x

Gambar 1.1 Sembari memilah sampah untuk didaur ulang, Mahasiswa KKN UMD UNEJ 2022 melakukan pembersihan arena tempat perlombaan 17 Agustus di Lapangan Timur Balai Desa Grujugan Lor

Iklan

Edy Hendras Wahyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Juli 2023

Kamis, 31 Agustus 2023 14:58 WIB

Sampah, antara Berkah dan Musibah

Selain mendatangkan masalah, sampah juga dapat menjadi berkah, tinggal bagaiman mengelolanya dan dimulai dari hilr, harapannya dapat mengurangi pembuangan sampah di TPA.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pagi tadi, Ketika sholat subuh berjamaah di sebuah masjid, terasa berbeda. Karena pagi ini, banyak sekali terdengar suara batuk dari para jamaah. Dan yang menggunakan masker, terlihat lebih banyak dari biasanya yang sudah tidak banyak lagi seperti masa pandemi.

 

Di hari yang sama, ketika bangun tidur, untuk menghirup udara segar di pagi hari, terasa ada sesuatu bau seperti bau plastik terbakar. Curiga, kalau-kalau ada yang terbakar di dalam rumah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Sekelumit kejadian di pagi hari, namun rumpanya kejadian itu sudah berlangsung lama. Ada jamaah yang bilang, itu orang membakar ban atau membakar sampah orang-orang yang jaga malam hari atau petugas keamanan. Namun semua itu lama-kelamaan terbantahkan, bahwa asap yang menyebar di tempat kejadian itu, juga terjadi di beberapa tempat. Menurut beberapa orang yang sering mengalami kejadian seperti itu, akibat sampah yang terbakar di Bantar Gebang.

 

Ramai-ramainya berita di Jabodetabek terjadi pencemaran tinggi, malah kota Jakarta menjadi salah satu kota yang paling tercemar. Banyak masukan atau solusi, ada yang menyemprotkan air di jalanan, ada pula yang menyemprotkan dari atap Gedung, namun para ahli bilang tidak menyelesaikan masalah. Karena partikel pencemaran ada di atas, bukan di bawah. Malah ada tukang bakar arang diduga penyebab pencemaran kota Jakarta, ditutup sementara. Muncul beberapa pendapat dari pejabat, kerja lagi di rumah (WFH) untuk mengurangi mobilitas.

 

Sampah dan Musibah

Sampah menyebabkan berbagai musibah, bila ditilik dari akibat yang terdampak. Tak hanya penyakit, namun juga berbagai akibat yang ditimbulkan. Beberapa kali dijumpai satwa laut mati terkapar, setelah diselidiki penyebabnya di dalam tubuh banyak plastik.

 

Pencemaran plastik bila dilihat di pesisir yang ditumbuhi hutan mangrove, khususnya kota-kota besar, di dasar hutan akan berlimpah plastik bekas bungkus makanan dan sejenisnya. Rupanya polusi plastik merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Ini tidak lain karena plastik terbuat dari bahan etilena dan propilena yang berasal dari bahan bakar fosil. Produk plastik ini ketika terkena sinar matahari akan meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.

 

Ketika tinggal di Kalimantan, menghirup asap di musim kemarau, sudah tak asing lagi. Setiap pagi bangun tidur, keluar rumah jarak pandang terbatas, tertutup kabut berjelaga (SMOG – smoke/asap dan fog-kabut). Penerbangan banyak yang batal atau delay. Jemuran bau asap, dan wabah penyakit pernafasan meningkat berdasar tingkat kunjungan ke rumah sakit atau klinik. Bahkan ketika masuk ke hutan, sepi. Tak ada nyanyian berbagai jenis serangga, tak terdengar lengkingan owa. Malah di pinggiran sungai di mana bekantan yang tidur di pepohonan, terdengar batuk-batuk. Bisa jadi terkena ispa, seperti pada manusia.

 

Berbeda dengan di Jabodetabek, khusunya di Jakarta Timur dan Bekasi. Tak nampak asap kebakaran, namun bau menyengat seperti plastik terbakar, sangat menyengat.

 

Sampah dan berkah

Sampah bisa mendatangkan musibah, namun bila dikelola, juga dapat mendatangkan berkah. Tinggal bagaimana menyikapi tumpukan sampah yang datang silih berganti, baik sampah organik atau pun an organik.

 

Sebenarnya masyarakat di Indonesia itu, menurut dan akan meniru, bila ada kegiatan yang baik dan menguntungkan. Serta kegiatan itu dilakukan baik oleh pemerintah, LSM atupun fasilitator pendamping, berkelanjutan, dan tidak temporer. Serta bukan merupakan sebuah proyek. Proyek habis, kegiatan selesai. Mengelola sampah harus dilakukan dari hulu hingga hilir. Kerja sama dengan semua lapisan masyarakat, dan bukan sama-sama kerja.

 

Ada sebuah pengalaman menarik, ketika bekerja sama dengan perusahaan penghasil sampah plastik terbesar. Perusahaan itu menghasilkan bungkus plastik mulai dari bumbu dapur hingga kecantikan. Kegiatannya adalah edukasi, penyadartahuan dan tentu diberikan sebuah kegiatan yang dapat menghasilkan. Dilakukan mulai dari tingkat RT dengan membuat Bank Sampah. Umumnya pelakunya adalah para ibu-ibu PKK. Dari beberapa pelaku bank sampah, membentuk koperasi sampah. Dari koperasi ini akan memproses dan mengirimkan ke sebuah pabrik untuk diproses atau didaur ulang.

 

Rupanya kegiatan ini, sangat berdampak positif. Bagi keluarga yang kurang mampu untuk membayar sekolah anaknya, kelompok bank sampah dapat memfasilitasi, anak-anak atau keluarga dapat membayar sekolahnya dengan botol plastik. Setiap hari membawa botol plastik dan dikumpulkan. Sehingga dapat dihitung berapa botol yang terkumpul untuk membayar sekolah. Atau para anggota keluarga yang telah mengumpulkan botol plastik, langsung datang ke bank sampah untuk menukarkan dengan beberapa jenis sembako yang ada. Hal ini tentu memberikan semangat ibu-ibu untuk mengumpulkan botol plastic atau barang lain yang dapat didaur ulang.

 

Untuk mengatasi sampah dan pencemaran, yang paling bagus yaitu memberikan edukasi, penyadartahuan. Tidak hanya himbauan atau ceramah dengan berbagai presentasi, atau peraturan yang diterbitkan atau bahkan ancaman. Edukasi adalah investasi jangka panjang. Tentu pendampingan yang terus menerus, sampai menemukan seseorang yang dapat menjadi panutan, sebagai agen perubah perilaku (the agent of change).

 

Seperti kata pepatah kuno mengatakan. Bila ingin memanen dalam jangka bulanan, maka tanamlah biji. Bila ingin memanen dalam jangka tahunan, maka tanamlah pohon. Namun bila ingin memanen dalam jangka panjang, maka didiklah anak-anakmu.

Ikuti tulisan menarik Edy Hendras Wahyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler