x

Iklan

BungRam

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 29 Mei 2023 15:36 WIB

Bersama Silang.Id Kawan Tuli pun Senyum Berseri

Silang.id hadir membawa solusi super apps for Deaf, dengan mengembangkan berbagai fitur di mobile apps, baik itu fitur kelas Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) belajar secara daring maupun luring. Ada juga fitur layanan JBI (Juru Bahasa Isyarat) agar dapat memberikan layanan penjurubahasaan untuk masyarakat Tuli di seluruh Indonesia. Penggagas platform ini adalah Ahmad Yusuf dan pada 2022 ia mendapat apresiasi SATU Indonesia Award atas kontribusinya tersebut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada tahun 1920, Seorang perempuan berdarah asli Swiss yang lahir di Tuscumbia Alabama 27 Juni 1880, melakukan perjalanan ke lebih dari 40 negara bersama kawan hidup sejatinya, juga gurunya - Sullivan. Mereka melakukan beberapa perjalanan ke Jepang dan kemudian menjadi favorit orang Jepang.

Ia bertemu dengan banyak orang penting hingga presiden AS; dari Grover Cleveland hingga Lyndon B. Johnson dan berteman dengan banyak tokoh terkenal, termasuk Alexander Graham Bell, Charlie Chaplin, dan Mark Twain.

Waktu usia 19 bulan anak perempuan itu didiagnosa mengidap penyakit yang pada saat itu belum  diketahui kecuali hanya dijelaskan oleh dokter sebagai "kemacetan akut pada perut dan otak". Dokter kontemporer percaya itu mungkin meningitis, disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis (meningococcus), atau mungkin Haemophilus influenzae. Karena penyakitnya itu anak itu mengalami kebutaan dan tuli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkat kesabaran dan kegigihan guru sekaligus kawan yang menyemangati dalam perjalanan hidupnya,  anak perempuan itu tumbuh menjadi percaya diri, dan bahkan memberikan banyak inspirasi kepada seluruh dunia, Helen Keller, yang besar sebagai anak bisu dan tuli, kemudian menjadi pejuang hak-hak orang miskin, serta perhatian kepada penyandang buta dan tuli.

Pada tanggal 14 September 1964, 3 tahun sebelum wafatnya, Presiden Lyndon B. Johnson menganugerahinya Presidential Medal of Freedom , salah satu dari dua penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat. Pada tahun 1965 dia terpilih menjadi National Women's Hall of Fame di New York World's Fair.

 

Para pejuang kawan tuli

Penyandang tuli telah mendapat manfaat dan dapat tersenyum berkat para pejuang yang mengupayakan kesempatan belajar, beraktifitas, berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama. Bahasa isyarat menjadi penghubung komunikasi yang membuat kawan tuli dapat menjalani hidupnya dengan baik, terpenuhi hak-haknya bahkan bisa menjadi sukses dalam dunia kerjanya.

Bahasa Isyarat merupakan bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir, bukannya suara untuk berkomunikasi. Bahasa ini digunakan oleh tunarungu atau orang tuli, biasanya dengan mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah. Bentuknya pun berbeda-beda di tiap negara.

Di Indonesia, setidaknya terdapat dua bahasa isyarat yang digunakan oleh kelompok tuli untuk berkomunikasi pada sesamanya, yaitu Bahasa Isyarat Indonesia atau Bisindo dan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia atau Sibi. Walaupun sama-sama bahasa isyarat, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar.

Di tahun 2022 lalu, SATU Indonesia Award memberikan penghargaan kepada Platform Edukasi dan Aksesibilitas Bahasa Isyarat Indonesia yang digagas dan dirintis oleh Ahmad Yusuf asal Talang Padang. Ahmad Yusuf mengembangkan satu platform edukasi yaitu Silang.id.

Silang.id hadir membawa solusi super apps for Deaf, dengan mengembangkan berbagai fitur di mobile apps, baik itu fitur kelas Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) belajar secara daring maupun luring dan kami juga menyediakan fitur layanan JBI (Juru Bahasa Isyarat) agar dapat memberikan layanan penjurubahasaan untuk masyarakat Tuli di seluruh Indonesia.

Visi dari silang.id (Silang = Sign Language)  agar dapat membangun masyarakat Indonesia yang inklusif, di mana  hal yang mendasar dan menjadi masalah utama mereka adalah aksesibilitas. Hal tersebut yang memengaruhi di berbagai sektor, karena tidak ada akses, maka jadi kendala di dunia Pendidikan.

Terdapat 80% dari teman Tuli di dunia buta huruf dan bergantung pada bahasa isyarat (WFD, 2003) dan di Indonesia bahasa Isyarat belum begitu massive digunakan sehingga mereka terhambat akses, baik itu tertulis maupun bahasa Isyarat.

Selain terhambat akses di dunia pendidikan, masyarakat tuli juga menghadapi banyak keterbatasan akses di kesehatan, pelatihan kerja yang layak, dan lain sebagainya (ILO, 2006).

Berdasarkan kondisi tersebut dan kondisi  tersebut, Ahmad Yusuf mendirikan Silang.id.  Ahmad Yusuf memiliki tanggung jawab sebagai anak yang memiliki keluarga Tuli untuk terlibat lebih dalam untuk masyarakat Tuli agar dapat membantu untuk menjembatani masyarakat Tuli dalam menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan mereka.

Secara historis, awal mula kegiatan ini adalah komunitas dengan nama Youth For Diffable (YFD), niat awal dari gerakan ini adalah karena keluarga dari pendiri Silang.id tersbut adalah anak dari orang tua Tuli atau disebut CODA (Children of Deaf Adult) yang ingin masuk ke dunia Tuli dan berkontribusi untuk memberikan akses kepada Ibu, kakak, beberapa bibi dan beberapa sepupunya yang Tuli.

Setelah komunitas berjalan selama 2-3 tahun mulai dari 2014 hingga 2016, kemudian tahun 2017 mencoba merubah dari komunitas menjadi startup business, namun pada saat itu gagal karena banyak tim yang keluar.

Lalu pada tahun 2019, Ahmad Yusuf  memulai kembali dengan konsep startup, silang.id. Akhirnya dapat berdiri hingga sekarang, yang pada tahun 2020 sudah tercatat sebagai PT dengan nama PT Inovasi Digital Inklusi.

 

Tantangan untuk membuat kawan tuli senyum berseri

 

Dalam mengembangkan Silang.id, tentu tidak sedikit tantang yang dihadapi oleh foundernya tersebut.  Sebagaimana para pejuang difable untuk membantu kawan yang memiliki keterbatasan, platform edukasi yang sejak awalnya didirikan dalam bentuk komunitas ini memiliki berbagai tantangan.  

Misalnya, pada tahun 2014, Komunitas Youth For Diffable dirintis dengan beberapa pengurus. Karena berbentuk komunitas sehingga tantangannya adalah komitmen pengurus dan program yang dilakukan sangat terbatas, dengan kegiatan belajar Bisindo dan kegiatan mengajar untuk anak-anak bekebutuhan khusus.

Komunitas mengalami kevakuman, salah satunya adalah masalah komitman dari para pengurus. Akhirnya dicoba dibuat konsep baru melalui pendekatan bisnis startup lewat gerakan 1.000 startup yang akhirnya menjadi bentuk platform edukasi bernama silang.id.

Dari sini mulai bertumbuh, tim mulai menajdi solid. Pada tahun 2020 Silang.id mulai mendapatkan  pendanaan dari program inkubasi Indigio Creative Nation dan mulai dilegalkan menjadi sebuah PT dengan nama PT Inovasi Digital Inklusi.

Tantangan selanjutnya yang dihadapi adalah di tahap product validation karena cukup memiliki tantangan menyatukan member Tuli dan dengar agar dapat bekerja bersama, mulai dari setiap rapat membutuhkan rapat sehingga kami harus membuat system khusus jadwal permintaan JBI (Juru Bicara Isyarat) di internal, yang kadang bentrok antar departemen dan JBI sangat terbatas. Selain juga banyak menimbulkan berbagai miss komunikasi antar member, muncul banyak kesalahpahaman dan lain sebagainya.

Sedari awal platform ini menyasar segmentasi di wilayah JABODETABEK, namun setelah mendapat penghargaan SATU Indonesia Awards 2022, banyak pengguna layanan dari berbagai daerah. Kemudian Ahmad Yusuf memperluas target kontribusi untuk seluruh wilayah Indonesia.

Tentu capaian yang cukup progressif tersebut patut disyukuri dan diapresiasi. Karena memperjuangkan hak-hak dari saudara kita yang tuli amat membantu masyarakay tuli termotivasi untuk bekerja dan berkarya lebih baik, setara dengan saudara sebangsa lainnya yang mampu mendengar dengan baik.

 

Prestasi kawan tuli, penyemangat untuk terus berinovasi

 

Sesungguhnya, semakin banyak masyarakat yang peduli, mau saling mendorong dan mendukung kawan tuli atau bisu untuk berkesempatan sebagaimana yang lainnya, menciptakan peluang yang dapat memberikan yang terbaik untuk bangsa. Dapat mengharumkan nama keluarga, kepercayaan diri dan motivasi bagi penyandang tuli atau kendala lainnya untuk terus belajar dan berkarya.

Kabar membanggakan datang dari anak salah satu aktris senior Indonesia, Dewi Yull, yakni Surya Sahetapy, sebagaimana dikutip dari tekno.tempo. Pasalnya, sang anak yang merupakan salah seorang aktivis tuna rungu (tuli) telah berhasil menyelesaikan pendidikan magisternya di salah satu kampus di Amerika. Selain resmi menjadi lulusan S2 Amerika dengan beasiswa penuh, Surya Sahetapy juga diketahui berhasil mendapatkan tiga penghargaan sekaligus.

Menurut keterangan Ibunda, Dewi Yull, Surya baru lulus S2 di RIT (Rochester Institute of Technology) 2023 setelah sebelumnya mendapatkan beasiswa penuh dari Sasakawa – De Caro RITNTID (Nippon Foundation), dengan meraih 3 penghargaan sekaligus;

  1. International Student Outstanding Service Award
  2. The Outstanding Graduating Student Award In The Master’s Degree.
  3. NTID Graduate College Delegate.

Tentu akan lebih banyak lagi kawan tuli tersenyum berseri jika mereka semua mendapat  kemudahan dengan adanya berbagai inovasi perangkat teknologi yang dikembangkan agar kesempatan mereka belajar, bekerja dan berkarya mudah dilaksanakan.

 

Satu Indonesia Award untuk seyum kawan tuli

 

Melalui Satu Indonesia Award, masyarakat perlu mendukung dan mendorong platform digital Silang.id memberikan kesempatan kawan tuli tersenyum berseri. Oleh arena itu rencana kemudian adalah dengan membuat berbagai strategi agar market fit, artinya berbagai fitur dan layanan dari silang dapat diterima oleh penerima manfaat yaitu masyarakat Tuli dan pihak customer.

Berbagai fitur yang ada di mobile apps kini dapat digunakan oleh para user khususnya masyarakat Tuli sehingga dapat meningkatkan traction active user pada mobile apps silang. Di samping itu juga pengembang terus memperluas pasar layanan JBI kepada customer B2B, sehingga bukan hanya Tuli  saja yang mendapatkan akses dari layanan tersebut tetapi juga silang mendapatkan profit untuk keberlangsungan gerakan ini.

Selain itu menghidupkan layanan end to end CSR management ke beberapa perusahaan yang ingin menjalankan program CSR, secara simultan menggerakan Silang Hub untuk mengumpulkan komunitas Tuli dan masyarakat Tuli melakukan berbagai kegiatan empowerment dan penelitian terkait dunia Tuli.

Untuk mendukung sustainability pengembangan paltform ini, tim juga membuka pintu investment kepada para investor yang ingin bergerak bersama untuk mengembangkan silang bersama, baik itu melalui angle investor maupun venture capital dan berbagai program inkubasi yang dapat memberikan pendanaan untuk silang.id.

Semoga lewat ajang penghargaan Satu Indonesia Award 2023, akan banyak tumbuh dan berkembang inovator-inovator berbagai bidang, yang memberikan dampak positif besar untuk memajuan bangsa dan seluruh masyarakat Indonesia.

 

 

------- 

 

Referensi tulisan:

 

https://difabel.tempo.co/read/1624137/mengenal-bisindo-dan-sibi-2-bahasa-isyarat-yang-digunakan-di-indonesia

https://tekno.tempo.co/read/1728912/profil-surya-sahetapy-anak-dewi-yull-yang-lulus-dan-dapat-3-penghargaan

https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/cari-tahu-sejarah-bahasa-isyarat-di-dunia-17608/

 

 

Ikuti tulisan menarik BungRam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler