x

Cover buku Success Secrets of Hary Tanoe

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 2 Juli 2023 17:59 WIB

Success Secrets of Hary Tanoe

Kiat-kiat Sukses Hary Tanoesoedibjo dalam bisnis dan politik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Success Secrets of Hary Tanoe

Penulis: Nita Prabangkara

Tahun Terbit: 2013

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Giga Pustaka

Tebal: 184

ISBN: 978-602-14016-4-4

 

Buku “Success Secrets of Hary Tanoe” ini melengkapi informasi dari buku “Hari Tanoesoedibjo – Apa (Lagi) yang Dicari?” yang sudah saya baca sebelumnya. Kajian terhadap kesuksesan Hari Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) dalam buku ini lebih mendalam. Terutama kajian keberhasilan di bidang bisnis. Memang buku ini terbit setelah buku “Hari TanoeSoedibjo – Apa (Lagi) yang Dicari) - meski pada tahun yang sama, dan menggunakannya sebagai referensi. Selain menggunakan buku karya Aref Rahmat, dkk sebagai referensi Nita Prabangkara rajin mengambil informasi dari media cetak dan media online. Itulah sebabnya kajian kesuksesan yang dilakukan bisa lebih mendalam.

Buku ini disajikan dengan strktur yang cukup sederhana. Buku hanya terdiri dari Bagian 1 yang membahas kesuksesan di bidang bisnis, Bagian 2 yang membahas kesuksesan di bidang politik dan bagian 3 (yang tidak disebut sebagai bagian) membahas tentang 12 resep sukses Hary Tanoe. Struktur yang sederhana ini membuat pembahasan menjadi mudah untuk dipahami.

Setelah menjelaskan serba sedikit tentang masa anak-anak dan remaja Hary Tanoe dan pengalamannya kuliah di Kanada, Nita Prabangkara membahas pertemuan Hary Tanoe dengan Liliana Tanaya yang kemudian menjadi ibu dari ketiga putri dan satu putra Hary Tanoe. Di bagian ini Nita Prabangkara juga menjelaskan betapa pentingnya sosok Liliana Tanaya bagi kesuksesan Hary Tanoe.

Hary Tanue memulai bisnisnya sejak masih kuliah di Kanada. Ia sudah bermain saham sejak tahun 1987 saat ia masih di Kanada. Tahun 1990 ia mendirikan Bhakti Investama di Surabaya. Perusahaannya kemudian dipindahkan ke Jakarta dan go public di tahun 1997. Hanya 7 tahun ia mampu membuat perusahaan yang modal awalnya hanya 200 juta menjadi perusahaan publik (hal 23.). Badai resesi ekonomi yang terjadi di tahun 1998 justru membuatnya berkembang pesat. “Kalau pada tahun 1998 saya tidak go public dan membeli aset-aset, sekarang saya tidak mungkin maju” (hal. 24). Informasi ini sangat berbeda dengan buku karya Aref Rahmat, dkk. Sebab di buku Aref Rahmat, dijelaskan bahwa Hary Tanoe justru mengalami kebangkrutan karena resesi ekonomi. Di buku Aref, dijelaskan bahwa Hary Tanoe menjadi sosok yang religius justru karena stres menghadapi bisnisnya yang terancam bangkrut.

Nita Prabangkara memberikan informasi yang lebih detail tentang bagaimana Hary Tanoe bisa mengambil alih Bimantara Citra milik Bambang Triatmojo dan kemudian Stasiun TV TPI milik Tutut. Langkah-langkah pengambil-alihan saham Bimantara dan juga TPI dibahas secara cukup mendalam dalam buku ini. Juga tentang sengketa kepelilihan TPI antara Hary Tanoe dengan Tutut (hal. 40). Tak lupa Nita Prabangkara mengulas cukup detail bagaimana MNC Group berkembang sampai menggurita di bidang media.

Bagian kedua buku ini membahas tentang kiprah Hary Tanoe di bidang politik. Pembahasan kiprah Hary Tanoe di bidang politik tak bisa dipisahkan dari peran perusahaan media yang dia miliki; khususnya MNC Group (hal. 50). Selain membahas tentang alasan Hary Tanoe masuk dunia politik, bagian kedua buku ini membahas lebih detail tentang kelindan antara MNC Group dengan kegiatan-kegiatan kampanye partai yang didukung oleh Hary Tanoe. Pembahasan alasan Hary Tanoe masuk politik tak berbeda jauh dari buku yang ditulis oleh Aref Rahmat. Meski penjelasan-penjelasan Nita Prabangkara lebih banyak, tetapi isinya tak jauh beda dengan apa yang sudah diungkapkan oleh Aref Rahmat, dkk. Tidak cukup mendalam!

Kesuksesan Hary Tanoe disimpulkan di bagian 3 buku ini. Jika di buku Aref Rahmat, dkk hanya 6 kiat sukses yang dibahas, di buku ini ada 12 kiat sukses. Aref membahas 6 kiat sukses, yaitu: 1. Fokus pada tujuan, 2. Terus belajar, 3. Utamakan kualitas, 4. Visioner, jeli melihat peluang, 5. Jangan salah gaul, dan 6. Kekuatan doa. Sedangkan Nita Prabangkara membahas 6 kiat lainnya. Keduabelas kiat tersebut adalah: 1. Memulai dengan mimpi, 2. Mengelola minat (passion), 3. Berpikir positif, 4. Bersikap berani, 5. Berpikir dan bertindak optimis, 6. Fokus pada pekerjaan, 7. Bersikap gigih dan tidak mudah menyerah, 8. Bergerak cepa dengan keputusan yang tepat, 9. Mengutamakan kreasi dan inovasi, 10. Mengubah karakter lama, 11. Memasuki lingkungan yang tepat, dan 12. Percaya kepada kekuatan doa. Contoh-contoh tindakan Hary Tanoe yang diungkapkan untuk memperjelas kiat-kiat sukses di buku ini memang lebih kaya daripada buku yang ditulis oleh Aref Rahmat, dkk. Memang sudah seharusnya demikianlah isi buku ini, karena judul buku ini adalah “Success Secrets of Hary Tanoe.” 764

 

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu