Era posmodern yang sedang kita hadapi sekarang merupakan era penuh ketidakpastian dan ambivalensi. Untuk itu kita perlu ada cara untuk menghadapinya. Kita tidak boleh lari dari situasi itu, tapi harus menghadapinya.

Setiap hari kita menghadapi persoalan hidup. Dari bangun pagi hingga kembali tidur lagi. Mulai persoalan ekonomi, pekerjaan, utang, relasi sosial, dan lain sebagainya. Kadang kala kita dalam tekanan dan tidak bahagia. Lalu apa yang harus kita lakukan dalam menyikapinya?

Salah satu cara menghadapi hidup adalah dengan melatih sikap dan perilaku tenang baik pikiran, hati dan tindakan kita. Kita perlu menyediakan waktu hening dan kalau memungkinkan menyendiri untuk masuk ke dalam diri kita.

Bagaikan air di dalam sungai mengalir, segala kotoran dan debu secara pelan-pelan akan turun sehingga lama kelamaan air menjadi jernih dan apa yang ada di dalam air itu menjadi kelihatan. Benda-benda, kotoran dan lain-lain akan kelihatan jelas.

Demikian pun hidup kita yang sehari-hari selalu berada dalam kesibukan, kebisingan, jika bisa mencapai sikap dan perilaku tenang, maka hati, budi dan pikiran akan dapat melihat dan membeda-bedakan mana baik dan mana yang tidak baik.

Sikap dan perilaku tenang adalah sikap dimana hati, pikiran dan tindakan kita berada dalam keadaan santai/ rileks, hening, diam, sadar akan keadaannya, tidak tergesa-gesa dan pandangan mata yang terfokus.

Dengan sikap seperti itu, kita dapa memperoleh kembali kekuatan, kesegaran dan kejernihan berpikir dan bertindak.

Makna sikap dan tenang sama dengan ungkapan silent is gold. Tenang sama dengan hening Dalam diam atau tenang kita dapat berpikir, bertindak dan bersikap dengan terhormat bijaksana. Dengan tenang segala pekerjaan dan urusan dapat kita lakukan dengan baik. Mampukah kita?

Ikuti tulisan menarik pormadi simbolon lainnya di sini.