x

Aspal. Ilustrasi Pembangunan Jalan

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Sabtu, 6 Mei 2023 22:14 WIB

Menyoalkan Masalah Indonesia yang Sudah 43 Tahun Impor Aspal

Mungkin yang harus pak Jokowi ingat dan sadari bahwa jalan-jalan yang rusak berat ini bukan hanya terdapat di provinsi Lampung saja. Coba sekarang kita bayangkan bersama-sama, apabila semua provinsi-provinsi di seluruh Indonesia akan memviralkan semua jalan-jalan yang rusak parah di daerahnya masing-masing melalui media Tik Tok, agar mendapatkan perhatian yang besar dari para pejabat negara, maka alangkah malunya Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus segera lebih sigap, cepat tanggap, dan bijak menyikapi situasi viral ini dengan berjanji dan menjelaskan kepada rakyat bahwa Indonesia akan berswasembada aspal pada tahun 2045. Silahkan rakyat viralkan semua jalan-jalan yang rusak berat tersebut, seandainya janji pemerintah ini tidak terwujud.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia untuk pertama kalinya impor aspal pada tahun 1980an. Jadi sampai sekarang ini sudah 43 tahun lebih Indonesia masih impor aspal terus. Mengapa hal ini perlu dipertanyakan ? Karena di pulau Buton, Sulawesi Tenggara, deposit aspal alam jumlahnya sangat melimpah, sekitar 662 juta ton. Pak Jokowi sudah pernah mempertanyakan mengapa kita tidak memanfaatkan aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor? Lucunya, seharusnya pertanyaan ini dijawab oleh pak Jokowi sendiri. Pak Jokowi kan Presiden Republik Indonesia.

43 tahun adalah waktu yang lama sekali. Sebentar lagi akan setengah abad. Indonesia sudah merdeka selama hampir 78 tahun. Masak sih Indonesia masih belum mampu juga berswasembada aspal? Rasanya hal ini tidak bisa diterima oleh akal sehat. Deposit aspal alam di pulau Buton jumlahnya sangat besar. Seandainya saja deposit aspal alam di pulau Buton yang jumlahnya sekitar 662 juta ton ini diolah 10 juta ton per tahun, maka  aspal Buton akan dapat diproduksi selama 66 tahun. Mengapa potensi yang sangat besar dari aspal Buton selama ini telah diabaikan? Dimana logika dan akal sehat kita?.

Presiden RI Jokowi bersama rombongan melintasi jalan rusak berat dan berlubang-lubang di provinsi Lampung yang sempat viral beberapa waktu lalu. Alangkah ironisnya, jalan-jalan di daerah-daerah yang rusak berat selama bertahun-tahun, bila dibandingkan dengan mulusnya jalan-jalan tol di seluruh Indonesia. Jadi pembangunan indrastruktur jalan-jalan ini sebenarnya dibangun untuk siapa? Untuk rakyat? Buktinya rakyat di daerah-daerah tidak menikmatinya. Apakah jalan-jalan di daerah-daerah agar bisa semulus jalan-jalan tol, maka jalan-jalan tersebut harus dibuat menjadi jalan berbayar?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berita viral mengenai banyaknya jalan-jalan yang rusak parah di provinsi Lampung, dan sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki, hanya merupakan potret kecil dari keadaan jalan-jalan di seluruh Indonesia. Ternyata juara 1 jalan negara yang rusak berat berada di provinsi Papua: 278 km. Juara 1 jalan provinsi yang rusak berat berada di provinsi Riau: 633 km. Dan juara 1 jalan Kabupaten yang rusak berat berada di provinsi Sumatera Utara. Menurut BPS, total panjang jalan di seluruh Indonesia mencapai 546.116 km. Dari jumlah tersebut, jalan yang masuk kategori rusak berat mencapai 86.844 km ( 15,9%).

Mengamati data-data dari banyaknya jalan-jalan di daerah-daerah yang rusak berat, dan sudah bertahun-tahun belum diperbaiki, pertanyaannya adalah mengapa hal ini bisa terjadi? Seandainya pak Jokowi tidak datang ke Lampung untuk melihat sendiri keadaan jalan-jalan yang rusak berat tersebut, maka rakyat Indonesia tidak akan percaya. Mungkin sekarang pak Jokowi harus datang juga ke Papua, Riau, dan Sumatera Utara, khusus untuk melihat jalan-jalan yang rusak berat. Kemudian pak Jokowi akan bisa membuat rencana dan strategi jangka pendek, maupun jangka panjang, agar semua rakyat di daerah-daerah akan dapat menikmati mulusnya jalan-jalan, sama seperti mulusnya jalan-jalan tol.

Banyaknya jalan-jalan yang rusak di seluruh Indonesia, dan masih belum bisa segera diperbaiki, diyakini adalah karena pemerintah tidak mempunyai dana yang cukup besar untuk memperbaiki semua jalan-jalan yang rusak tersebut. Jadi apa solusinya? Permasalahan utama pemerintah Indonesia adalah karena selama ini Indonesia masih saja mau membeli aspal impor dengan harga yang mahal, dari pada membeli produksi aspal alam Buton yang harganya bisa jauh lebih murah. Dan bayangkan saja, Indonesia sudah impor aspal selama 43 tahun lebih. Padahal harga aspal impor tersebut adalah mahal. Mengapa pemerintah Indonesia tidak mau beralih kepada aspal Buton?. Indonesia memiliki deposit aspal alam yang melimpah di pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Tetapi mirisnya, mengapa tidak ada upaya dari pemerintah Indonesia untuk berswasembada aspal?.

Mengapa mulai dari sekarang kita harus memviralkan bahwa sejatinya Indonesia sudah harus mampu berswasembada aspal?. Karena Indonesia sudah mengimpor aspal selama 43 tahun, dan itu adalah kebijakan pemerintah yang tidak masuk akal. Atau sudah sangat keterlaluan. Deposit aspal alam di pulau Buton melimpah. Oleh karena itu kita harus mempertanyakan kepada pemerintah, kapan Indonesia akan mampu berswasembada aspal? Dan apa langkah-langkah konkrit pemerintah untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton? Bukankah Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton sudah ada ?

Sebenarnya masalah hilirisasi aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor sudah sering dan banyak dibicarakan dan dibahas di dalam Forum Group Discussion dan pertemuan-pertemuan. Tetapi hasil dari rapat-rapat tersebut tidak pernah ada tindaklanjutnya. Khususnya mengenai target kapan Indonesia akan mampu berswasembada aspal. Sehingga pembicaraan-pembicaraan tersebut akan selalu berputar-putar di masalah dan isu yang itu-itu saja. Dan tidak ada solusi jitu yang dapat ditawarkan. Dan apabila hal seperti ini yang selalu akan terjadi, maka kapan Indonesia akan mampu berswasembada aspal ?.

Mulai dari sekarang pemerintah harus mampu menjawab pertanyaan rakyat, sampai kapan Indonesia akan mengimpor aspal? Dan kapan Indonesia akan mampu berswasembada aspal? Dua topik penting ini seyogyanya sudah pantas untuk diangkat ke permukaan di forum nasional sebagai bahan diskusi dan pemikiran antar para politisi, ilmuwan, pengusaha, investor, akademisi, pejabat negara, wakil-wakil rakyat, mahasiswa, pemuda, dan rakyat yang tinggal di sekitar daerah-daerah yang terdampak oleh jalan-jalan yang rusak berat tersebut. Mudah-mudahan hasil dari diskusi dan seminar ini akan membuahkan hasil dan tindaklanjut yang konkrit, bahwa Indonesia sejatinya harus sudah mampu berswasembada aspal pada tahun 2045. Dimana akan bertepatan dengan tahun Indonesia Emas.

Diharapkan pemerintah harus sudah mulai sadar dan paham bahwa kebijakan impor aspal sudah tidak tepat dan pantas dilakukan lagi pada saat ini, mengingat tuntutan rakyat untuk membangun hilirisasi aspal Buton, dan berswasembada aspal sudah semakin sangat besar sekali. Kasus jalan-jalan rusak berat di provinsi Lampung hanya merupakan contoh kecil saja dari sekian banyaknya jalan-jalan yang rusak parah di seluruh Indonesia. Pak Jokowi sendiri sudah pernah mengatakan bahwa infrastruktur jalan-jalan merupakan urat nadi untuk menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Oleh karena itu jalan-jalan yang rusak berat ini harus segera diperbaiki. Dan tidak bisa dibiarkan begitu saja dengan alasan tidak ada dana dan biaya untuk memperbaikinya.    

Mungkin yang harus pak Jokowi ingat dan sadari bahwa jalan-jalan yang rusak berat ini bukan hanya terdapat di provinsi Lampung saja. Coba sekarang kita bayangkan bersama-sama, apabila semua provinsi-provinsi di seluruh Indonesia akan memviralkan semua jalan-jalan yang rusak parah di daerahnya masing-masing melalui media Tik Tok, agar mendapatkan perhatian yang besar dari para pejabat negara, maka alangkah malunya Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus segera lebih sigap, cepat tanggap, dan bijak menyikapi situasi viral ini dengan berjanji dan menjelaskan kepada rakyat bahwa Indonesia akan berswasembada aspal pada tahun 2045. Silahkan rakyat viralkan semua jalan-jalan yang rusak berat tersebut, seandainya janji pemerintah ini tidak terwujud.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler