Memang Tak Gampang Hidup Dalam Semangat Kebersamaan, Namun Selalu Ada Harapan

Jumat, 22 September 2023 06:38 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

BERSYUKURLAH kita akan alam kebersamaan hidup yang sejuk dan damai. Bukan kah selalu ada sesama yang sanggup ciptakan suasana kebersamaan yang ceriah dan penuh kerukunan?

Bersyukurlah kita akan alam kebersamaan hidup yang sejuk dan damai. Bukan kah selalu ada sesama yang sanggup ciptakan suasana kebersamaan yang ceriah dan penuh kerukunan?

Oorang-orang seperti ini sanggup mendamaikan. Sanggup ciptakan suasana di mana orang-orang dapat saling menerima. Pencipta damai seperti ini pun sanggup menyelesaikan persoalan dengan 'kepala dingin dan hati tenang.'

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang-orang berhati sejuk seperti ini tak punya agenda tersembunyi yang bertujuan 'memecah belah kebersamaan.' Mereka selalu 'berpikir dan bersikap apa adanya.' Tak ada maksud kepentingan dan keuntungan yang berkiblat hanya demi tujuannya sendiri. Seturut Rasul Paulus, orang-orang seperti ini sungguh hidup sambil bersandar pada iman dan pada rasa hati nan cukup (cf 1Tim 6:6). 

Orang-orang seperti ini pun tak mudah terjerat dalam pusaran hati penuh ketamakan demi kekayaan. Pun tak termasuk kelompok pencinta dan pemburu uang, yang disebut oleh Rasul Paulus sebagai "akar segala dosa" (cf 1Tim 6:9.10).

Tetapi, dunia yang dikaruniai oleh kehadiran para pencinta damai ini, https://www.indonesiana.id/admin/post tetap didera tantangan dari kelompok manusia di arus kelam sebaliknya. Hidup dalam kebersamaan sering jadi kabur dan kacau. Selalu saja ada suara yang memprovokasi suasana.  Relasi antara satu sama lain dalam kebersamaan jadi khaos karena 'lincahnya para pembawa mulut, yang kerjanya hasut sana-hasut sini dengan arus menggiring dan membentuk pikiran buruk. Dan memang selalu buruk!

Rasul Paulus sungguh ingatkan Timotius. Agar terhindar dari segala bahaya yang dapat membinasakan suasana kebersamaan, maka jemaat  mesti kembali berpijak pada ajaran Kristus (cf 1Tim 6:2b). Bagi Rasul Paulus, Kristus dan ajaranNya mesti ditempatkan sebagai pokok iman dan sumber penghayatan hidup yang baru. Melegahkan, mencerahkan dan menyelamatkan! Di situ, selalu ada harapan untuk kembali ke dalam kebersamaan nan sejuk dan ceriah....

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Rikhardus Roden

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler