x

PentaCOME 1000+ To Stop Stunting And Create A Golden Generation

Iklan

BBM Medindo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 September 2023

Selasa, 19 September 2023 06:57 WIB

PentaCOME 1000+ To Stop Stunting And Create A Golden Generation

Program PentaCOME 1000+ to Stop Stunting and Create a Golden Generation mengelaborasikan konsep antara kemandirian kesehatan dengan pemulihan ekonomi dan pengembangan pariwisata.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

PentaCOME 1000+ To Stop Stunting And Create A Golden Generation

The First “Golden Ticket” Program Matching Fund Kedaireka Kemenristekdikti 2022

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa

 

  1. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG Subsp. Obginsos (K)., M.M.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan | Konsultan Obginsos

 

Program PentaCOME 1000+ to Stop Stunting and Create a Golden Generation mengelaborasikan konsep antara kemandirian kesehatan (terutama terkait pembuatan dan pengembangan alat kesehatan, pembuatan dan pengembangan obat herbal dan non-herbal, penanganan permasalahan stunting) dengan Pemulihan ekonomi dan pengembangan pariwisata, serta ruang lingkupnya mengadopsi iptek dan kepakaran oleh perguruan tinggi mitra (termasuk bentuk kegiatan pelatihan, pembinaan, dan bentuk jasa/produk lainnya).  Inovasi rekacipta ini dimatching-kan dengan peluang cipta yang menjadi kebutuhan mitra dunia usaha, dunia industri (DUDI) secara sinergis untuk membangun negeri, menciptakan lapangan kerja, dan mencetak calon-calon enterpreuner baru dalam desain dan peta jalan program ini. Mulai dari mengenalkan Mahasiswa pada berbagai program lintas sektor, lintas profesi yang dapat memicu inovasi dan kreatifitas berbasis kebutuhan masyarakat, dunia usaha, dunia industri, pemerintah, akademisi (lintas profesi kesehatan dan non kesehatan terkait), dan media.  

Program rekacipta inovasi dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar) disebut sebagai PentaCOME 1000+ to Stop Stunting and Create a Golden Generation.  Nomenclatur PentaCOME 1000+ terbentuk dari 2 kata, yaitu : Pentahelix dan COME 1000 Hari Awal Kehidupan (HAK) Plus (+). Pentahelix adalah sebuah konsep kolaborasi program antara akademisi, dunia usaha dunia industri (DUDI), pemerintah, media massa, dan masyarakat dalam memecahkan persoalan yang ada di masyarakat secara bersama-sama dalam satu kegiatan, dan COME 1000 HAK adalah pendampingan 1 mahasiswa FKIK Unwar, 1 ibu hamil keluarga dan lingkungannya sebuah program yang sudah, dan sedang berjalan yang terus akan dikembangkan dengan rekacipta inovasi di hulu berupa pendampingan remaja/pasangan usia subur/pria usia subur/perempuan usia subur(PUS)/calon pengantin(catin), dan di hilir pemberian edukasi dan bantuan suplementasi oleh mitra PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, tbk terkait pengenalan, pemanfaatan, pembudidayaan, dan agribisnis tanaman obat keluarga (TOGA) dalam upaya turut serta mencegah stunting, dan menciptakan generasi emas. COME 1000 HAK yang telah ada sejak 2017 di FKIK Unwar merupakan salah satu program yang memenuhi persyaratan dapat diusulkan ke dalam matching fund (MF) Kedaireka Kemenristekdikti 2022 karena kegiatan yang sudah ada, sedang berjalan, dan terus akan berjalan, serta telah bermitra dengan DUDI. Durasi inisiasi pelaksanaan program rekacipta ini selama 4 bulan, melibatkan 8 orang dosen Tim PentaCOME, 42 Dosen Pengampu COME, 417 mahasiswa COME di semester 3, 5, dan 7 tahun 2022/2023. Dengan anggaran MF kedaireka Kemendikbudristedikti yang telah diberitaacarakan di tahun 2022 sebesar Rp. 201.792.000,- dan dana mitra dunia usaha dunia industri PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk secara in-kind sebesar Rp. 247.258.500,-. Ketua Tim Pengusul dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG Subsp. Obginsos(K)., M.M. dari FKIK Unwar. Usulan ini telah disahkan oleh penanggungjawab Perguruan Tinggi Rektor Universitas Warmadewa Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E, Sp.ParK., dan Ketua Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali Dr. Drs. A. A. Oka Wisnumurti, M.Sc.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2017 mendapatkan data di Indonesia ada 9 juta balita stunting, prevalensi terbesar ke-5 dari 159 juta anak stunting di seluruh dunia. Hasil Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 mencapai 27,67 persen setiap 10 anak, ada 3 stunting, di Provinsi Bali tahun 2021 paling rendah di Indonesia 10,9 persen, walau demikian Bali terus mengupayakan penurunan angka stunting hingga tuntas (Zero Stunting). Kabupaten Buleleng dan Gianyar masuk dalam 160 kabupaten/kota prioritas penanganan stunting tahun 2018-2021. Data BKKBN Perwakilan Bali tahun 2021, kategori keluarga berpotensi risiko stunting di Gianyar (Payangan) : Desa Melinggih 849, Kelusa 470, Bukian 939, Puhu 850, Buahan 521, Kerta 818, Melinggih Kelod 543, Buahan Kaja 726, Bresela 385, total 6,101 orang. Penyelesaiannya melibatkan lintas program/sektor, kolaborasi ekosistem dan iklim inovasi sinergis inklusif antara unsur Pemerintah, Kampus(Perguruan Tinggi/PT), Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dan Media/Masyarakat (pentahelix).

