David Hidayat seorang sarjana, lulus dari Perikanan dan Kelautan dari Universitas Bung Hatta. David mendirikan sebuah klub yang bernama Anak Desa Sungai Pinang (Andespin). Grup ini adalah sebuah program yang berfokus pada konservasi ekosistem pesisir Laut Sungai Pinang dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Awalnya, program ini dibentuk karena David melihat banyak potensi kelautan dan perikanan yang belum dimaksimalkan. Dia memilih untuk memfokuskan program ini pada kegiatan konservasi ekosistem pesisir seperti penanaman terumbu karang dan mangrove.
Namun sekarang, program Andespin tidak hanya berfokus terhadap konservasi ekosistem pesisir, tetapi juga memberikan pembinaaan kepada anak-anak usia dini dan program peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui batik da kopi mangrove. Program ini menjadi aktivitas sehari-hari generasi muda dan masyarakat Sungai Pinang dengan kegiatan positif, produktif, dan dapat menjadi bekal menghadapi tantangan masa depan.
Banyak kalangan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan positif tersebut. Mulai dari masyarakat, pengunjung, mahasiswa, universitas, hingga Pemerintah Desa dan intansi lainnya. Mereka yang berpartisipasi memberikan bantuan seperti buku bacaan, papan tulis, spidol, bola kaki, dan papan surfing.
Selain itu Andespin juga pernah mendapatkan bantuan alat selam dari pemerintah Nagari Sungai Pinang sebagai penungjang program. Pada tahun 2019, Dinas Pariwisata menerima kapal patrol untuk digunakan dalam pengawasan rutin. Dengan adanya bantuan tersebut, membuktikkan bahwa Andespin memiliki nilai kebaikan dan layak untuk dikembangkan.
Pada tahun 2021, Andespin bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPSPL Padang untuk mengembangkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat, yaitu batik dan kopi mangrove. Selain memberikan pelatihan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional kepada ibu-ibu di sekitar Desa Sungai Pinang, Andespin juga mendapatkan bantuan alat perlengkapan membatik dan membuat kopi dan alat selam untuk menunjang program ini. Kegiatan inipun memiliki target dalam pengembangan berkelanjutan.
Dalam target pengembangan program ini, Andespin memberikan edukasi kepada masyarakat yang melakukan penebangan pohon sembarangan di hulu sungai dan ibu rumah tangga yang sering membuang sampah sembarangan. Selain itu, fokus kegiatan yang dilakukan yaitu konservasi lingkungan, pembinaan generasi muda, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Untuk kegiatan konservasi lingkungan, grup Andespin melakukan penanaman terumbu karang, mangrove, cemara, pemberantasan illegal logging, illegal fishing, dan melakukan kampanye lingkungan. Kegiatan konservasi dan monitoring dilakukan rutin. Kampanye lingkungan dilakukan setiap minggu. Kegiatan pembinaan yang dilakukan untuk generasi muda yaitu pembuatan taman baca, belajar Bahasa Inggris, tari, olahraga, wisata, surfing, dan pendidikan tentang lingkungan.
Melihat keberhasilan ini, David dan Kementrian Kelautan dan Perikanan serta lembaga lainnya mulai membangun tempat-tempat yang sebelumnya ditanami terumbu karang untuk menjadi Stok Karang Center pada tahun 2021.
Dan pada tahun 2022, David bersama salah satu instansi Angkatan Udara mulai merealisasikan program museum bawah air dan sudah sampai pada pengurusan proses pengizinan. David berharap selalu ada pengembangan, inovasi, dan kreativitas dalam setiap kegiatan, terutama fokus pada lingkungan dan pembinaan generasi muda.
David juga berharap anak-anak Sungai Pinang dapat tumbuh dalam lingkungan positif dan memiliki daya saing dengan anak-anak lainnya. Harapan tersebut didasarkan pada rasa kepedulian dan rasa memiliki terhadap desa dan alamnya. Batik Mangrove dan Kopi Mangrove bisa menjadi wadah dan sarana agar perekonomian masyarakat dapat berkembang.
Dengan adanya program Andespin tersebut, David mendapatkan anugrah dari Indonesia Award 2022. Harapannya, semoga akan tumbuh para David yang memiliki jiwa dalam membantu masyarakat lokal untuk peduli terhadap lingkungan. Dengan demikian, akan banyak orang-orang yang dapat berkontribusi untuk kepedulian terhadap negeri ini.
Ikuti tulisan menarik Bibi Suprianto lainnya di sini.
