x

Adhi Nurcholis penerima Satu Indonesia Awards bersama kentang Wonosobo, dari kelompok Adhiguna Farm binaannya (sumber gambar: radioidola.com)

Iklan

Dewi puspa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 31 Mei 2023 19:39 WIB

Adhi Nurcholis Bersama Adhiguna Farm Tingkatkan Kualitas Benih Kentang Wonosobo

Adhi Nurcholis bersama Adhiguna Farm, kelompok binaannya, berhasil meningkatkan kualitas benih kentang Wonosobo, dengan teknik kultur jaringan. Atas prestasi dan kontribusinya kepada lingkungan, maka Adhi Nurcholis mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards, penghargaan dari PT Astra.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards adalah penghargaan yang dibagikan oleh PT Astra kepada para individu atau kelompok yang memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitarnya. Ada lima kategori, lingkungan, kewirausahaan, pendidikan, teknologi, dan kesehatan. Kalian juga bisa mendaftar dan menjadi salah satu peraihnya, seperti yang dialami oleh Adhi Nurcholis, pemuda kelahiran Purworejo 32 tahun silam. Ia berkontribusi ke lingkungannya dengan meningkatkan kualitas benih kentang Wonosobo. Berikut perjalanan kesuksesan Adhi.

Apabila kalian sedang berlibur ke kawasan Dieng Wonosobo, maka kalian akan menjumpai banyak tanaman kentang. Tanaman tersebut adalah produk pertanian unggulan dari Wonosobo yang terkenal dengan hawanya yang sejuk.  Jenis pertanian dan permasalahan yang menghinggapi para petani kentang tersebut menarik perhatian Adhi ketika ia sedang melakukan penelitian di daerah tersebut. Rata-rata yang menjadi keluhan para petani adalah benih, penyakit tanaman dan pengobatan, permodalan, jumlah produksi yang terus menurun, dan juga ketidakpastian harga panen. Adhi yang memiliki latar sebagai magister di bidang kultur jaringan, kemudian berupaya mengatasi permasalahan tersebut dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Kebutuhan benih kentang di Wonosobo selama ini mencapai 5 ribu ton per tahun. Oleh karena keterbatasan pendidikan, maka benih kentang dilakukan berdasarkan seleksi mandiri oleh para petani dan juga mendatangkan benih kentang dari luar Wonosobo. Namun, ada kalanya jumlah benih tidak mencukupi, sehingga produksi kentang pun menurun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari hasil diskusi dan penelitian menggunakan metode kultur jaringan, maka Adhi kemudian juga melakukan edukasi dan penyuluhan pertanian ke para petani, dari penggunaan pupuk, takaran pestisida dan fungisida agar tak merusak ekosistem, dan lain-lain. Lambat laun para petani kentang yang menimba ilmu semakin banyak. Hingga kini sudah lebih dari 100 petani yang bergabung.

Adhi Nurcholis bersama para petani Wonosobo (sumber gambar: Tribun Jateng)

Adhi kemudian mendirikan kelompok tani bernama Adhiguna Farm. Ada tiga divisi di dalamnya, yaitu Laboratorium Kultur Jaringan, kelompok tani kenol di lahan, dan Screen House. Divisi Laboratorium Kultur Jaringan sendiri bergerak di bidang pembuatan planlet, serta pelatihan pembenihan kentang kultur jaringan. Divisi kelompok tani kenol di lahan berkaitan dengan produksi benih kenolan G2 hasil tanam benih stek atau Ex vitro di lahan pertanian. Serta, divisi Screen House yang mengurusi bidang penyediaan benih kentang terdiri hasil klimatisasi, stek
mini, dan benih kenolan G0

Sejak dua tahun berjalan, yakni tahun 2018, kegiatan ini sudah menunjukkan hasil. Para petani telah mendapatkan benih kentang yang berkualitas, menurunkan penggunaan pestisida dan fungsida, meminimalkan penipuan dari pihak lain, dan tentunya meningkatkan pendapatan para petani.

Kini Adhiguna farm telah menghasilkan dalam sebulannya yaitu sekitar 1.500 botol planlet atau sesuai permintaan pasar , 30.000 stek tanaman, dan 3.000 tanaman hasil aklimitasi. Selain itu Adhiguna juga menghasilkan 6 ton benih G2 per 6 bulan, 54.000 knol G0 per 4 bulan, 15.000 knol G1 per enam bulan Selanjutnya, untuk stek G0 dapat mencapai 500.000 stek per musim dan dapat dilakukan empat kali dalam satu tahun dengan kuota maksimal mencapai 600.000 stek per musim dikalikan empat kali atau sekitar 200 ton per tahun. Produksinya berkembang sangat pesat dari 12 ton per tahun menjadi 200 ton pertahun.

Selain mendapatkan SATU Indonesia Awards tingkat provinsi Jawa Tengah bidang lingkungan
tahun 2018, Adhi Nurcholis juga meraih Juara ll Lomba Kreativitas dan lnovasi Masyarakat (KRENOVA) 2017 tingkat Kabupaten Wonosobo. Sebuah prestasi yang mengagumkan.

Kalian juga bisa mengikuti jejak Adhi Nurcholis. Segera daftarkan diri atau kelompok kalian apabila kalian telah memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar, dari bidang wirausaha, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan di program SATU Indonesia Awards 2023. Siapa tahu giliran kalian yang mendapatkan penghargaan bergengsi ini.

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Dewi puspa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler