Di tengah gemuruh ombak dan pesona alam yang memukau, tepatnya di Desa Montong Baan Selatan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, terbersit keberanian seorang pria bernama Sudiarto untuk mewujudkan mimpi dan mengatasi kendala yang menghadang. Melalui inisiatifnya, lahir sebuah usaha yang menginspirasi, yaitu Kader Pemberdayaan Pemuda di Desa.
Misi Mengatasi Pengangguran dan Menyuplai Kebutuhan Harian
Pada tahun 2016, Sudiarto melahirkan konsep inovatif yang tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga memberikan dampak positif pada komunitas sekitar. Lahir dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan harian dan mengurangi angka pengangguran, Kader Pemberdayaan Pemuda di Desa menawarkan jasa pembuatan mebel dan layanan laundry. Sudiarto merasa tanggung jawab untuk menciptakan kesempatan kerja bagi sesama pemuda di Desa Montong Baan.
Perjalanan Memulai dan Mengatasi Kendala
Pada tahun 2011, Sudiarto menghadapi tantangan besar. Dengan tekad bulat, ia mengumpulkan modal sendiri selama satu tahun untuk mendirikan kios produksi. Modal sebesar Rp 50.000.000,- dikeluarkan untuk membangun pondasi usaha yang saat ini telah mengubah kehidupan puluhan orang. Mulai dari pembuatan mebel berbahan dasar kayu hingga pemasangan jendela, kusen, dan pintu, serta layanan laundry, semua dihadirkan dalam satu usaha yang inklusif.
Kreativitas, Kualitas, dan Dampak Sosial
Kualitas produk yang dihasilkan tidak diragukan lagi. Motif modern dengan kayu berkualitas tinggi memberikan sentuhan unggulan pada setiap produk. Melibatkan pemuda lokal dalam proses pewarnaan memberdayakan mereka secara nyata. Sudiarto percaya bahwa bisnisnya akan mampu mendominasi pasar Lombok dengan produk-produk berkualitas dan unik.
Lebih dari Sekedar Bisnis
Sudiarto memiliki visi jauh ke depan. Selain meningkatkan perekonomian dan mengurangi kesenjangan sosial, ia ingin menggali kreativitas generasi muda. Dengan memberikan pelatihan wirausaha, Sudiarto berharap pemuda dan pemudi setempat dapat memanfaatkan keterampilan mereka setelah lulus sekolah. Ia juga bertekad mengatasi kendala modal dan tempat usaha yang tidak memadai tanpa harus mengambil pinjaman dari bank.
Jejak Dampak dan Keberlanjutan
Usaha ini bukan hanya tentang Sudiarto. Sejak 2017, banyak individu yang memulai usaha pribadi setelah meraih kemandirian melalui program ini. Dengan pengalaman dan keterampilan yang diperoleh, lebih dari 20 orang terlibat dalam usaha ini secara langsung maupun tidak langsung. Bahkan, lebih dari 40 pengusaha mebel telah mendapat manfaat dari layanan yang disediakan, menciptakan hubungan yang saling menguntungkan.
Menuju Ciri Khas Setiap Desa
Harapan Sudiarto tidak hanya berhenti pada keberhasilan usahanya sendiri. Ia bermimpi bahwa setiap desa di Lombok akan memiliki rumah produksi, menjadi tempat berkumpulnya pemuda kreatif. Melalui hal ini, ciri khas setiap desa akan tercipta dan memfasilitasi pertukaran produk serta kebutuhan secara mudah. Dengan tekad dan komitmen penuh, program ini akan terus berjalan, didukung oleh tim yang siap meneruskan jejak perjuangan Sudiarto.
Mendorong Perubahan Melalui Kewirausahaan
Cerita Sudiarto mengingatkan kita bahwa di balik setiap usaha ada perjuangan dan dedikasi yang luar biasa. Usaha Kader Pemberdayaan Pemuda di Desa bukan hanya tentang menghasilkan produk, tetapi juga mengangkat derajat sosial dan memberdayakan generasi muda. Dalam kreativitas dan kewirausahaan, Sudiarto telah membuktikan bahwa perubahan nyata dapat diwujudkan satu langkah pada satu waktu.
Dalam bayang-bayang indahnya pulau Lombok, usaha ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan kewirausahaan mampu meretas batasan dan mengatasi kendala. Dengan visi untuk membangun ekonomi lokal yang kuat dan menciptakan harmoni sosial, Sudiarto dan usahanya telah memberikan harapan dan kesempatan bagi banyak orang.
Ikuti tulisan menarik Donyawan Maigoda lainnya di sini.
