x

oster bekas diktator Mesir yaitu Presiden Hosni Mubarak. Foreign Policy

Iklan

Muhammad Rifki

Freelancer Writer
Bergabung Sejak: 11 April 2023

Sabtu, 13 Mei 2023 15:37 WIB

Biografi Hosni Mubarak, Sang Diktator Mesir

Hosni Mubarrak merupakan seorang presiden dan diktator di Mesir karena kepemiminan dan beberapa kebijakan beliau yang dirasa kurang atau menyengsarakan masyarakat Mesir.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hosni Mubarrak dengan nama lengkap Muhammad Hosni Said Mubarrak. Beliau lahir di Kafr-El Meselha, Al Monufiyah, pada tanggal 4 Mei 1928. Husni Mubarrak adalah anak dari seorang pegawai biasa di Kementerian Kehakiman Mesir. Ibunya menginginkan Mubarrak menjadi seorang da’i dan hal itu juga merupakan cita-cita sejak kecil Mubarrak.

Namun sang ayah menginginkan beliau menjadi seseorang sepertinya yang memiliki jabatan yang lebih tinggi dari sang ayah di Kementerian Kehakiman Mesir. Sang ayah menginginkan Mubarrak menjadi seorang yang membela Mesir sedangkan ibunya ingin Mubarrak menjadi seorang pejuang Islam. Dan Husni Mubarrak pun berkata kepada ibunya bahwa menjadi seorang da'i atau pejuang Islam tidak harus selalu berkutat dengan agama, tetapi juga bisa dengan menduduki kursi pemerintahan.

Istri Mubarrak bernama Suzanne Thabet. Dia adalah seorang gadis blasteran Inggris-Mesir. Suzanne merupakan seorang wanita yang memiliki pendidikan tinggi, dia alumni American University in Cairo. Pernikahan antara Husni Mubarrak dan Suzanne thabet dikaruniai dua orang putra. Putra pertama bernama Alaa dan yang kedua bernama Gamal. Anak pertama Mubarrak, Alaa Mubarrak lebih memilih terjun ke dunia perbankan dari pada mengikuti jejak karir ayahnya di dunia politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendidikan Husni Mubarrak dimulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Shabin El-Koum. Mubarrak kecil selalu taat dan menuruti perintah ibunya bahwa dia harus menghafal Al Quran dan membaca buku-buku Islam dengan tujuan untuk memperdalam wawasan dan pengetahuan tentang dunia Islam.

Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas, Mubarrak melanjutkan pendidikannya ke akademi Militer. Beliau menyelesaikan pendidikan militernya di Kairo ketika berusia 21 tahun dengan pangkat Letnan Dua pada tahun 1949, dan juga mendapat gelar kehormatan “Bachelor’s Degree” karena beliau memiliki pengetahuan lebih didalam pendidikan militer. Kemudian, pada tahun 1950, Husni Mubarrak bergabung dengan Akademi Angkatan Udara, dan beliau kembali mendapat gelar kehormatan yang sama dalam bidang pengetahuan Aviation. Pada periode 1952-1959 masehi, Mubarrak mengajar di Akademi Angkatan Udara dan pada tahun 1964, Hosni Mubarak diangkat menjadi Kepala Delegasi Militer Mesir untuk USSR. 

Karir kemiliteran Husni Mubarrak semakin menanjak. Mubarrak diangkat menjadi Komandan Pangkalan Angkatan Udara Barat Kairo pada tahun 1964 dan pada tahun 1968 pernah menjabat sebagai direktur di Akademi Angkatan Udara. Hal tersebut terjadi setelah beliau bergabung di Akademi Militer FROUNZ di Uni Soviet. Berlanjut pada tahun 1969, Mubarrak menjabat sebagai Kepala Staff Angkatan Udara serta Komandan Angkatan Udara dan di tahun 1972 beliau juga menjabat sebagai Wakil Menteri Peperangan.

Husni Mubarrak kemudian dipromosikan naik pangkat menjadi Letnan Jenderal pada tahun 1974. Beliau juga menjadi anak emas dari Presiden Mesir saat itu, yakni Anwar Sadat, atas keberhasilan komando Mubarrak dalam perang Oktober 1973 melawan Israel. Pada tahun 1975 Mubarrak diangkat sebagai wakil Presiden Republik Arab Mesir.

Kiprah politik Husni Mubarrak juga dapat dikatakan gemilang. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Partai Demokratik Nasional (NDP) pada tahun 1979. Hal yang tak terduga terjadi, Husni Mubarak menjadi Presiden Mesir, menggantikan Anwar Sadat pada tahun 1981. Anwar Sadat meninggal pada 6 Oktober 1981 karena ditembak oleh kelompok radikal ketika Presiden Anwar Sadat dan Wakil Presiden Husni Mubarrak beserta tokoh negara menyaksikan parade militer dalam rangka memperingati hari Pahwalawan pada 6 Oktober 1981 yang berlokasi di depan Tugu Jundul Majhul di Nasr City, Kaior.

Presiden Anwar Sadat dimakamkan di Tugu Pahalawan tersebut. Dengan wafatnya sang presiden, maka melalui sidang darurat gabungan Majlis Al-Sya’ab (DPR) dan Majlis Al-Syuura (MPR) yang digelar mengangkat Wakil Presiden Husni Mubarrak sebagai Presiden Mesir.

Tercatat bahwa Husni Mubarrak merupakan presiden terlama dalam sejarah pemerintahan Republik Mesir, kurang lebih selama 30 tahun. Sejak Mesir mengalami perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan ke Republik menyusul revolusi tahun 1952, telah tejadi pergantian presiden sebanyak 4 kali, yakni Muhammad Naguib (1953-1954), Gamal Abdel Nasser (1954-1970), Anwar Sadat (1970-1981), dan Husni Mubarrak (1981-2011). Namun, sebelum sistem pemerintahan Mesir menjadi republik, tercatat pernah mempunyai seorang kepala negara yang memiliki masa kepemimpinan yang sangat lama, kurang lebih selama 40 tahun (1805-1848), yakni Mohamad Ali. Beliau mendapat julukan bapak pendiri Mesir modern.

Presiden Husni Mubarrak merupakan pemimpin paling berkuasa di Mesir. Secara resmi, Presiden Republik Arab Mesir dipilih untuk menjabat sebagai Kepala Negara Mesir. Kemudian dibawah Konstitusi Mesir, presiden juga memiliki jabatan sebagai Komandan tertinggi untuk Angkatan bersenjata serta kepala eksekutif pemerintahan Mesir. Hingga saat ini tidak adanya batasan konstitusional dalam undang-undang mengenai berapa lama periode seseorang dalam menjabat sebagai presiden.

Berikut rincian daftar sepak terjang Husni Mubarrak dalam bidang politik dan militer:

  1. Masuk dan bergabung atau Lecturer di Akademi Angkatan Udara (1952-1959).
  2. Masuk dan bergabung dengan Franze Military Academy, USSR (1964).
  3. Menjabat sebagai Komandan Angkatan Udara Kaior Barat (1964).
  4. Menjabat sebagai direktur Akademi Angkatan Udara (1968).
  5. Kepala Staf Angkatan Udara (1969).
  6. Wakil menteri Pertahanan dan komandan Angkatan Udara (1972).
  7. Mendapat promosi jabatan Letnan Jenderal (1974).
  8. Wakil presiden Republik Arab Mesir (1975).
  9. Wakil presiden partai Demokratik Nasional (1979).
  10. Presiden Republik Arab Mesir (1981).
  11. Presiden partai Nasional Demokratik (1982).
  12. Menjadi presiden terpilih untuk yang kedua kalinya (1987).
  13. Ketua organisasi persatuan Afrika (1989-1990).
  14. Menjadi presiden terpilih untuk yang ketiga kalinya (1993).
  15. Terpilih lagi menjadi ketua organisasi persatuan Afrika (1993-1994).
  16. Ketua Arab Summit (Juni 1996).
  17. Terpilih menjadi presiden untuk yang keempat kalinya (1999).
  18. Ketua G-15 (1998-2002).
  19. Presiden terpilih kelima kalinya (2005).

Selama menjadi Presiden Republik Mesir, Husni Mubarrak mendapat beberapa penghargaan, seperti Man of Peace (1982), Personality of The Year (1984), man of The Year (1985), medali Astrolabe (1989), mendapat hadiah dari Democratic Human Rights (1990), membership and decoration “Honoris Causa” (1991), Un Prize of Pupolation (1994).

Namun selama pemerintahannya beliau tidak selalu diselimuti hegemoni kejayaan. Pada tahun 2011 banyak terjadi konflik di Mesir yang menuntut Husni Mubarrak turun dari kursi kepresidenan. Sampai akhirnya terjadi peristiwa revolusi Arab Spring dan berujung pada lengsernya Hosni Mubarrak pada 11 Februari 2011. Hosni Mubarrak meninggal dunia pada tanggal 23 Januari 2020 di salah satu rumah sakit di Kairo, Mesir.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Rifki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB