x

Iklan

Izniyah (UIN Sunan Ampel Surabaya)

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Juli 2023

Senin, 10 Juli 2023 19:25 WIB

Peran dan Pentingnya Makanan Halal: dari Aspek Agama, Kesehatan, Keadilan, dan Persatuan Sosial

Artikel ini mengulas peran dan pentingnya makanan halal dalam konteks agama, kesehatan, keadilan, dan persatuan sosial. Makanan halal, yang sesuai dengan ajaran agama Islam, tidak hanya menjadi kewajiban bagi umat Muslim, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Industri halal telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir sebagai bagian dari sektor ekonomi yang sedang berkembang. Prinsip halal ini berhubungan erat dengan aturan dan produk yang sesuai dengan ajaran agama Islam yang diizinkan atau diperbolehkan. Secara umum, istilah "halal" menggambarkan sesuatu yang bersih, suci, dan sesuai dengan ajaran agama Islam, sementara istilah "haram" mencakup semua hal yang dilarang oleh agama Islam. Pada kenyataannya, industri halal memegang peran penting dalam memajukan ekonomi. Hal tersebut terbukti dengan kontribusi sebesar USD 3,8 miliar setiap tahunnya, industri halal telah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi bagi negara. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan industri halal di Indonesia.

Industri makanan halal telah mengalami perkembangan yang luar biasa, menjadi salah satu sektor ekonomi terpenting di berbagai belahan dunia. Konsep makanan halal merujuk pada prinsip-prinsip dan tata cara yang diatur oleh ajaran agama Islam untuk menghasilkan makanan yang dinyatakan bersih, layak, dan sesuai dengan syariat Islam. Kepentingan makanan halal tidak hanya relevan bagi masyarakat Muslim, tetapi juga telah menarik minat luas dari berbagai kalangan konsumen, termasuk non-Muslim. Tujuan dari esai ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana industri makanan halal telah mengubah panorama makanan modern dan memberikan dampaknya yang positif dalam lingkup yang lebih luas.

Makanan halal adalah produk yang diizinkan untuk dikonsumsi oleh manusia, baik dalam bentuk makanan maupun minuman, serta semua bahan yang digunakan dalam proses pembuatannya. Allah SWT juga mengingatkan kita untuk tidak mengikuti tindakan-tindakan yang ditunjukkan oleh syaitan. Di Indonesia, kehalalan suatu produk atau makanan umumnya ditentukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI adalah sebuah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan fatwa tentang halal dan haram berdasarkan ajaran agama Islam. MUI menetapkan standar dan prosedur untuk mendapatkan sertifikasi halal. Proses sertifikasi halal di Indonesia melibatkan pengajuan permohonan oleh produsen atau perusahaan kepada MUI. MUI kemudian melakukan penilaian terhadap bahan-bahan, proses produksi, dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip halal. Jika produk atau makanan tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh MUI, maka akan dikeluarkan sertifikat halal oleh MUI. Sebelum sertifikat halal diberikan, MUI terlebih dahulu mengeluarkan fatwa halal mengenai produk yang akan disertifikasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait perizinan label halal dari MUI kepada restoran makanan halal, beberapa waktu yang lalu masyarakat digemparkan isu makanan viral, yakni Mi Ga**an, pasalnya mi yang sedang hits tersebut sulit mendapatkan persetujuan label halal dari MUI, usut demi usut bukan karena bahan-bahan yang diproduksinya atau kebersihan restonya, akan tetapi nama-nama menu yang digunakan oleh Mi Gac**n menggunakan nama-nama setan seperti es genderuwo, es tuyul, mi iblis, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam Islam, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi perkataan yang baik, sebagaimana yang telah disebut pada sebuah hadits bahwa perkataan yang baik merupakan shodaqoh (HR. Al-Bukhari, no. 6021). Pemberian nama-nama yang baik diharapkan menjadi sebuah do’a dan menjadi sebuah kebaikan yang setiap kali diucap memberikan efek positif. Penggunaan nama-nama hantu dalam menu Mi Gac**n dianggap sebagai suatu kekufuran atau tindakan yang menghina. Oleh karena itu, MUI tidak dengan mudah memberikan izin label halal kepada Mi Gac**n. Namun, sekarang Mi Gac**n telah mengganti nama menu yang sebelumnya menggunakan nama-nama hantu Indonesia menjadi nama-nama permainan tradisional seperti Mi Suit, Es Gobak Sodor, Es Teklek, Es Petak Umpet, dan lainnya. Setelah melakukan perubahan nama menjadi permainan tradisional, akhirnya Mi Gac**n mendapatkan izin label halal karena telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan.

Dari permasalahan mengenai Mi Gac**n yang telah dijelaskan sebelumnya, terungkap bahwa makanan halal memiliki peran yang lebih penting daripada sekadar memberikan energi kepada tubuh, akan tetapi ada hal dahsyat lain yang kita konsumsi dalam jangka panjang akan mempengaruhi siapa diri kita sebenarnya.  Pentingnya mengonsumsi makanan halal adalah tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, tetapi juga meliputi kesehatan, kebersihan, keadilan, dan persatuan sosial. Dengan memilih makanan halal, kita dapat memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi sesuai dengan prinsip-prinsip agama, sehat, bersih, adil. Makanan yang kita konsumsi melalui proses pencernaan akan dipecah menjadi nutrisi yang diperlukan, yang kemudian diserap ke dalam aliran darah. Dalam QS. Al-Mu’minun Ayat 14 disebutkan bahwasannya manusia diciptakan dari segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging yang disebut hati, jadi hati diibaratkan sebagai otak dari segala organ dalam tubuh manusia. Jika hatinya baik, maka seluruh tubuh akan tersistem dengan baik, namun jika hatinya buruk, maka akan menjadikan manusia berperilaku buruk. Sehingga, untuk menciptakan hati yang baik salah satunya dengan cara mengonsumsi makanan halal. Makanan halal tidak hanya dinilai dari fisik yang terlihat saja, tetapi juga harus bersih dan diperoleh dengan cara yang baik.

Penting untuk memilih makanan halal karena tidak hanya memenuhi prinsip-prinsip agama, tetapi juga berdampak pada kesehatan, kebersihan, keadilan, dan persatuan sosial. Makanan halal haruslah bersih dan diperoleh dengan cara yang baik, sehingga dapat menciptakan hati yang baik dan membawa dampak positif bagi diri kita sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Izniyah (UIN Sunan Ampel Surabaya) lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu