Setres mahasiswa
Stresor atau penyebab stres pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan akademiknya, terutama dari tuntutan eksternal dan tuntutan dari harapannya sendiri. Penyebab stres yang berasal dari dalam diri individu, misalnya harga diri dan konsep diri.
Timbulnya stres tergantung bagaimana individu menilai dan menginterpretasikan suatu kejadian secara kognitif. Penilaian secara kognitif adalah istilah untuk menggambarkan interpretasi individu terhadap kejadian-kejadian dalam hidup mereka sebagai sesuatu yang berbahaya, mengancam, dan keyakinan mereka dalam menghadapi kejadian tersebut secara efektif. menyampaikan bahwa lingkungan merupakan salah satu sumber stres pada individu.
Gejala Setres
(Anoraga, 2006) menyatakan bahwa stres yang tidak dapat teratasi menimbulkan beberapa gejala yaitu gejala fisik, psikis, dan sosial. Gejala fisik antara lain meliputi sakit kepala, keluar keringat dingin, jantung berdebar, muntah, napsu makan menurun. Gejala psikis antara lain rasa cemas, was-was, pelupa, susah berkonsentrasi, gelisah, keinginan bunuh diri. Gejala sosial antara lain meliputi mudah bertengkar, menarik diri dari pergaulan sosial, dan merusak lingkungan.
Tips cara mengatasi setres
Berikut ini adalah tips untuk kalian mahasiswa tingkat akhir agar tidak mengalami stres;
1. Tidur yang cukup
2. Menjaga pola makan agar tetap teratur
3. Berolahraga
4. Hindari menunda pekerjaan
5. Tetapkan harapan yang realistis untuk masa depan.
6. Komunikasikan kendala yang ada dengan dosen atau teman supaya bisa di bantu mengatasinya.
7. Lakukan semua tugas dengan ikhlas dan percaya diri.
Ikuti tulisan menarik Ayu Trisnawati lainnya di sini.