Tetes Derita dan air mata darah itu terus mengalir tak henti…….
Jiwa Tercabik hingga sebutir hiduppun tak ku miliki lagi……………..
Aku kini hanya sebatangkara, negeri leluhurku lenyap tanpa jejak
Aku tak lagi memiliki hak…….
Kerapkali menontonpun tak diijinkan
Aku hanya dalam penantian gulita……………………..
Tak hanya dahaga haus memerontak tenggorakan…………………
Ikatan rantaimu mencekik espresi hidupku……………
Hingga menanti detik agar aku pun lenyap dari dunia hidupku
Aku tak ingin mati………………
Aku tak ingin kau deritakan………….
Aku tak ingin kau belenggukan untuk kau ambil duniaku, burungku, tanahku, pohonku, udaraku
Aku……..aku……aku……biarkan aku hidup dalam deritaku tuk 1000 tahun di negeri leluhurku
Jika ada nurani-mu bebaskan aku………………
Biarkan aku bebas dari belenggu-mu
Biarkan aku bebas dari panjangnya penderitaan ini…………….
Biarkan aku bermain dengan cenderawasihku…………….
Biarkan aku menari yospanku tuk memuliakan DIA yang masih tidur tanpa Mujizat tuk keselamatanku.
Penyair : Marthen Goo…..
Ikuti tulisan menarik Richard Kalilago lainnya di sini.