x

Desa Tangkahen memiliki hutan seluas 200 hektar terletak di Pulang Pisau (sumber:centralborneoguide)

Iklan

Dewi puspa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 1 Juli 2023 10:28 WIB

Perempuan Dayak yang Hidupkan Kearifan Adat Lokal dengan Ekowisata

Yun Pratiwi, perempuan muda Dayak, prihaitn dengan problem lingkungan di hadapannya. Tapi ia tak ingin berdiam diri. Ia terjun memberi koentribusi memperbiki keadaan lewat aktivitas ekowisata. Dia yakin langkahnya tak akan sia-sia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kebakaran hutan di Kalimantan Tengah tak hanya menimbulkan kabut asap dan memusnahkan banyak flora dan fauna, melainkan juga menyebabkan banyak korban jiwa dan menyengsarakan masyarakat adat. Yun Pratiwi,perempuan muda Dayak tak ingin berdiam diri melihat kondisi tersebut. Ia kemudian menjadi pemandu wisata lokal aktivitas ekowisata. Lewat ekowisata, ia yakin ia akan dapat memberikan kontribusi ke alam dan masyarakat, menciptakan mata pencaharian yang berkesinambungan bagi masyarakat adat, juga melindungi alam Kalimantan Tengah.

Lahir di Palangkaraya, 7 Juni 1994, Yun Pratiwi yang akrab disapa Yun, hidupnya berubah sejak ia melihat dampak dari El Nino pada tahun 2015. Ia yang waktu itu baru berusia 21 tahun terpukul melihat kebakaran hutan yang banyak menimbulkan korban, baik masyarakat adat, maupun alam beserta seisinya. Setahun kemudian, ia melihat dan menyadari bahwa banyak desa yang sangat bergantung pada ekowisata. Kegiatan tersebut menjadi sumber mata utama pencaharian para penduduk desa. Mata pencaharian lainnya yakni menambang emas di sungai dan bertanam karet.

Yun kemudian mendirikan Central Borneo Guide atau CBG pada tahun tersebut. Kegiatan dari organisasi yang didirikannya ini adalah menyediakan layanan ekowisata dengan bertitik berat kepada kearifan adat lokal. Ada tiga hal yang ingin dihidupkan dari kearifan lokal, yaitu tentang makanan, tanah, dan pengelolaan lingkungan. Para peserta tur ekowisatanya akan diperkenalkan dengan budaya Dayak, juga dengan flora fauna yang ada di kawasan hutan dan di desa-desa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia kemudian berkolaborasi dengan Permaculture Kalimantan, yaitu organisasi yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan produk ramah lingkungan. Tujuannya sebagai mata pencaharian sampingan masyarakat adat, dan juga mengembangkan produk lokal khas Kalimantan Tengah.

Hal ini dikarenakan selama ini masyarakat adat Dayak banyak bergantung dengan pemasukan dari ekowisata. Nah, selama pandemi kegiatan ini berhenti sama sekali sehingga mereka, para pemandu wisata lokal dan pemilik penginapan, kebingungan karena tidak ada pemasukan. Oleh karenanya Yun Pratiwi mengembangkan relief ekowisata skala kecil dengan permakultur dan pengembangan produk berkelanjutan ini dengan harapan terjadi perubahan dalam kepariwisataan berbasis ekowista yang bisa melibatkan masyarakat adat Dayak di Kalimantan Tengah tersebut.

Sebelum melakukan kegiatan dan program tersebut, Yun banyak berdiskusi dan melakukan pendekatan ke masyarakat adat. Ia ingin tahu potensi desa dan membagikan pengalaman dan keahliannya ke warga desa melalui pelatihan-pelatihan.

Yun Pratiwi bersama Central Borneo Guide jaga lingkungan Kalteng (sumber: womensearthalliance.org)

Yun sejak tahun 2019 juga menjalankan program ekowisata di Borneo Nature Foundation, yang merupakan organisasi penelitian dan konservasi yang bersifat non profit. Tujuan organisasi ini yaitu melakukan pengelolaan dan pemulihan area hutan hujan tropis serta melindungi satwa liar, alam lingkungan, serta menjaga budaya asli Kalimantan agar budaya tersebut tetap lestari.

Setelah lebih dari lima tahun, Yun dan kelompoknya telah menuai hasilnya. Masyarakat dari Desa Tangkehen dan Desa Keruing telah dilibatkan sebagai pemandu wisata lokal dan staf dapur. Rumah warga juga digunakan sebagai tempat penginapan yang distandarisasi. Mereka juga memiliki berbagai produk, seperti sabun dan pasta gigi alami, serta dilibatkan dalam festival tahunan Festival Dayak Mini. Yun juga mengajak mahasiswa dan komunitas untuk ikut terlibat dalam kegiatan pelatihan pengembangan produk desa, sehingga mereka sama-sama belajar dan mendapat keuntungan.

Jerih payah Yun pantas diapresiasi sehingga ia pun dilirik untuk mendapat penghargaan Satu Indonesia Awards dari Astra Indonesia. Kalian juga bisa seperti Yun Pratiwi dengan memberikan kontribusi ke bidang lingkungan,teknologi, pendidikan, kesehatan, dan wirausaha.

 

 

Ikuti tulisan menarik Dewi puspa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu