalib

Mari kita simak kata mutiara dari seorang sahabat nabi Muhammad saw. Jangan biarkan hatimu larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau itu akan membuatmu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi. Demikian kata Ali bin Abi Thalib.

 

Memang orang yang larut dalam kesedihan sejatinya pikirannya masih terikat dengan masa lalu. Dia masih menyimpan kejadian yang membuatnya sedih itu dalam pikirannya.  Akibatnya dia tidak siap menyambut masa depannya.  Kalau mau siap menyongsong masa depan dia harus mampu move on.  Pertanyaannya bagaimana caranya?

Geser fokus perhatian

Caranya dengan menggeser fokus perhatian. Pindahkan fokus dari kejadian yang memicu kesedihan. Cari kegiatan yang makan waktu dan tenaga banyak agar fokus perhatian bergeser.  Kalau pekerjaan sudah ada di fokus perhatian maka kesedihan itu akan teratasi.

 

Bagaimana kalau kegiatan yang menyita waktu itu tidak menghasilkan uang yang cukup?  Untuk masa tertentu terima saja.  Karena manfaatnya secara psikis tetap ada.  Tentu saja sembari mencari kegiatan lain atau pekerjaan di tempat lain yang lebih baik penghasilannya.  Lagi pula kesempatan kecil jangan disepelakn karena tudka jarang pintu kecil itu akan mengarah ke pintu besar. Maksudnya kesempatan kecil akan membuka kesempatan yang pebih besar.

Pindah tempat tinggal

Pindah tempat tinggal juga membantu.  Cari tempat tinggal yang jauh dari tempat kejadian yang menyesakkan dada.  Jika perlu cari lingkungan sosial budaya baru yang berbeda.  Jika awalnya Anda tinggal di masyarakat yang berbahasa Jawa, coba pindah ke daerah yang berbahasa Bali atau Sunda atau yang lain.

Awalnya mungkin tidak mudah. Tapi dengan berlalunya waktu maka secara berangsur fokus perhatian akan bergeser.

Belajar keterampilan baru

Belajar suatu keterampilan baru juga sangat membantu.  Misalnya kalau belajar bahasa asing yang belum pernah Anda pelajari sebelumnya. Kalau Bahasa Inggris mestinya kita semua pernah belajar di sekolah. Coba saja belajar Bahasa Spanyol atau Prancis atau Arab.  Tujuan utamanya sebenarnya bukan menguasainya tapi sekedar mengisi pikiran dengan kesibukan baru.  Atau mungkin keterampilan. Pokoknya sesuatu yang belum pernah Anda pelajari sebelumnya.  Konon bagian otak yang baru akan berkembang Ketika Anda belajar hal baru.

Expressive writing

Pilihan lain adalah menulis.  Ada sebuah teknik yang namanya expressive writing atau therapeutic writing.  Ini adalah menulis bebas yang tujuannya untuk meringankan beban mental dan menyehatkan jiwa raga. Caranya mudah saja.  Tulis apapun yang mengganjal hati Anda. Pakai alat apa saja yang nyaman.  Mau pakai laptop, hp, buku tulis atau apapun boleh.

 

Anda tidak perlu memerhatikan tata bahasa dan tata tulis.  Karena Anda menulis untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain.  Anda tidak menulis karya ilmiah atau buku untuk penerbit yang harus memenuhi standard tertentu.  Anda tidak menulis karya sastra yang harus indah. Tujuan Anda menulis adalah untuk meringankan beban mental.  Jadi Anda bebas.  Anda sendiri yang menetapkan aturan.

 

Bentuknya bebas.  Anda boleh menulis prosa. Puisi juga boleh. Mau menulis cerita pendek juga boleh. Durasi waktunya juga terserah Anda. Tapi paling tidak Anda menulis selama limabelas menit.  Dan lakukan dengan rutin, tidak hanya sekali saja.  Lakukan dengan rutin paling tidak empat kali dalam seminggu. 

 

Teknik ini adalah hasil penelitian seorang pakar psikologi bernama James Pennebaker.  Menurut penelitian James Pennabaker  kegiatan menulis secara ini akan menyehatkan jiwa dan raga Anda.

Penutup

Ketika Anda sedang sedih lakukan beberapa tindakan. Cari kesibukan yang menyita tenaga dan waktu.  Pelajari keterampilan atau ilmu baru. Kalau perlu pindah tempat tinggal.  Lakukan expressive writing. Berbagai kesibukan itu akan menyita banyak waktu dan perhatian Anda.  Maka secara berangsur trauma kejiwaan akan berlalu. Mental Anda akan sehat lagi.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler