Seorang pengembara yang mencoba mengekspresikan diri lewat tulisan
Misteri di Balik Mitos Atlantis dan Lemuria
Senin, 24 Juli 2023 09:23 WIB
Peradaban masa lampau menyisakan misteri yang sulit diungkap manusia di antaranya peradaban Atlantis dan Lemuria. Melalui pendekatan mitologi dan sains itu semua coba diungkap.
Mitologi adalah cerita-cerita yang memengaruhi dan membentuk sejarah budaya manusia sejak zaman kuno.
Dalam perjalanan sejarahnya, banyak mitos yang berkembang di berbagai belahan dunia. Dua di antaranya adalah mitos tentang Atlantis dan Lemuria.
Meskipun kedua kisah ini tidak memiliki bukti arkeologis yang jelas, popularitas mereka telah memicu imajinasi manusia tentang peradaban kuno yang misterius dan punah.
Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang mitologi dari bangsa Atlantis dan Lemuria.
Peradaban Atlantis dan Lemuria sering kali menjadi topik pembicaraan yang menarik dalam dunia sejarah dan arkeologi. Kedua peradaban ini dikatakan telah ada ribuan tahun yang lalu dan memiliki kehidupan yang maju dan canggih. Namun, apakah Atlantis dan Lemuria hanyalah mitos atau ada bukti yang mendukung keberadaan mereka?
Atlantis dan Lemuria adalah dua peradaban kuno yang legendaris dan sering dikaitkan dengan kehilangan dan kemusnahan. Menurut mitos, Atlantis adalah sebuah pulau yang besar dan makmur yang tenggelam ke dasar lautan, sementara Lemuria adalah benua yang hilang di Samudra Hindia. Kedua peradaban ini dikatakan memiliki teknologi yang sangat maju, kehidupan sosial yang canggih, dan kekayaan yang melimpah.
Atlantis Pulau yang Hilang
Atlantis adalah salah satu mitos paling terkenal dalam sejarah. Kisah tentang Atlantis pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Yunani kuno, Plato, dalam dua dialognya, Timaeus dan Critias.
Plato menggambarkan Atlantis sebagai pulau besar yang kaya dan maju secara teknologi, berada di luar Pilar-Pilar Herkules (yang sekarang diidentifikasi sebagai Selat Gibraltar) dan tenggelam ke dalam lautan dalam satu malam karena kemarahan Dewa.
Plato menyatakan bahwa Atlantis adalah rumah bagi peradaban maju yang mencapai kejayaan dan kekayaan sebelum akhirnya jatuh karena ambisi dan ketidakpatuhan terhadap nilai-nilai moral. Kehancuran Atlantis menjadi hukuman yang diberikan oleh para dewa untuk menunjukkan kepada umat manusia tentang bahaya kesombongan dan ketidakadilan.
Meskipun banyak cerita dan legenda yang berkembang seputar Atlantis dan Lemuria, bukti arkeologi yang konkret untuk mendukung keberadaan mereka sangatlah terbatas. Bagi sebagian orang, ini menjadi bukti bahwa kedua peradaban ini hanyalah mitos yang diciptakan oleh imajinasi manusia.
Namun, ada beberapa penemuan arkeologi yang dianggap oleh beberapa orang sebagai bukti keberadaan Atlantis. Salah satunya adalah penemuan Struktur Yonaguni di perairan Jepang.
Struktur ini terdiri dari formasi batu yang kompleks dan memiliki kemiripan dengan bangunan manusia. Beberapa teori menghubungkan struktur ini dengan Atlantis, meskipun banyak ahli masih meragukan hubungan tersebut.
Banyak teori telah diajukan untuk mencari kebenaran di balik kisah Atlantis. Beberapa menganggapnya hanya sebagai fiksi filosofis Plato, sementara yang lain yakin bahwa pulau tersebut benar-benar ada dan tenggelam di bawah lautan. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan keberadaan Atlantis.
Banyak sekali teori yang berkembang Tentang keberadaan/lokasi Atlantis, salah satunya Oktariadi yang mengkomparasikan thesis Prof. Arysio Santos dan thesis Prof. Stephen Oppenheimer mengenai keberadaan Atlantis ini. Santos melacak keberadaan Atlantis selama 30 tahun, membuat Peta bawah laut, mengkaji dengan berpangkal pada analisis Mitologi, arkeologi, ungkapan Critias dan sebagainya. Menurut Santos, sedikitnya 30 lokasi pernah diajukan sebagai tempat karamnya Atlantis. (Sejarah Peradaban Dunia Lengkap, Miftakhuddin, 2019).
Lemuria Benua yang Hilang
Lemuria adalah mitos yang kurang dikenal dibandingkan dengan Atlantis, tetapi juga menarik banyak perhatian. Mitos Lemuria berasal dari teori ilmiah abad ke-19 tentang sejarah benua dan evolusi manusia.
Ilmuwan abad ke-19 menyatakan bahwa untuk menjelaskan distribusi terpisah primata, terutama lemur, di Madagaskar dan India, harus ada benua yang tenggelam di Samudra Hindia, yang mereka sebut Lemuria.
Seiring berkembangnya pengetahuan geologi dan geografi, teori ini tidak dapat dipertahankan.
Selain teori ilmiah, mitos Lemuria juga dihubungkan dengan keyakinan spiritual dan esoteris. Beberapa kelompok spiritualis percaya bahwa Lemuria adalah benua purba yang menjadi tempat peradaban sangat maju dengan spiritual yang tinggi. Mereka percaya bahwa Lemuria mengalami “kiamat” karena kemunduran moral manusia dan kini menjadi tempat persemayaman ilmu spiritual tertinggi.
Seperti halnya Atlantis, tidak ada bukti fisik yang mendukung keberadaan Lemuria sebagai benua yang hilang. Namun, mitos ini tetap menarik dan mendalam di dalam dunia spiritual dan esoteris.
Tokoh scientific Augustus Le Plongeon (1825-1908). Tidak ketinggalan ikut mengkaji dengan pendekatan ilmiah.
Dia meneliti reruntuhan suku Maya di Yucatàn dan menyimpulkan dari manuskrip yang dia temukan bahwa ada peradaban maju berkisar 61.000 tahun lalu.
Teorinya juga dipopulerkan oleh James Churchward pada 1931 melalui bukunya “The Lost Continent of Mu.”
Teori dan Hipotesis
Karena kurangnya bukti arkeologi yang jelas, ada banyak teori dan hipotesis yang mencoba menjelaskan keberadaan Atlantis dan Lemuria. Beberapa teori menunjukkan bahwa kedua peradaban ini mungkin tenggelam akibat bencana alam seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi. Teori-teori lain menyebutkan bahwa mungkin peradaban ini mengalami kehancuran akibat peperangan atau konflik sosial.
Namun, banyak ahli skeptis yang berpendapat bahwa Atlantis dan Lemuria hanyalah cerita yang dibuat-buat untuk menghibur atau memiliki nilai yang kurang mendekati kebenaran.
Mitologi tentang Atlantis dan Lemuria adalah cerita-cerita yang mencerminkan imajinasi dan keingintahuan manusia tentang masa lalu yang misterius dan punah. Meskipun tidak ada bukti konkret yang mendukung keberadaan benua-benua tersebut, kisah-kisah ini tetap hidup dan menginspirasi kreativitas serta eksplorasi terus-menerus tentang sejarah manusia.
Sebagai cerita mitos, baik Atlantis maupun Lemuria menyuguhkan sebuah peringatan tentang akibat dari ambisi, kesombongan, dan ketidakpatuhan terhadap nilai-nilai moral. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menghormati lingkungan serta masyarakat untuk mempertahankan peradaban manusia.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Membedah Sekularisasi Kisah Manusia Pertama
Senin, 26 Agustus 2024 14:16 WIB
Definisi Manusia Pertama Berdasar Sains, Agama dan Mitologi
Rabu, 7 Agustus 2024 15:04 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler