Untuk bunga yang kupegang
digenggam tak bisa diam
menerpa angin disapa penuh kenistaan
Ingin merebut setangkai bunga
melebur kuntum yang hilang
dicerna diksi para penyair.
Diksi memuja angin yang setia
kepada hujan karna kemarin pernah
sekali ia dibawakan pelangi walau
nisbi digulung samudera; hilang ronanya.
Bunga merah itu memuda
karna janji ekaristi yang tak
mau perlihatkan rindunya
berada di keistimewaan
Seperti mahkota sebuah kehidupan.
Dia adalah mahkota
yang sengaja ditunjuk
sebagai tempat pulang
walau akhirnya bukanlah menetap
melainkan hanya batas dekap
tak lebih dari tempat lelap.
Sudah itu saja.
(2022)
Ikuti tulisan menarik Gilang Ramadhan lainnya di sini.