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar) mengadopsi Program Community Oriented Medical Education (COME) 1000 Hari Awal Kehidupan (1000 HAK) di Payangan yang sudah di mulai sejak tahun 2017 dalam kurikulum pendidikan kedokteran sampai kini, dan nanti yang kedepan menjadi program reka cipta, solusi, dan inovasi PentaCOME 1000+ to Stop Stunting and Create a Golden Generation melibatkan seluruh Mahasiswa melalui Pendampingan 1 Mahasiswa FKIK Unwar, 1 Ibu Hamil beserta keluarga, dan lingkungannya, pasangan usia subur(PUS)/calon pengantin(Catin)/pria usia subur/perempuan usia subur/remaja usia 10-24 tahun dan ke depan pengembangan pariwisata (ekowisata). Value proposition reka cipta ini untuk pengembangan karakter mahasiswa, karena lenyapnya ”medicine as an art” akibat sistem pendidikan di Fakultas Kedokteran yang “technical scientific skill of diagnosis and treatment,” yang mengakibatkan Mahasiswa tidak dapat mengembangkan kepekaan, karakter, empati, simpati, bela rasa, solidaritas, komunikasi, interaksi sosial, dan semacamnya (softskill), dan enterpreunership yang bisa didapatkan dari pembelajaran di luar lingkungan kampus, selain mengasah hardskill kompetensi utama ilmu pengetahuan (bio/aspek cure), dan psikososiospiritual (aspek care). Mendidik Masyarakat memahami pentingnya gizi, menekan angka kesakitan dan kematian ibu hamil dan bayi (Stunting) sebagai upaya kontribusi kampus mengawal generasi masa depan bangsa. Perbaikan kualitas bangsa dimulai dari kehamilan bahkan lebih ke hulu dari PUS, catin, remaja dalam menciptakan generasi emas dari periode emas. Program open innovation belum banyak perguruan tinggi mengadopsinya, bermanfaat bagi masyarakat juga civitas akademika dalam menjawab permasalahan peluang cipta dari mitra. Fokus dan Impact full membangun kepercayaan masyarakat (trust building) bahwa perguruan tinggi hadir untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Dosen mampu membawa mahasiswa pada permasalahan nyata di masyarakat dan menyiapkannya menjadi generasi unggul, melalui riset dan hilirisasi inovasi PT untuk pemberdayakan masyarakat seluas-luasnya. Pengabdian, pendidikan, dan penelitian menjadi solusi inovasi untuk menyelesaikan masalah di hilir dari hulu, termasuk stunting, dan Ekowisata untuk pembangunan ekonomi dan pengembangan pariwisata. Program Inovasi rekacipta tahap pertama ini terbagi ke dalam 2 komponen program, yaitu :

  1. Pendampingan COME 1000 HAK, program yang sudah dan sedang dilaksanakan, dan akan ditambahkan dengan : Pendampingan pada Pasangan Usia Subur (PUS)/Calon Pengantin(Catin)/pria usia subur/perempuan usia subur/remaja usia 10-24 tahun dan ke depan Pengembangan Ekowisata.
  2. Pendampingan Pasangan Usia Subur (PUS)/Calon Pengantin(Catin)/pria usia subur/perempuan usia subur/remaja usia 10-24 tahun adalah program pengembangan reka cipta dalam mempersiapkan generasi emas mulai dari hulu untuk membentukan sumber daya manusia berkualitas melalui persiapan pasangan berumah tangga (Keluarga berkualitas), keterampilan hidup untuk siap menjadi orang tua, karena belum ada sekolah formal untuk menjadi orang tua.

 

Kedepan di tahap selanjutnya akan dikembangkan program ekowisata berbasis Tanaman Obat Keluarga (TOGA), program pengembangan ini diharapkan dapat mendukung visi dan nilai-nilai kampus Universitas Warmadewa, dan dunia usaha, dunia industri dalam kelestarian lingkungan, pembangunan ekonomi dan pengembangan pariwisata yang melibatkan insan Perguruan Tinggi.

Implementasi Program COME 1000 HAK FKIK Unwar sepanjang kehamilan, kelahiran bayi, hingga mencapai bayi berumur 2 tahun (1000 Hari Awal Kehidupan/HAK). Periode 9 bulan dalam kandungan (9 x 30 hari ) = 270 hari ditambah 365 hari di tahun ke-1 dan 365 hari di tahun ke-2 kelahiran (730 hari), adalah 1000 HAK. Periode Emas/kritis ini akan menentukan masa depannya. Suatu investasi terbaik mencapai kemajuan bangsa, masa pertumbuhan dan perkembangan organ yang menyusun berbagai sistem dalam tubuh, penting bagi perkembangan otak janin dan bayi hingga 2 tahun, “otak sosial”, belajar keterampilan fisik, berbicara, benar dan salah bagi kualitas kesehatan jangka panjang hingga ke sosial ekonomi, kemiskinan, dan kemakmuran. Pendampingan di periode emas, menciptakan generasi emas. Upaya dilakukan dengan pendampingan nutrisi selama kehamilan (asam folat dan zat besi), edukasi kesehatan pribadi dan lingkungan, pemeriksaan antenatal care/ANC minimal 4 kali, skrining komplikasi/faktor risiko kehamilan, persalinan, keluarga berencana, inisiasi menyusu dini (IMD) dan ASI Eksklusif, timbang berat badan dan pengukuran panjang badan, imunisasi dasar, dan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI), serta kondisi lingkungannya. Nutrisi menjadi bagian terpenting dalam menyiapkan generasi emas, karena berdampak besar bagi kemampuan anak untuk bertumbuh sehat, belajar, dan bangkit dari kemiskinan, berkontribusi bagi kesehatan masyarakat, stabilitas, dan kemakmuran Negara. Proses ini memerlukan asupan gizi baik yang di konsumsi ibu maupun berasal dari cadangan ibu. Malnutrisi akan berdampak pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat jumlah sel yang kurang. Jika kekurangan gizi ini dapat dipenuhi dalam 1000 HAK, maka pertumbuhan dan perkembangan sel masih dapat diperbaiki/reversible, sebaliknya akan menetap. Jika berlanjut, maka berdampak jangka panjang, seperti : risiko penyakit tidak menular/kronis, seperti : hipertensi, diabetes tipe-2, penyakit jantung-pembuluh darah, obesitas, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua, juga menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar (kurang cerdas), kekebalan tubuh, pertumbuhan fisik tubuh pendek (stunting), psikologis, sosial-ekonomi yang dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia Indonesia usia produktif (antara 15-64 tahun), produktifitas, dan daya saing bangsa. Dalam jangka pendek dapat terjadi gangguan perkembangan otak, pertumbuhan fisik, dan metabolisme tubuh. Jika kuantitas usia produktif di era bonus demografi meningkat tanpa ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia. usia produktif yang baik, maka akan menimbulkan disaster/bencana demografi. Peran Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) sinergi dengan DUDI, pemerintah, media Proposal Usulan Matching Fund  mestinya memberi kontribusi langsung bagi pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Berbagi ilmu pengetahuan, wawasan kedokteran dan kesehatan adalah bentuk kontribusi kampus yang dapat berdampak bagi generasi masa depan juga pembangunan bangsa, terutama turut aktif dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi. Mahasiswa kedokteran sebagai cikal bakal menjadi Dokter sejak awal harus membiasakan diri berempati, peka terhadap permasalahan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, melatih diri dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan sosial. Kontribusi tersebut merupakan tanggungjawab sosial dari setiap insan Perguruan Tinggi (PT). Kolaborasi konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi secara bersamaan dan utuh di masyarakat. 1000 HAK merupakan bagian dari upaya mengasah empati, membangun semangat mengabdi, dan menjadi garda terdepan mengawal generasi yang tidak sekedar mengawal lahirnya bayi, namun mengawal lahirnya generasi pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan. Dengan penyiapan kualitas generasi yang baik, akan turut menciptakan kualitas bangsa yang lebih baik sehingga di era bonus demografi tahun 2020-2030 peningkatan jumlah usia produktif tidak menjadi penghalang bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat termasuk pada kemandirian kesehatan; upaya pencegahan dan penanganan Stunting, pembuatan dan pengembangan obat herbal dan non-herbal yang mendukung Pemulihan ekonomi dan pengembangan pariwisata berbasis ekowisata. Program Pendampingan yang sudah diimplementasikan sejak tahun 2017, dan berlangsung sampai saat ini di wilayah Kabupaten Gianyar, Kecamatan Payangan (Desa Kerta, Bukian, Puhu, Melinggih, Buahan, Desa Melinggih Kelod, Kelusa, Bresela, Melinggih, Buahan, Buahan Kaja, Puhu, Bukian, Kerta) dengan melibatkan Mahasiswa, Dosen, bersama Mitra BKKBNP Bali, dan instansi terkait (Dinas Kesehatan, BPJS, Pemerintahan Desa, Puskesmas, Rumah Sakit, Bidan, Dokter praktek, kader, dll) juga DUDI dan Media. Kerjasama dengan Mitra BKKBNP Bali telah dilakukan sejak ditandatangani kerjasamaantara BKKBN Pusat dengan Universitas Warmadewa tahun 2016 sampai sekarang, demikian pula Kemitraan antara PT. Sido Muncul dengan Universitas Warmadewa sejak tahun 2017. Berbagai kegiatan edukasi telah dilakukan bersama tentang kesehatan reproduksi, konseling remaja, keluarga berencana, 1000 HAK, kampung KB, dll. Tahapan dan jumlah Mahasiswa yang mendampingi Ibu Hamil beserta Keluarga dan Lingkungannya. Tahap Pertama Agustus 2017 : 81 orang, Kedua Agustus 2018 : 103 orang, Ketiga Agustus tahun 2019 : 124 orang, Keempat Agustus tahun 2020 : 136 orang, Kelima Agustus tahun 2021 : 157 orang, dan sampai awal tahun 2022 Program pendampingan ini telah melibatkan 601 orang Mahasiswa. Program ini perlu keberlanjutan, kedepan akan menempatkan kembali mahasiswa ke berbagai wilayah binaan, dan bersama mitra DUDI akan terus dikembangkan untuk mendukung visi DUDI, Media, dan kampus Universitas Warmadewa menjadi Universitas bermutu yang berwawasan ekowisata dan berdaya saing global tahun 2034, dengan Visi Antara FKIK Unwar adalah menjadi institusi pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan yang terbaik di Indonesia bagian Timur pada tahun 2026, berbasis teknologi informasi dan menghasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten, dan unggul di bidang kesehatan pariwisata yang mampu menghasilkan Sarjana Kedokteran dan Dokter yang kompetitif dibidang kesehatan pariwisata dan berdaya saing global pada 2034, sehingga dampak kegiatan ini tidak saja dirasakan Perguruan Tinggi dan mahasiswa, namun keberadaannya dapat bermanfaat bagi masyarakat yang diampu, pemerintah, DUDI, dan Media. Mahasiswa berinteraksi dan melakukan pembelajaran di luar kampus/perguruan tinggi, di mulai di Desa Payangan Kabupaten Gianyar Bali, tidak menutup kemungkinan ke depan akan dikembangkan di wilayah lainnya. Program ini dilaksanakan selama 3 tahun dengan beban studi 6 SKS (195 jam pembelajaran). Tema Pembelajaran di setiap semester akan berbeda disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin/anak. Di mulai dengan pembekalan di semester 2, dilanjutkan pendampingan dan kunjungan lapangan sesuai modul yang disiapkan berbeda-beda di setiap semester. Kunjungan lapangan mulai semester 3 dengan pendampingan modul 1, 2, 3, berlanjut di semester 4 mengisi modul 4, di semester 5 mengisi modul 4 akhir dan 5, dan di semester 6 mengisi modul 6 sampai berakhir di modul 7 semester 7. Mahasiswa mendampingi sesuai kompetensinya sebagai mahasiswa, dan diharapkan mampu mengikuti perkembangan ibu hamil, bayi/anak, beserta keluarga dan lingkungannya selama rentang waktu 1000 HAK sampai anak berusia 2 tahun. Kedepan program yang akan dilaksanakan pengembangan Modul 8. Pasangan Usia Subur(PUS)/Calon Pengantin (Catin).

 

 

Pengembangan dan modifikasi Modul 8. Penggunaan Modul 8. di pentacome menggunakan form modifikasi pola indikator dari aplikasi elsimil. Dengan mempertimbangkan kondisi, situasi, kendala, dan tantangan dilapangan berkaitan dengan :

  1. Waktu pelaksanaan kegiatan yang terbatas hanya 2 bulan sementara waktu ideal untuk melakukan pemantauan catin lebih dari 3 bulan, agar ketika ditemukan permasalahan langsung dilakukan terapi dan pendampingan,
  2. Adat dan budaya, dserta kebiasaan masyarakat belum menganut paham melaporkan rencana pernikahan sebelum waktu menikah ada rasa malu, takut, khawatir pernikahan gagal dan terekspose sebelum pelaksanaan pernikahan.
  3. Jumlah catin yg dibutuhkan 417 org di 9 desa ini kendala dan tantangan tersendiri untuk pemenuhan sampel 417 org yg dalam rentang waktu efektif 2 bulan pelaksanaan program pentacome sangat tidak dimungkinkan.

 

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut agar pelaksanaan tetap bisa berjalan lebih universal dan masih menjadi bagian hulu dari pendampingan PentaCOME 1000+, disertakan remaja usia 10-20 tahun (sesuai kriteria remaja dari BKKBN)/Perempuan Usia Subur/Pria Usia Subur/Catin pendampingan ke hulu dapat merata bagi 417 org mahasiswa sehingga formulir di modul 8. Pendampingan PUS/Catin ditambahkan pendampingan pria usia subur, atau perempuan usia subur, atau remaja usia 10-24 tahun di wilayah pendampingan dimaksud.

Program Pendampingan 1000 HAK yang sudah berjalan dan sedang berlangsung sampai sekarang, dan kedepan pengembangan program PentaCOME 1000+ to Stop Stunting and Create a Golden Generation bersama mitra DUDI, Pemerintah, dan Media. Program 1000 HAK dimulai dengan pembekalan di semester 2, dilanjutkan kombinasi pembelajaran dalam ruang dan pendampingan dalam bentuk kunjungan lapangan ke luar kampus mulai di semester 3. Pembelajaran dengan tema Ibu Hamil dan Persalinan Sehat yang mencakup Modul 1, 2, dan 3 terdiri dari : tutorial, diskusi kelompok, kunjungan lapangan. Tutorial dan diskusi kelompok merupakan bimbingan dengan dosen pembimbing terkait identifikasi dan pemecahan masalah selama kunjungan lapangan. Pendampingan di Semester 3 ini memiliki tujuan umum untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai riwayat kesehatan ibu hamil, perencanana persalinan, dan kesehatan keluarga, serta kondisi rumah dan lingkungannya. Dengan tujuan khusus agar mahasiswa di akhir pendampingan mampu menjelaskan; Ibu hamil dan riwayat kesehatannya (informasi ibu, kondisi kesehatan ibu, riwayat persalinan sebelumnya), keluarga, rumah, dan lingkungan ibu hamil (anggota keluarga, profil rumah, halaman, lingkungan diluar rumah, dan pola diet keluarga); masa kehamilan, perencanaan persalinan ibu, dan masalah solusi terkait kehamilan dan persalinan (pemeriksaan ibu hamil, rencana pasca hamil, skrining kehamilan risiko tinggi, APGAR keluarga, kebiasaan baik dan buruk dalam keluarga, pola diet ibu hamil, catatan menyambut persalinan, konseling persalinan, dan kesehatan spiritual ibu hamil).

Terdapat 2 aktifitas pembelajaran utama, yaitu tutorial dan kunjungan lapangan, sebagai berikut : 1. Tutorial. Kegiatan ini berupa diskusi kelompok dengan Dosen pembimbing. Dalam diskusi pertama berupa persiapan sebelum melakukan kunjungan lapangan. Diskusi selanjutnya berupa diskusi masalah yang ditemukan selama kunjungan dan penyelesaiannya. 2. Kunjungan Lapangan. Kunjungan ke ibu hamil sedikitnya 1(satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau minimal 3 (tiga) kali dalam 1 (satu ) semester. Dalam kunjungan ini, Mahasiswa wajib mengisi data pada formulir dalam modul yang disiapkan, dan menggali informasi, serta menyimpulkan masalah yang terjadi pada ibu hamil, keluarga, rumah, dan lingkungannya.

Pada pendampingan di Semester 4 mengisi Modul 4 dengan tema pembelajaran Persalinan Sehat, Masa Nifas Sehat. Tujuan umum pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai masa persalinan ibu, dan masa nifas, serta konseling perencanaan Keluarga Berencana. Dengan tujuan khusus agar mahasiswa di akhir pendampingan mampu menjelaskan; persalinan sehat, neonatus sehat, masa nifas sehat, masalah dan solusi terkait dengan persalinan, neonatus, dan masa nifas. Pendampingan di Semester 5 bertema Bayi Sehat, Keluarga Berkualitas terdiri atas 2 Modul, yaitu : Modul 4 Kesehatan Neonatus hingga usia 6 bulan dan Modul 5. Konseling Metode Keluarga Berencana (KB). Pembelajaran mencakup tutorial, diskusi kelompok, dan kunjungan lapangan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Diskusi kelompok dalam bentuk bimbingan dengan dosen pembimbing terkait kunjungan lapangan yang telah dilakukan dan pemecahan masalah selama kunjungan. Tujuan pembelajaran di Semester 5 adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai kesehatan neonatus hingga usia 6 bulan dan konseling pemilihan metode keluarga berencana (KB) dalam program 1000 HAK. Dengan tujuan khusus mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan kodisi kesehatan neonatus hingga usia 6 bulan, pemilihan metode KB setelah melahirkan, dan masalah dan solusi terkait KB dan kesehatan bayi usia 6 bulan. Pendampingan di Semester 6 mengusung tema Bayi Sehat dan Keluarga Bahagia. Materi pembelajaran adalah kesehatan bayi usia 0-11 bulan yang tertuang dalam Modul 6. pembelajaran, yaitu : Kesehatan Bayi Uasia 6-11 bulan, mencakup tutorial, diskusi kelompok dan kunjungan lapangan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mahasiswa akan menggali informasi mengenai pemantauan nutrisi bayi, pertumbuhan dan perkembangan bayi, pemamtauan imunisasi, kesehatan spiritual bayi dan pola konsumsi ibu. Modul ini bermanfaat memberikan gambaran kondisi kesehatan bayi : nutrisi bayi, pertumbuhan dan perkembangan bayi serta status imunisasi. Pembelajaran di Semester 7 bertema Anak sehat, Keluarga Sejahtera. Materi pembelajaran adalah kesehatan bayi di bawah 2 tahun (BADUTA 12-23 bulan) yang tertuang dalam modul 7. Mencakup tutorial/diskusi kelompok dan kunjungan lapangan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun tujuan umum adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai kesehatan Baduta usia 12-23 bulan . Tujuan khusus adalah untuk menjelaskan status kesehatan dan tumbuh kembang Baduta secara fisik dan mental, menjelaskan pola asuh Baduta dan Pola makan ibu, mengidentifikasi masalah, solusi terkait kesehatan dan tumbuh kembang Baduta.

Pada setiap semester 3-7 di pertengahan masa pembelajaran, dilakukan evaluasi internal mempertemukan perwakilan Mahasiswa dan Tutor untuk mendapatkan masukan penyempurnaan pembelajaran. Pada akhir masa pembelajaran dilakukan ujian lisan dan setiap mahasiswa membuat laporan hasil kunjungan. Setiap tutor/pembimbing dapat menggunakan semua laporan mahasiswa bimbingannya yang diolah menjadi satu laporan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Setiap semester memiliki tujuan industri pembelajaran yang berbeda-beda. Penilaian mencakup ketiga domain, yaitu : pengetahuan, keterampilan, dan sikap industri. Materi yang diujikan untuk pengetahuan berasal dari kunjungan lapangan. Ujian blok merupakan ujian pengetahuan berupa ujian lisan yang dilakukan pada akhir proses pembelajaran. Prasyarat mengikuti ujian, Mahasiswa wajib mengikuti minimal 75 persen semua kegiatan pembelajaran. Nilai sumatif ditentukan dengan proporsi ujian lisan 60 persen, small group discussion 20 persen, dan laporan 20 persen. Batas nilai minimal kelulusan 70 dari skala 100.

Demikianlah sekilas tentang upaya massive dan universal dalam mencegah stunting, dan menciptakan generasi emas mulai dari hulu dan hilir melibatkan lintas sektor dan lintas institusi sehingga bersama-sama kita bisa, mari bekerjasama, bekerja bersama-sama, sama-sama bekerja diharapkan keberhasilan program ini dapat menginspirasi bagi kontribusi langsung kampus mengawal generasi. Semoga bermanfaat.

Ikuti tulisan menarik BBM Medindo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu