x

sejarah

Iklan

Muhammad Izzuddin Fahmi

Mahasiswa Jurusan S1 Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga
Bergabung Sejak: 30 Mei 2023

Rabu, 31 Mei 2023 07:51 WIB

Newton vs Einstein, Teori Gravitasi Manakah yang Paling Benar?

Dunia telah mengakui pernyataan einstein mengubah pemikiran lama ilmuwan menngenai hukum fisika di dunia menjadi lebih modern maju. Hal ini menyebabkan perkembangan drastis akan ilmu pengetahuan yang awalnya stagnan dengan berpedoman pada fisika klasik. Salah satu pemikiran revolusional tersebut yakni teori Einstein mengenai gravitasi. Bagaimanakah teori Einstein dapat menyempurnakan teori gravitasi saat itu yang masih didasarkan oleh teori klasik newton?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Teori Newton & Einstein

Sebelum membahas hal ini lebih lanjut alangkah baiknya kita mengetahui apa itu gravitasi menurut pendapat masing-masing pihak. Gravitasi menurut Issac Newton (1687) menyatakan bahwa setiap partikel cenderung menarik setiap partikel lain di alam semesta dengan gaya. Gaya ini berbanding lurus dengan hasil kali massa kedua partikel yang saling tarik menarik. Ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusat-pusat massa ini.

Sementara itu, gravitasi menurut Albert Einstein (1915) didasarkan bahwa ruang-waktu itu memiliki kelengkungan sehingga memberikan deskripsi gravitasi 4D dimana hal ini didapat dari hasil menggeneralisasi teori relativitas khusus dan mempertimbangkan perjalanan waktu, geometri ruang, gerakan benda jatuh bebas, dan perambatan cahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan perbedaan pandangan antar dua ilmuwan yang terpisah antar masa ini, lantas manakah teori yang paling benar menurut pakar sains saat ini?

Dalam pandangan Newton, semua objek mulai dari apelnya yang tidak terlalu apokrif hingga planet dan bintang mengerahkan gaya yang menarik objek lain. Hukum gravitasi universal itu bekerja dengan cukup baik untuk memprediksi pergerakan planet serta benda-benda di Bumi — dan itu masih digunakan, misalnya, saat membuat perhitungan untuk peluncuran roket .

Tapi pandangan Newton tentang gravitasi tidak bekerja untuk beberapa hal, seperti orbit aneh Merkurius mengelilingi matahari. Orbit planet bergeser dari waktu ke waktu, dan orbit Merkurius bergeser lebih cepat dari prediksi Newton.

Einstein menawarkan pandangan gravitasi yang berbeda, pandangan yang masuk akal tentang Merkurius. Alih-alih mengerahkan gaya tarik-menarik, dia beralasan bahwa setiap objek melengkungkan struktur ruang dan waktu di sekitarnya, membentuk semacam sumur tempat objek lain dan bahkan berkas cahaya jatuh. Pikirkan matahari sebagai bola bowling di atas kasur. Ini menciptakan depresi yang membuat planet-planet mendekat.

Model baru ini memecahkan masalah Merkurius. Ini menunjukkan bahwa matahari begitu melengkungkan ruang sehingga mendistorsi orbit benda-benda di dekatnya, termasuk Merkurius. Dalam pandangan Einstein, Merkurius mungkin terlihat seperti kelereng yang selamanya mengelilingi dasar saluran air.

Dari penjelesan tersebut, kita mengetahui bahwa teori gravitasi Einstein ada untuk mengkoreksi pandangan yang salah dari Newton tentang Gravitasi. Meskipun begitu, teori Newton tidak sepenuhnya salah, dalam kecepatan rendah perhitungan menggunakan perumusan Newton juga didapatkan hasil yang tepat. Sehingga pada dasarnya, Teori Einstein membenarkan sebagian pandangan gravitasi yang dibilang salah sehingga hasilnya lebih akurat. Oleh karena itu, tidak ada kata “salah” terhadap teori yang ada melainkan teori tersebut disempurnakan oleh teori yang baru demi kemajuan pengetahuan dan sains bagi umat manusia.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Izzuddin Fahmi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler