x

Ilustrasi aktivitas donor darah. Foto: Unsplash/Yunus Tu\x11f

Iklan

Muhammad Syafi'i Nurullah

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dan Content Writer berpengalaman
Bergabung Sejak: 4 Juni 2022

Selasa, 23 Mei 2023 06:59 WIB

Aplikasi Darah KIta Permudah Cari Pendonor Darah

Data PMI menunjukkan hanya 85% kebutuhan darah nasional yang terpenuhi. Akibatnya para penerima darah masih kesulitan dalam mendapatkan donor. Kegiatan donor darah dan aksi jemput bola seperti yang digagas Ahyar, salah satu peserta SATU Indonesia Awards, perlu digalakkan agar masyarakat yang membutuhkan kantung darah bisa mendapatkannya segera. 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai negara dengan lebih dari 270 juta penduduk, Indonesia memiliki kebutuhan kantong darah yang cukup besar. Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), idealnya kita perlu memiliki ketersediaan kantong darah sebanyak 2% dari jumlah penduduk atau sekitar 5,4 juta kantong darah setiap tahun. Namun, data dari Palang Merah Indonesia (PMI) pada tahun 2021 menunjukkan hanya 85% kebutuhan darah nasional yang terpenuhi. Akibatnya, para penerima darah masih harus kesulitan dalam mendapatkan donor, terutama bagi mereka yang tinggal di luar Jakarta.  

Melansir laman The Conversation, pada 2016 kebutuhan darah di DKI Jakarta mencapai sekitar 205 ribu kantong per tahun. Namun, jumlah produksi darah pada tahun tersebut berhasil mencapai sekitar 622 ribu kantong, jauh melebihi kebutuhan yang ada. Meskipun begitu, situasinya sangat berbeda di wilayah lain. Misalnya, tingkat pemenuhan kebutuhan darah di Maluku hanya mencapai 6,1%, sedangkan di Nusa Tenggara Timur hanya mencapai 4,5%. 

Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk bisa memenuhi kebutuhan kantong darah di Indonesia yang cukup tinggi. Program donor darah rutin dari Palang Merah Indonesia (PMI) dirasa belum cukup untuk menjawab permasalahan ini. Diperlukan program jemput bola yang bisa menghubungkan para penerima darah dengan para pendonor secara langsung sehingga kebutuhan darah bisa dipenuhi sesegera mungkin. 

Mesin pencari kantong darah 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ahyar Muawwal, salah seorang peserta SATU Indonesia Awards 2022 mengungkapkan bahwa ia pernah kesulitan mendapatkan donor darah bagi temannya yang sedang sakit. Meski sudah datang langsung ke PMI serta melakukan broadcast melalui Whatsapp dan sosial media, hasilnya tetap nihil. Dari pengalaman tersebut, ia bersama teman-temannya tergerak menciptakan aplikasi Darah Kita yang menjadi platform penghubung antara orang-orang yang membutuhkan darah dengan calon pendonor. 

‘Mesin pencari kantong darah’ tersebut berhasil dimanfaatkan 5600 pengguna di Sulawesi Selatan dengan total broadcasting urgency kebutuhan darah mencapai 50-100 broadcast per hari. Mereka juga secara aktif menjalin kerja sama dengan PMI Kota Palopo, PMI Kota Makasar, dan sejumlah komunitas darah untuk menyosialisasikan aksi donor darah serta memanfaatkan layanan yang disediakan oleh aplikasi Darah Kita.  

Setelah berkolaborasi dengan komunitas darah dan PMI selama beberapa tahun, Ahyar dan timnya mengikuti program inkubasi Grab. Dalam program ini, Darah Kita mendapatkan bantuan dana dari CSR Grab untuk melanjutkan kegiatan sosial dan melakukan ekspansi ke 24 Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan. Meskipun saat ini aplikasi tersebut hanya tersedia untuk pengguna di Sulawesi Selatan, inovasi yang Ahwal bawa bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya. 

Kerja sama jadi kunci utama 

Bukan cuman inovasi teknologi, kerja sama antara PMI dengan para pegiat donor juga harus terus ditingkatkan. Kegiatan donor darah dan aksi jemput bola seperti yang digagas Ahyar perlu digalakkan agar masyarakat yang membutuhkan kantung darah bisa mendapatkannya dengan segera. 

Dalam proses pengembangan aplikasi Darah Kita, Ahyar mengungkapkan bahwa salah satu tantangan yang ia hadapi saat ini adalah kurangnya dukungan dari pemerintah dan PMI pusat. Padahal, jika aplikasi ini bisa digunakan secara luas, Ahyar dan tim percaya bahwa pemenuhan kebutuhan darah di Indonesia akan dengan mudah dicapai. 

Harapannya, dengan kemunculan ‘mesin pencari kantong darah’ ini kesadaran masyarakat akan manfaat dan pentingnya mendonorkan darah bisa semakin meningkat. Lalu, para stakeholder juga semakin sadar akan pentingnya integrasi teknologi serta kerja sama antar pihak untuk bisa segera memenuhi kebutuhan darah di Indonesia. 

Kini, aplikasi Darah Kita telah didaftarkan ke SATU Indonesia Awards untuk berkesempatan mendapatkan dukungan dan apresiasi tinggi dari Astra Internasional dalam upaya memberi manfaat bagi masyarakat di seluruh tanah air. Selain Ahyar, Anda juga bisa mengikuti program SATU Indonesia Awards 2023 yang pendaftarannya dibuka pada tanggal 6 Maret–6 Agustus 2023. 

Ikuti tulisan menarik Muhammad Syafi'i Nurullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler