x

Gambar ini merupakan ilustrasi bahwasannya sebagai generasi muda kita harus tangguh dan melek dengan keuangan.

Iklan

Putu Satya Dadi Saputra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Juni 2023

Sabtu, 24 Juni 2023 19:09 WIB

Melek Finansial, Gebrakan Generasi Muda Menyambut Persaingan Ekonomi di Tengah Perkembangan Financial Technology

Dunia perekonomian berkembang semakin pesat, juga perkembangan teknologi. Generasi muda harus melek financial jika tak ingin tergerus zaman. Ingat, dunia akan melaju pesat dan manusia harus mampu beradaptasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

-Ekonomi ada karena manusia dan manusia tumbuh dan berkembang bersama ekonomi-

Pesatnya perkembangan teknologi, mendorong berbagai aspek untuk berinovasi dalam berbagai kegiatannya. Indonesia sendiri, memiliki pengguna internet yang cukup banyak, yakni 132,7 juta orang pada tahun 2016, dan akan terus bertambah hingga saat ini. Data ini menunjukkan bahwa segala aktivitas masyarakat sudah sangat terkait dan lekat dengan teknologi informasi. Penggunaan teknologi yang semakin meluas dan merebak dimana-mana, tentunya membawa pengaruh baik, kini hampir segala aktivitas dapat dilakukan melalui telepon genggam atau gawai masing-masing. Tak kalah, industri jasa keuangan berbasis teknologi digital menunjukkan taringnya di tengah perkembangan ekonomi dunia. Industri ini menjadi merebak karena kemudahan dalam penggunaannya. Saat ini, industri jasa keuangan dengan sentuhan inovasi dan teknologi kian banyak bermunculan, disebut financial technologi atau Fintech. Fintech mengacu pada memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan solusi keuangan dengan perangkat lunak, internet, komunikasi dan komputasi terkini. Hal ini juga dapat berlaku pada investasi aplikasi, semakin tinggi tingkat persepsi keamanan aplikasi investasi maka semakin tinggi pula minat investor dalam menggunakan aplikasi investasi.

Saat ini pemuda Indonesia yang berusia 15-30 tahun berjumlah 64,19 juta jiwa (BPS, 2019) atau 25,02% dari total penduduk Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa pemuda Indonesia haruslah mempunyai pengetahuan, keterampilan, karakter kuat dan jiwa patriotisme yang terus menyala didalam diri kita. Diharapkan  kita sebagai pemuda turut andil dalam upaya pemajuan bangsa serta dalam menangani masalah yang ada di negeri kita ini. Di era Industri 4.0 semua sudah berbasis teknologi digital. Anak muda dihadapkan pada persaingan ekonomi yang sangat pesat, dimana anak muda dipaksa untuk bersikap adaptif untuk tetap bisa bersaing dengan baik. Hal ini didasari pada pengelolaan keuangan yang efektif di dalam perilaku konsumtif yang kian masif. Perilaku yang konsumtif jika tidak dibarengi dengan kesadaran financial atau yang sering disebut melek finansial akan berdampak pada penurunan ekonomi kaum muda yang juga akan berdampak semakin luas. Oleh karena itu dengan urgensinya financial thinking  terutama dalam investasi terhadap generasi muda serta maraknya kasus investasi bodong yang menurunkan niat investasi dari generasi muda maka sebagai agent of change menjadi pintar saja tidaklah cukup. Generasi muda perlu dibekali oleh pendidikan karakter yang baik, kemampuan dasar komputerisasi, kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan AI serta kemampuan dasar lainnya yang relevan dengan era society 5.0. Dalam hal ini, perlu adanya 4C dalam hidup masing-masing generasi muda. 4C yang perlu ada dalam hidup yaitu: creativity, critical thinking, communication, dan collaboration. 4C adalah hal dimana kita harus berfikir secara kreatif, bertindak secara kreatif, dan berpikir secara kritis akan suatu masalah yang sedang dihadapi. Sebab dunia akan melaju pesat dan manusia harus beradaptasi dengan keadaan yang ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama creativity and critical thinking. Zaman ini dunia maya bergabung dengan dunia maya sehingga seluruh informasi berada dalam satu wadah di dunia maya. Perlu adanya daya kritis yang tinggi agar generasi muda mampu untuk memilih informasi yang ada di dunia maya tersebut agar tidak terjerumus ke dalam informasi yang salah misalnya berita hoax. Selain itu penting untuk memilah informasi apa yang akan kita bagikan ke dalam dunia maya agar tidak menyebabkan kekacauan dan tidak menyebabkan disinformasi. Terutama dalam hal investasi, study fundamental harus ditingkatkan terlebih dahulu dan mengumpulkan berbagai informasi sebelum melakukan investasi.

Kedua, communication, and collaboration kemampuan kolaboratif dan komunikasi sangat lah penting dalam persiapan investasi. Bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan orang lain untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan dalam memulai investasi. Bagaimana kita bisa berkolaborasi dengan orang lain. Dalam melakukan investasi kemitraan dari setiap instrumen investasi harus kita pahami, jika kita tidak bisa memahami mengenai kemitraan tersebut bisa saja kita terjatuh di dalam lubang yang dalam.

Selain sikap 4C tersebut tentu hal yang paling penting saat melakukan investasi yaitu Literasi Keuangan. Pengelolaan keuangan pribadi sangat bergantung pada literasi keuangan. hal ini dapat dilakukan agar generasi muda dpat terhindar dari permasalahan keuangan. Permasalahan kesulitan keuangan tidak hanya berakar pada rendahnya pendapatan seseorang, namun dapat muncul karena kesalahan pengelolaan tanpa perencanaan yang baik dan benar. Literasi keuangan (financial literacy) yang kian mendapatkan perhatian di banyak negara maju semakin menyadarkan pentingnya melek finansial bagi anak muda. Di beberapa negara, literasi keuangan bahkan sudah dicanangkan menjadi program nasional.

Ekonomi merupakan salah satu pilar yang paling penting bagi kehidupan manusia dan ekonomi akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada. Salah satu perkembangan yang ada yaitu adalah financial technologi. Fintech mengacu pada memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan solusi keuangan dengan perangkat lunak, internet, komunikasi dan komputasi terkini salah satunya yaitu adalah kegiatan financial investment. Namun, perlu kita sadar perkembangan teknologi tersebut bisa memberikan pengaruh 2 sisi bagi generasi muda, sehingga perlu kesadaran tersendiri dari generasi muda dalam menghadapi perkembangan teknologi di tengah gemparnya financial investment. Melek Finansial, merupakan salah satu kegiatan dimana generasi muda dituntut untuk lebih sadar akan keuangan demi menyambut persaingan ekonomi pada saat ini. Generasi dituntut untuk memiliki literasi finansial yang baik agar dapat memahami fenomena-fenomena keuangan. Disamping itu creativity, critical thinking, communication, dan collaboration diperlukan untuk beradaptasi di persaingan global. Dengan demikian, generasi muda diharapkan mampu untuk menghadapi persaingan ekonomi yang semakin inklusif di masa depan.

Artikel ini ditulis Oleh Kelompok
Putu Satya Dadi Saputra
Mang Agri Sativani
Putu Wahyu Permana Arta
Siti Nurkholisah
Handani Zendrato

Ikuti tulisan menarik Putu Satya Dadi Saputra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB