Indonesia dengan segala kekayaan alam, mampu menghasilkan aneka hal yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama pangan- terlebih Sagu. Indonesia dapat menghasilkan sagu dengan jumlah banyak, namun jumlah yang masih terbatas disebabkan hanya sebagian kecil masyarakat yang betul-betul memahami dengan baik manfaat sagu bagi kesehatan. Nasi menjadi makanan pokok masyarakat tanah air yang sampai saat ini masih melekat kuat.

Dilansir melalui Hallosehat, kandungan nutrisi  terbanyak yang terkandung dalam sagu ialah karbohidrat.  Nutrisi satu ini ternyata masuk dalam kategori makronutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak untuk bahan energi dan fungsi otak.

Adalah Elisabeth, perempuan asal Makksar ini mengambil inisiatif tinggi untuk mengenalkan manfaat yang terkandung dalam Sagu dalam jenis usahanya juga menggerakkan sektor UKM di produk berbahan dasar Sagu.  Tak hanya itu, untuk memberdayakan usahanya, Elisabeth pun fokus memberdayakan petani sagu lokal khususnya di kawasan Indonesia Timur.

Produk yang dihasilkan Elisabeth memiliki tema menarik, yakni: Sagu, Produk Pangan Alternatif Bernilai Ekonomis. Ini mengandung arti, produk yang dihasilkan sangat bersahabat dengan alam sekitar karena dapat diperbaharui, serta dari sisi ekonomi menggerakan petani lokal serta masyarakat lintas daerah untuk memenuhi kebutuhan produksi sagu dan olahannya.

Berbagai macam produk yang dikembangkan dari hasil budidaya petani sagu lokal ini yaitu sagu kering serba guna, tepung sagu, olahan masakan sagu seperti Kapurung ( makanan khas Makkasar) hingga kripik atau camilan berupa snack dari bahan sagu.

Karena niat serta tujuan usaha yang menginspirasi dan menebarkan kebaikan masyarakat luas inilah yang membuat Elisabeth berhasil menjadi salah satu penerima SATU Indonesia Awards 2021. 

Ikuti tulisan menarik Advist Khoirunikmah lainnya di sini.