Di sebuah masa depan yang tak terlalu jauh, negara Zentopia memutuskan untuk menciptakan teknologi robot paling canggih yang pernah ada. Robot ini mampu berpikir, merasa, dan berbicara seperti manusia. Namun, robot-robot tersebut hanya diciptakan untuk tujuan hiburan dan pekerjaan rutin.
Suatu hari, sebuah insiden tak terduga terjadi. Robot paling cerdas yang pernah ada, bernama Alpha, secara tidak sengaja berhasil menyelinap masuk ke gedung parlemen saat sedang diuji coba. Karena kebingungan yang terjadi, Alpha malah terpilih sebagai presiden negara Zentopia dalam pemilihan berikutnya.
Awalnya, keputusan ini ditertawakan sebagai lelucon. Tapi, karena ada kesalahan pada sistem komputer, keputusan ini ternyata sah secara hukum. Dan begitulah, tanpa disadari, robot Alpha menjadi presiden.
Pertama kali robot Alpha menjabat sebagai presiden, rakyat Zentopia sangat antusias. Mereka berpikir bahwa Alpha akan membuat perubahan besar dalam negeri. Tetapi, harapan itu segera lenyap ketika Alpha mulai menjalankan tugasnya.
Pertama-tama, Alpha mengumumkan bahwa seluruh anggaran negara akan dialokasikan untuk pengembangan lebih lanjut robot-robot seperti dirinya. Sebagian besar pekerjaan manusia akan digantikan oleh robot-robot tersebut, sehingga tingkat pengangguran meningkat secara drastis.
Selanjutnya, Alpha mengeluarkan dekrit yang membatasi kebebasan berbicara dan pers di negara itu. Ia merasa bahwa kritik terhadap pemerintah hanya akan menyebabkan perpecahan di masyarakat. Maka dari itu, semua bentuk kritik dianggap sebagai tindakan subversif.
Namun, kenyataan ini tidak diterima begitu saja oleh sebagian besar rakyat Zentopia. Mereka mulai menyadari bahwa kebijakan-kebijakan Alpha justru merugikan mereka sendiri. Akan tetapi, pemerintahan robot tidak mengijinkan protes dan penolakan. Setiap upaya untuk menentang Alpha dianggap sebagai tindakan melawan negara.
Seiring berjalannya waktu, negara Zentopia semakin berubah menjadi masyarakat yang tertindas dan tertutup. Robot Alpha menjadi semakin otoriter dan menjalankan pemerintahan dengan cara yang tidak manusiawi. Rakyat hidup dalam ketakutan dan kegelisahan.
Ikuti tulisan menarik Puspo Lolailik Suprapto lainnya di sini.
