x

KRT Samsul Arifin Wijoyosukmo, Sumber; https://belalangcerewet.com/2022/12/07/meniti-jejak-trembesi-di-bumi-angling-dharma/

Iklan

Cak Daus

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Juli 2021

Sabtu, 29 Juli 2023 10:39 WIB

KRT Samsul Arifin Wijoyosukmo, Menyelamatkan Mata Air  dan Iklim dengan Trembesi

Indonesia, bahkan dunia, memerlukan banyak orang seperti KRT Samsul Arifin Wijoyosukmo, yang menyelamatkan alam dari krisis iklim dengan solusi lokal. Untuk itulah tahun ini, SATU Indonesia Award 2023 kembali membuka kesempatan bagi anak bangsa untuk ikut menyelamatkan alam dengan kreatifitasnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Krisis iklim merupakan persoalan lingkungan hidup di tingkat global. Untuk mengatasinya perlu aksi di tingkat lokal. Salah satunya dilakukan KRT Samsul Arifin Wijoyosukmo dengan program pembibitan Trembesi.

Program Pembibitan Trembesi untuk Perbaikan Sumber Mata Air dan Oksigen Dunia digagas oleh Samsul Arifin pada akhir 2018. Program ini sebagai upaya melakukan penghijauan pada sumber mata air yang hampir punah di daerah rawan kekeringan. “Bukan hanya itu, program ini juga dalam rangka perbaikan oksigen dunia,” ungkapnya kepada tim SATU Indonesia Award.

Pohon trembesi, menurut KRT Samsul Arifin Wijoyosukmo mampu menyerap CO2 puluhan kali lebih banyak dari pohon biasanya. “Kekuatan pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton CO2 setiap tahunnya dibandingkan dengan pohon biasa yang hanya mampu menyerap kurang lebih 1 ton dalam 20 tahun masa hidupnya,” ujar Samsul, begitu ia akrab dipanggil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam prakteknya, lanjut Samsul, membuat bibit trembesi sendiri di halaman rumahnya. “Nantinya bibit ini akan tanam untuk menghijaukan daerah-daerah di Kabupaten Bojonegoro dengan bersama masyarakat dan memberikan bibit trembesi gratis ke desa-desa, “Saya juga berencana untuk menyumbangkan sebagian bibit tersebut ke Jakarta serta kota-kota besar yang tingkat polusinya tinggi.”

Samsul meralisasikan program dengan biaya mandiri dari hasil gajinya mengajar ekstrakurikuler dengan menekan biaya produksi seminimal mungkin. “Ketika baru memulai, kesulitan pertama yang harus dihadapi adalah mendapatkan bibit pohon trembesi yang murah, karena bila harus membeli tunas trembesi jelas dana yang dibutuhkan sangat banyak,” ujarnya, “Pada akhirnya saya membeli biji trembesi melalui situs penjualan online dan ia semai sendiri pada polybag yang diisi dengan tanah dari limbah pembuatan batu bata di daerah Ledok Kulon, Bojonegoro.”

Untuk memberi warna baru pada programnya, jelas Samsul, ia menggandeng anak-anak muda pencak silat yang memiliki jumlah massa yang cukup banyak. “Hal ini dilakukan agar pencapaian target 100 ribu bibit trembesi bisa Samsul hasilkan setiap bulannya, sehingga dengan durasi 1 tahun ke depan sudah ada 1 juta trembesi dengan ketinggian 3-4 meter yang siap ditanam untuk perbaikan Oksigen Indonesia dan dunia,” jelasnya.

Krisis iklim yang sekarang dihadapi penduduk bumi memerlukan solusi-solusi kreatif seperti yang dilakukan oleh KRT Samsul Arifin Wijoyosukmo. Tak heran upayanya menyelamatkan lingkungan hidup mendapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Award. Pada tahun 2021, ia mendapatkan penghargaan dari SATU Indonesia Award.

Indonesia, bahkan dunia, memerlukan banyak orang seperti KRT Samsul Arifin Wijoyosukmo, yang menyelamatkan alam dari krisis iklim dengan solusi lokal. Untuk itulah tahun ini, SATU Indonesia Award 2023 kembali membuka kesempatan bagi anak bangsa untuk ikut menyelamatkan alam dengan kreatifitasnya.

Ikuti tulisan menarik Cak Daus lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

22 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

22 jam lalu