x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Minggu, 10 September 2023 10:48 WIB

70 Persen Persoalan Literasi di Indonesia Ada di Eksekusi

Ternyata, 70% persoalan taman bacaan dan gerakan literasi di Indonesia ada di eksekusi. Tentang praktik baik di taman bacaan. Tidak ada teori paling benar di literasi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Harus ada apa di taman bacaan dan gerakan literasi?

Secara fisik, tentu harus ada anak, ada buku, ada tempat, ada program-event, dan ada relawan. Secara nonfisik ya harus ada komitmen, ada konsistensi, dan ada dukungan dari berbagai pihak dan masyarakat. Bila semuanya ada pun, ternyata 70% masalahnya ada di eksekusi. Bukan di rencana, bukan pula di diskusi. Soal bagaimana men-deliver rencana ke aksi nyata di taman bacaan. Setiap hari, setiap minggunya.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eksekusi berarti praktik baik. Maka TBM Lentera Pustaka selalu menjaga dan meningkatkan kapasitas eksekusi pada 15 program literasi yang dijalankannnya. Mulai dari TAman BAcaan (TABA), GErakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA), KElas PRAsekolah (KEPRA), MOtor BAca KEliling (MOBAKE), Koperasi Simpan Pinjam, Ramah Difabel, RAjin menaBUng (RABU), DONasi BUKu (DONBUK), LITerasi DIGital (LITDIG), LITerasi FINansial (LITFIN), dan sebagainya. Setelah 6 tahun beroperasi, tidak kurang dari 200 anak-warga pengguna layanan TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

 

Karena eksekusi dan praktik baik, pastinya mampu jadi “energi” yang menggerakkan aktivitas taman bacaan dan gerakan literasi secara nyata. Bahkan mampu mengundang pihak-pihak korporasi untuk peduli dan berkontribusi nyata melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Tanpa eksekusi dan praktik baik, maka taman bacaan bukan apa-apa bahkan sulit untuk bisa bertahan. Maka carilah cara kreatif dan adaptif untuk meningkatkan kapasitas eksekusi dan praktik baik di taman bacaan-gerakan literasi, di mana pun.

 

Dan di TBM Lentera Pustaka terbukti, tidak ada teori paling benar di taman bacaan dan gerakan literasi. Karena tiap taman bacaan punya kondisi dan aset lingkungan yang berbeda-beda. Bahwa 70% taman bacaan ada di eksekusi, bukan diskusi. Hingga pada akhirnya, hanya eksistensi dan praktik baik taman bacaan itulah yang menjadi “rekam jejak” secara nyata, dan mampu ditelusuri secara digital. Maka terus perkuat eksekusi dan praktik baik. Untuk selalu “ubah biat baik jadi aksi nyata”. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

 

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

6 jam lalu

Terpopuler