x

Ilustrasi Biarawan Muda. Gambar karya Brigitte Werner dari Pixabay.com

Iklan

Berlian Selvia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Juni 2023

Minggu, 11 Juni 2023 13:47 WIB

Agama di Era Digital; Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Keyakinan dan Praktik Keagamaan?

Era digital telah membawa dampak besar pada cara kita menjalani kehidupan sehari-hari, tidak terkecuali dalam beragama. Bagaimana agama telah beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan internet? Apa tantangan dan peluang yang dihadapi dalam konteks digital ini?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Agama dan teknologi adalah dua bidang yang signifikan dalam kehidupan manusia. Agama merupakan sistem kepercayaan, nilai, dan praktik yang berhubungan dengan aspek spiritual dan transendental kehidupan manusia. Di sisi lain, teknologi melibatkan penerapan pengetahuan, keterampilan, dan alat untuk merancang, membuat, dan menggunakan barang dan layanan yang bermanfaat bagi manusia.

Meskipun agama dan teknologi memiliki fokus yang berbeda, keduanya memiliki dampak yang kuat dalam membentuk masyarakat dan cara hidup kita. Pertemuan antara agama dan teknologi terjadi sepanjang sejarah manusia dan memainkan peran penting dalam perkembangan sosial, budaya, dan pemikiran manusia.

A. Pengertian Agama

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara bahasa agama berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari a berarti tidak, dan gama berarti kacau. Jadi agama berarti tidak kacau atau teratur. Dengan demikian agama adalah aturan atau suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan yang teratur dan tidak kacau dengan tujuan arah tertentu.

Secara mendalam, agama melibatkan beberapa elemen utama:

  1. Kepercayaan dan Doktrin

Agama melibatkan kepercayaan pada keberadaan entitas atau kekuatan yang dianggap lebih tinggi daripada manusia yang berupa Tuhan, dewa, atau kekuatan transenden lainnya. Sedangkan doktrin-doktrin agama adalah seperangkat ajaran, keyakinan, dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan bagi praktik dan moralitas dalam agama tersebut.

  1. Ritual dan Praktik

Agama melibatkan serangkaian ritual dan praktik yang bertujuan untuk menghubungkan individu dengan kekuatan transenden. Ritual dan praktik agama dapat berupa ibadah, doa, meditasi, puasa, upacara, dan lain sebagainya.

  1. Etika dan Moralitas

Agama sering memberikan kerangka etika dan moralitas yang mengatur perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari. Etika agama dapat meliputi perintah dan larangan tertentu, serta panduan tentang bagaimana berperilaku dengan baik dan memperlakukan orang lain dengan adil.

  1. Komunitas dan Institusi

Agama juga melibatkan pembentukan komunitas yang saling mendukung dalam berbagi keyakinan yang sama. Gereja, masjid, kuil, dan tempat ibadah lainnya adalah institusi-institusi yang memainkan peran penting dalam pengembangan dan pemeliharaan agama. Komunitas agama juga dapat memberikan dukungan sosial, bantuan kemanusiaan, dan kegiatan-kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai agama.

Dan itulah beberapa elemen utama yang terdapat di dalam Agama.

B. Pengertian Teknologi

Secara umum, teknologi informasi mencakup berbagai aspek, termasuk pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, manajemen basis data, pengembangan perangkat lunak, infrastruktur jaringan, keamanan informasi, teknologi cloud computing, sistem manajemen proyek, e-commerce, dan berbagai aplikasi yang memungkinkan pengelolaan informasi yang efisien dan efektif. Sehingga secara keseluruhan, teknologi informasi berperan penting dalam mendukung pengelolaan informasi dan komunikasi dalam berbagai konteks, dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi baru yang muncul.

C. Hubungan Agama dengan Teknologi

Agama dan IPTEK pada saat ini memiliki beberapa kemungkinan hubungan yang akan terjadi, yaitu:

  1. Agama dan teknologi dapat bersebrangan atu bertentangan

Maksudnya adalah agama dan teknologi saling tolak menolak. Karena, apa yang dianggap benar oleh agama, tidak dianggap benar oleh teknologi, demikian juga sebaliknya.

  1. Agama dan teknologi dapat hidup bertentangan tetapi masih bisa hidup berdampingan secara damai.

Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan teknologi tidak dapat dikaitkan dengan penghayatan dan pengamalan agama dikarenakan kedua hal tersebut berada pada lingkup yang berbeda.

  1. Agama dan teknologi dapat hidup tanpa ada pertentangan.

Hal ini merupakan pola yang netral, didalam hubungan ini, kebenaran agama dan kebenaran teknologi tidak bertentang dan juga tidak mempengaruhi satu sama lain. Ajaran agama tidak bertentangan dengan teknologi dan juga ajaran agama tidak dikaitkan dengan teknologi sama sekali. Agama dan teknologi dapat hidup dengan saling mendukung satu sama lain yang dimana agama mendasari pengembangan teknologi dan teknologi mendasari penghayatan agama.

 

D. Dampak Agama Terhadap Teknologi

Agama dapat memiliki dampak yang beragam terhadap teknologi, tergantung pada interpretasi, nila-nilai, dan praktik agama tertentu. Berikut adalah beberapa dampak agama yang umumnya terlihat terhadap teknologi:

  1. Memengaruhi etika dan nilai-nilai

Agama sering kali memberikan kerangka nilai dan etika yang dapat mempengaruhi cara individu dan masyarakat melihat dan menggunakan teknologi. Misalnya, agama-agama tertentu mungkin menekankan nilai-nilai seperti keadilan, penghormatan terhadap alam, atau keberlanjutan, yang dapat memengaruhi cara teknologi dikembangkan dan digunakan.

  1. Memoderasi penggunaan teknologi

Beberapa agama mengajarkan pengendalian diri dan keseimbangan dalam kehidupan. Hal ini dapat mempengaruhi cara individu memanfaatkan teknologi, seperti penggunaan media sosial yang moderat, pembatasan terhadap konten yang dianggap tidak sesuai atau memprioritaskan interaksi sosial secara langsung daripada komunikasi melalui teknologi.

  1. Mempromosikan inovasi dan Pendidikan

Agama juga dapat mendorong inovasi dan Pendidikan sebagai upaya untuk memahami alam semesta dan mencapi kemajuan. Beberapa Lembaga Pendidikan dan penelitian awal muncul dari lingkungan keagamaan. Agama juga dapat memberikan dukungan dan sumber daya bagi Pendidikan dan penelitian ilmiah.

  1. Memiliki perspektif moral terhadap pengembangan teknologi

Agama seringkali memberikan pandangan moral dan etika terhadap pengembangan teknologi. Misalnya, dalam bidang bioetika, agama-agama tertentu dapat membahas masalah seperti manipulasi genetic, reproduksi manusia, atau cloning dengan berlandaskan pada pandangan tentang martabat manusia, kehidupan atau tujuan hidup.

  1. Menghadapi tantangan baru

Kemajuan teknologi seringkali menantang agama dalam menghadapi pertanyaan dan dilemma baru. Agama mungkin perlu menyesuaikan pandangan dan ajarannya terkait dengan isu-isu seperti kecerdasan buatan, robotika, atau etika digital. Dalam beberapa kasus, agama-agama tertentu dapat menentang teknologi tertentu yang dianggap melanggar prinsip-prinsip agama tersebut.

Dalam keseluruhan, dampak agama terhadap teknologi sangat beragam dan bervariasi tergantung pada konteks budaya, praktik keagamaan, dan interpretasi individu. Penting untuk memahami bahwa agama tidak selalu bersifat monolitik, dan pandangan terhadap teknologi dapat berbeda antara individu-individu dalam komunitas keagamaan yang sama.

 

E. PERUBAHAN DALAM PRAKTIK KEAGAMAAN YANG DISEBABKAN OLEH TEKNOLOGI

Perkembangan teknologi telah memberikan dampak besar pada praktik keagamaan. Di bawah ini adalah beberapa perubahan yang disebabkan oleh teknologidalam praktik keagamaan:

  1. Penyebaran dan Akses Informasi

Teknologi, terutama internet telah memungkinkan akses mudah terhadap informasi keagamaan. Saat ini, individu dapat mengakses secara online dan cepat mengenai hal keagamaan, seperti kitab suci secara online, ceramah, khotbah, maupun riset akademik tentang agama.

  1. Aplikasi Keagamaan

Sekarang, terdapat banyak aplikasimobile yang dirancang untuk memfasilitasi praktik keagamaan. Aplikasi ini dapat berisi jadwal ibadah, panduan doa, kitab suci digital, dan fitur-fitur lain yang membantu dalam menjalankan praktik keagamaan.

  1. Komunitas Virtual

Teknologi telah memungkinkan komunitas keagamaan untuk berkumpul secara virtual. Contohnya seperti gruo diskusi, forum, dan platform media social lainnya yang dapat digunakan menjadi wadah mereka berkumpul. Hal ini dapat memperluas jangkauan komunitas keagamaan dan memperkuat ikatan antar anggota.

Dalam praktiknya, setiap agama dan komunitas keagamaan dapat merespons pengaruh teknologi dengan cara yang berbeda. Beberapa mungkin merangkul perubahan inidan mengintegrasikannya ke dalam praktik mereka, sementara yang lain mungkin lebih skeptis dan mempertahankan tradisi lebih konservatif.

Ikuti tulisan menarik Berlian Selvia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB