x

Iklan

BungRam

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 31 Juli 2023 07:38 WIB

Inovasi Pakan Ternak dengan Siambu dan Sikatup, Solusi Beternak Tanpa Ngarit

Secara sosial, program inovasi bidang peternakan ini dapat memangkas waktu pencarian pakan. Selama ini “ngarit” dapat mengganggu waktu kebersamaan dengan keluarga. Juga agenda penting antar tetangga terlewatkan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mengarit adalah rutinitas umum yang dilakukan oleh para peternak untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Mengarit menjadi aktifitas yang perlu dilakukan secara rutin, agar ternak dapat makan secara teratur dan peternak dapat mendapatkan hasil yang diharapkan.

Tantangan terbesar para peternak yang mengandalkan pakan ternaknya dari mengarit adalah saat memasuki musim kemarau panjang, sebagaimana yang dialami di beberapa daerah seperti di kaki Gunung Penanggungan Mojokerto Jawa Timur yang mengalami kemarau selama 5 bulan.

Saat itu banyak peternak mulai kesulitan memenuhi kebutuhan hijauan ternak mereka. Namun kemudian, muncul ide kreatif dan inovatif dari Visista bersama kelompok peternak yang mengolah bahan utama katul tumpi polar untuk kemudian difermentasi bersamaan dengan ampas tebu sebagai sumber serat.

Inovasi untuk solusi pakan ternak tanpa ngarit

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Visista Pratama Ashadi. Pria lulusan Universitas Bengkulu Jurusan Peternakan ini membuat inovasi di Desa Sumbersuko Kec. Gempol Kab. Pasuruan pada tahun 2017. Tujuannya yaitu memberikan alternatif pakan ternak utamanya pada musim kemarau dan juga sebagai solusi pemanfaatan limbah pertanian yang akhirnya akan menambah penghasilan bagi peternak.

Secara sosial, program inovasi bidang peternakan ini dipandang oleh Visista dapat memangkas waktu pencarian pakan, “ngarit” setiap hari yang menurutnya dapat mengganggu waktu kebersamaan dengan keluarga, agenda penting antar tetangga terlewatkan, tubuh akan cepat renta, bahkan bisa sakit kalau sampai hujan-hujanan. Oleh karena itu muncul upaya dan kesadaran bahwa waktu dan kesehatan merupakan hal yang sangat penting.

Secara ekonomi, inovasi ini dapat meingkatkan efisiensi waktu dalam hal pemeliharaan ternak di kandang, parameter pemasukan-pengeluaran lebih terukur, adanya proses niaga antar peternak maupun swasta dalam penyediaan pakan dan ternak. Secara ilmu pengetahuan, inovasi ini juga diharapkan dapat mendorong timbulnya upaya peternak maupun pecinta dunia hewan untuk belajar dan mencoba hal-hal baru dalam rangka pemanfaatan bahan pakan yang ada di sekitar.

 

Tantangan mengubah paradigma petani dalam beternak

 

Setiap inisiasi dan perubahan, mesti akan ada tantangan dan berbagai hal yang mengajak masyarakat berpikir lebih terbuka. Tentu hal serupa dialami juga oleh Visista saat awal menginisiasi program inovatif ini. Ketika di Pasuruan, Visista menghadapi kendala, yaitu perbedaan bahasa serta pandangan “mahal” terhadap teknologi silase. Di samping itu, kendala paling berat yang juga kini ia hadapi dalam menerapkan program yang sama di Kabupaten Lahat adalah mengubah pandangan peternak bahwa teknologi tersebut mahal.

Apa itu Silase?

Dikutip dari sumbarprov.go.id  Silase merupakan pakan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalamkantong plastik yang kedap udara atau silo, drum, dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau anaerob. Proses silase ini melibatkan bakteri-bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu, yaitu Lactis Acidi dan streptococcus yang hidup secara anerob dengan derajat keasaman 4(pH 4).

Oleh karena itu mengapa pada saat proses silase pakan hijauan ternak yang tersimpan dalam kantong plastik atau dalam silo harus ditutup rapat, sehingga proses silase berjalan dengan baik dan pakan hijauan tidak cepat dibusukkan oleh bakteri lain dan jamur.

 Tujuan Membuat Silase Untuk Pakan Ternak

  1. Sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak pada saaat musim tanpa penghujan (kemarau) yang panjang.
  2. Untuk meyimpan dan menampung pakan hijauan yang berlebih pada saat musim hujan, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu pada saat musim kemarau.
  3. Memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein yang tinggi.
  4. Mendayagunakan sumber pakan dari sisa limbah pertanian ataupun hasil agroindustri pertanian dan perkebunan seperti bekatul, dedak, bungkil sawit, ampasa tahu,tumpi jagung, janggel jagung.

Siambu dan Sikatup, Inovasi Visista Raih Penghargaan Satu Indonesia Awards 2021

Siambu dan Sikatup merupakan inovasi dalam bidang peternakan sebagai solusi pakan ternak tanpa ngarit yang dicetuskan oleh Visista Pratama Ashadi. Pria lulusan Universitas Bengkulu Jurusan Peternakan ini membuat inovasi di Desa Sumbersuko Kec. Gempol Kab. Pasuruan pada tahun 2017. Setelah berhasil menjalankan inovasi ini di Kabupaten Pasuruan.

Berdasarkan artikel Satu Indonesia Awards ke-12, ide kreatif dan inovatif teknologi untuk mempermudah para peternak dalam memenuhi pakan ternaknya dari kegemarannya minum es tebu.

Visista menemukan ide untuk memanfaatkan sisa ampas tebu yang sebelum itu terbuang untuk dapat dimanfaatkan melalui teknik silase. Maka ia mencoba melakukan upaya untuk mmengubah kebiasaan para peternak dalam mengarit rumput kepada pemanfaatan ampas tebu, dan katul tumpi polar. Jadilah ide karya inovatif disebut sebagai Siambu  (Silase Ampas Tebu) dan Sikatup (Silase Katul Tumpi Polar), yang sebenarnya  sudah tidak asing di telinga insan peternakan.

Dengan gagasan inovatif tersebut, teknologi silase dari ampas tebu dan katul tumpi membantu para peternak di Pasuruan, kemudian juga Visista mencoba mengembangkannya di Kabupaten Lahat agar para peternak memiliki kemudahan dalam memenuhi pakan ternaknya daripada lewat kegiatan mengarit.

Berbagai inovasi yang diberikan visista untuk produk ini menghasilkan beberapa keunggulan diantaranya lebih disukai oleh ternak, bahan pakan yang bisa awet hingga lebih dari 1 tahun, lebih praktis dalam pembuatan, memiliki nilai ekonomis tinggi, dan berbeda dengan produk lain bahan utama ampas tebu yang digunakan dapat diperoleh secara gratis dengan memanfaatkan sisa atau limbah tebu dari berbagai sumber.

Satu Indonesia Awards kemudian menganugerahi penghargaan inovatif putra bangsa pada paresiasi inovasi bidang teknologi Satu Indonesia Awards ke 12 tahun 2021.

Tentu harapannya inovasi teknologi dalam peternakan ini diharapkan akan membantu  peternak di berbagai daerah dalam menemukan solusi sekaligus revolusi dunia peternakan dan manajemen pemeliharaan ternak lebih ekonomis dan praktis.

Ikuti tulisan menarik BungRam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu