x

Katakan Tidak tetapi Iya

Iklan

Rikhardus Roden Urut Kabupaten Manggarai-NTT

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Oktober 2022

Senin, 2 Oktober 2023 08:39 WIB

Ketika “Iya” Padahal “Tidak”

Tuhan yang kita imani adalah Bapa mahakasih dan penuh kesabaran! Ia tentu mengamati irama dan gerak hidup setiap kita. Dengan tangan terbuka Tuhan menanti kita untuk sebuah jalan iya dalam sikap untuk mengiyakanNya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nada penjelasannya tampak jelas dan pasti. “Baik, Bapa..”Tetapi si sulung itu tidak pergi. Itu berkaitan dengan tanggapan atas permintaan sang ayah, “ Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.” 'Iya' di depan ayah adalah tanggapan sebatas 'akal sehat' untuk seolah-olah paham apa yang diminta oleh ayah.

Mungkinkah sulung itu kemudian memiliki banyak halangan yang membuatnya tidak perlu pergi ke kebun anggur? Tetapi jawaban yang sekian cepat “Baik, Bapa” itu sudah memenangkan dia di hadapan sang ayah! Sayangnya, kemenangan itu hanya sesaat.

Jawaban tegas si sulung ternyata hanyalah ekspresi politik lip service yang mengecoh. “Hanya dua kata” penuh prank. Sarat jebakan untuk senangkan menyanyikan ayat, “Siap, kerjakan.” Memang 'lidah sungguh tak bertulang. Tak terbatas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji. Lain di bibir, lain di hati, lain pula sikapnya. '


Tapi, apakah si ayah itu marah-marah dan kutuki anaknya yang sulung yang telah 'mempermainkannya?'. Matius, Penulis Injil tidak mencatatnya.Yang jelas, sang ayah tak mudah putus asa. Ia masih punya kesabaran dan terlebih ia masih berharap. Masih tertinggal putra kedua, yang akan menyambutnya.


“Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.” Sayangnya, terdengar menyakitkan untuk sebuah tanggapan kontra: “Tidak mau!” Sebuah jawaban tegas yang bisa ditafsir beragam dan bermakna. Dasar anak durhaka. Tak hormat pada orang tua. Anak yang sedikitpun punya hati pada 'kebun anggur bersama – keluarga.' Sebuah jawaban lurus dan langsung yang pasti mengiris perasaan hati sang ayah.


Namun, alur perumpaan Yesus tak berhenti di situ. Sikap sesal dan berkah batin lalu jadi awal untuk satu dinamika perubahan. “Tidak – Menyesal – lalu pergi juga” adalah etape batin yang dilalui si anak kedua. Demi 'memeluk kembali hati sang ayah.' Semula, kata-kata penjelasannya terdengar kasar dan 'jauh dari ayahnya.' Namun pada kenyataannya, 'hatinya sungguh mendekat pada ayah, pada keterlibatannya di kebun anggur bersama.



Dibandingkan keagungan nilai-nilai di dalam hidup, ucapan 'ya, baik, sungguh, siap laksanakan' adalah litania janji kehidupan di hadapan Tuhan dan sesama. Tetapi apakah semuanya diiyakan penuh dengan sungguh-sungguh? Inilah yang jadi bahan perenungan setiap kita.Terpujilah siapapun yang selalu tulus dan lurus. Yang tak banyak ulah dan penuh lika-likunya.

 

Tetapi, kita bisa saja termasuk golongan manusia gagal, kepala batu, suka melawan, penuh eror, dan penuh dengan segala ketidaksedapan di mata dan di telinga. Iya, kita termasuk di lintasan “pemungut-pemungut cukai dan para perempuan tak sedap nama” (lih. Mat 21:32). Namun, daya kasih Tuhan bisa menggetarkan! Jika anak kedua itu mampu 'membatalkan kata-katanya dan pergi juga ke kebun anggur.'


Di rana keseharian dan dalam kebersamaan kata-kata bisa terdengar sedap. Iya, semacam bernada hedonistik-verbalis. Maksudnya, 'omong tinggi semua, bicara mantap, omongan besar dan omongan enak, bicara mudah dan bakal beres semua, yakin dan pasti.'Sayangnya, 'yang biasa omong besar, serba enak dan tinggi-tinggi ini, pada kenyataannya tidak ada banyak buktinya. Lebih banyak hindar-hindar dan bahkan hilang.'



Di hari-hari ini, tidak kah di media sosial, di pembicaraan publik, atau di tampilan umum, sudah jamak terdengar kata-kata dan janji penuh pasti, “ Baik, bapak... Akan diperhatikan dan segera dilaksanakan!” Kenyataannya bisa berkata sebaliknya...


Tuhan yang kita imani adalah Bapa mahakasih dan penuh kesabaran! Ia tentu mengamati irama dan gerak hidup setiap kita. Dengan tangan terbuka Tuhan menanti kita untuk sebuah 'jalan iya dalam sikap untuk mengiyakanNya.'

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Rikhardus Roden Urut Kabupaten Manggarai-NTT lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu