Di balik gemerlapnya produk-produk fesyen, terkadang ada kisah yang menginspirasi dan menggetarkan hati. Salah satunya adalah kisah Elsa, seorang wanita luar biasa yang memiliki dorongan kuat untuk memberdayakan masyarakat ekonomi lemah di sekitar tempat tinggalnya. Dengan tekad dan semangat yang tak tergoyahkan, Elsa berhasil menciptakan merek hijab Maharrani Hijab yang tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi banyak orang.
Moto Maharrani Hijab, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia", menggambarkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Elsa dan timnya. Merek ini bukan hanya sekadar bisnis, tetapi juga sarana untuk mengubah nasib dan memberikan harapan kepada mereka yang sebelumnya hidup dengan keterbatasan ekonomi.
Elsa melalui Maharrani Hijab berhasil memberdayakan masyarakat sekitar, khususnya para ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan. Lebih dari 15 orang kini menjadi tenaga produksi, sementara 150 orang lainnya bergabung sebagai reseller dan agen. Hal ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga meningkatkan pendapatan warga di sekitarnya, yang sebelumnya hanya mengandalkan pekerjaan pencacah batu kali atau asisten rumah tangga.
Namun, Elsa tidak berhenti di situ. Selain berbisnis, ia juga aktif dalam kegiatan sosial. Dia mendirikan Rumah Quran Serambi Minang, yang menyediakan pendidikan agama dan ruang belajar bagi lebih dari 200 santri dari berbagai kalangan usia. Selama masa pandemi, Elsa bersinergi dengan mahasiswa Tata Busana setempat untuk membuat masker yang disumbangkan kepada masyarakat luas, menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global.
Keberhasilan dan ketekunan Elsa tidak luput dari perhatian. Pada tahun 2020, dia meraih Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards dalam bidang kewirausahaan. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasinya dalam memajukan perekonomian dan masyarakat di sekitarnya.
Perjalanan Elsa bukanlah cerita biasa. Dengan hanya Rp 3 juta, dia mampu mengajak perempuan di Koto Tingga untuk memiliki penghasilan sendiri. Dari seorang reseller hijab ternama, Elsa mampu meraih keuntungan ratusan juta per bulan melalui usaha mandirinya. Bahkan, tidak hanya para ibu, tetapi juga penjahit pria turut terlibat dalam perusahaan konveksi ini, menerima upah yang layak.
Merek Maharrani Hijab bukan hanya tentang fashion, tetapi tentang harapan, kemandirian, dan memberdayakan komunitas. Kisah inspiratif Elsa mengingatkan kita bahwa dengan tekad dan semangat, kita bisa merubah takdir dan menciptakan dampak positif bagi banyak orang. Semoga kisah Elsa dan Maharrani Hijab terus menginspirasi dan mengajak lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Ikuti tulisan menarik Donyawan Maigoda lainnya di sini.
