Akun-akun yang harus disesuaikan
1. Pemakaian perlengkapan, berikut jurnal penyesuaiannya:
Beban perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx
Contoh:
Dari neraca saldo dan penyesuaian diketahui saldo perlengkapan ada Rp 7.000.000, sedangkan ayat jurnal penyesuaian menyatakan saldo perlengkapan hanya Rp.450.000
Berdasarkan informasi ini ditentukan besarnya beban perlengkapan yang terpakai dalam periode berjalan. Perlengkapan yang telah dipakai sebanyak Rp. 6.550.000 (7.000.000 – 450.000). Berikut jurnal penyesuaiannya:
Beban perlengkapan Rp.6.550.000 Perlengkapan Rp.6.550.000
2. Penyusutan aset/aktiva tetap, berikut jurnal penyesuaiannya:
Beban penyusutan xxx Akumulasi penyusutan xxx
Contoh:
Dari neraca saldo diketahui aktiva tetap berupa peralatan senilai Rp.11.000.000, sedangkan pada data penyesuaian peralatan disusutkan 10% dari harga perolehan.
Berdasarkan informasi ini ditentukan besarnya beban penyusutan peralatan untuk satu periode, yaitu 10% dari Rp11.000.000, yaitu Rp1.100.000 (11.000.000 x 10%).
Berikut jurnal penyesuaiannya:
Beban penyusutan peralatan Rp.1.100.000
Akumulasi penyusutan peralatan Rp.1.100.000
Contoh 2:
Metode garis lurus
Di Neraca Saldo terdapat akun peralatan dengan saldo di debet Rp. 10.000.000. Umur ekonomis 4 tahun dengan nilai residu (nilai sisa) Rp. 4.000.000.
Nilai penyusutan =
Nilai penyusutan =
Nilai penyusutan =
Jadi, jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban penyusutan peralatan Rp.1.500.000
Akumulasi penyusutan peralatan Rp.1.500.000
3. Sewa dibayar di muka
Sewa dibayar di muka merupakan beban sewa yang ditangguhkan. Pada akhir periode sewa dibayar di muka ini harus dihitung besarnya yang benar-benar telah menjadi beban sewa. Dari neraca saldo diketahui sewa dibayar di muka Rp.6.000.000, sedangkan data penyesuaian menyebutkan sewa dibayar pada tanggal 1 Maret untuk jangka waktu satu tahun. Untuk itu, perlu dihitung berapa besarnya sewa dibayar di muka yang telah menjadi beban sewa untuk periode yang berjalan.
- Metode harta
Maret ke Desember = 10 bulan
10 bulan = 10/12 x Rp.6.000.000= Rp.5.000.000
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:
Beban sewa Rp.5.000.000
Sewa dibayar di muka Rp.5.000.000
- Metode beban (saldo yang tersisa)
Januari ke Februari = 2 bulan ( perhitungannya adalah akhir tahun bulan Desember. Dia bayar pada 1 Maret. Artinya, untuk perhitungan metode beban ini dihitung dari Januari (Desember tidak dihitung, Februari dan maret juga tidak dihitung)
2 bulan= 2/12 x Rp.6.000.000= Rp.1.000.000
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:
Sewa dibayar di muka Rp.1.000.000
Beban sewa Rp.1.000.000
“Yang paling umum dipakai adalah metode harta.”
4. Iklan dibayar di muka
Dari neraca diketahui bahwa beban iklan bernilai Rp.2.000.000, sedangkan data penyesuaian menyebutkan bahwa iklan dibayar untuk 10x tayang dan sampai tanggal 1 Desember baru ditayangkan 5 kali. Untuk menentukan besarnya iklan dibayar di muka yang telah menjadi beban iklan, yaitu beban iklan untuk 5 kali tayang adalah 5/10 x Rp.2.000.000= Rp.1.000.000. Karena telah dicatat di neraca saldo sebesar Rp. 1.000.000, maka iklan dibayar di muka harus dikurangi (2.000.000 – 1.000.000) atau sebesar beban iklan yang belum ditayangkan. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Iklan dibayar di muka Rp.1.000.000
Beban iklan Rp.1.000.000
5. Utang gaji
Utang gaji dari data penyesuaian sampai dengan tanggal 31 Desember 1 karyawan yang belum ambil gajinya Rp.1.000.000 yang merupakan beban yang belum dibayar, tetapi harus sudah diakui sebagai beban selama periode tersebut. Jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut:
Beban gaji Rp1.000.000
Utang gaji Rp.1.000.000
6. Pendapatan diterima di muka
Pendapatan diterima di muka merupakan utang karena perusahaan menerima sejumlah bukti pembayaran atas pekerjaan yang belum selesai. Pada saat menysun laporan keuangan harus dilaporkan pendapatan yang benar-benar telah menjadi pendapatan, yaitu julah pekerjaan yang telah dikerjakan sampai dengan akhir periode.
Contoh :
Dari neraca saldo pendapatan diterima di muka Rp 5.000.000 sedangkan data penyesuaian menyebutkan bahwa pendapatan diterima di muka atas pekerjaan salon sampai dengan 31 Desember telah diselesaikan 80%.
- Metode Utang/laba rugi (yang belum diberikan ke pelanggan)
Dari soal dijelaskan bahwa sudah diselesaikan 80%, artinya, pekerjaan yang belum dikerjakan adalah 20% (100% - 80%).
Jadi:
Rp. 5.000.000 x 20%, jurnal penyesuaiannya adalah :
Pendapatan jasa Rp.1.000.000
Pendapatan diterima di muka Rp.1.000.000
- Metode Pendapatan/neraca (yang sudah diberikan ke pelanggan) Pendapatan jasa yang semestinya sudah diterima 80% x Rp. 5.000.000 = Rp.
4.000.000. maka jurnal penyesuaiannya adalah:
Pendapatan diterima di muka Rp.4.000.000
Pendapatan jasa Rp.4.000.000
“Biasanya lebih sering menggunakan metode pendapatan.”
7. Piutang penghasilan
Pendapatan yang belum diterima pada tanggal 31 Desember, masih harus diterima sewa gedung bulan Oktober – Desember sebesar Rp. 2.000.000/bulan artinya, Okt – Des = 3 bulan yang sama dengan Rp. 6.000.000.
Jadi jurnalnya adalah:
31/12 Piutang sewa Rp.6.000.000
Pendapatan sewa Rp.6.000.000
Contoh 2 :
Pada tanggal 2 Januari 2019 perusahaan akan menerima pembayaran atas jasa yang telah diberikan sebesar Rp. 2.000.000
31/12 Piutang usaha Rp2.000.000
Pendapatan usaha Rp.2.000.000
8. Piutang tak tertagih
Dalam perusahaan besar penjualan biasa dilakukan secara kredit, maka ada kemungkinan piutang yang tidak dapat ditagih sehingga menjadi beban perusahaan.
Dari data, piutang yang tidak dapat ditagih sebesar Rp.330.000.
Jadi, jurnal penyesuaiannya adalah :
Beban piutang tak tertagih Rp.330.000
Cadangan piutang tak tertagih Rp.330.000
Denia Maharani Manajemen Universitas Pembangunan Jaya
Ikuti tulisan menarik Denia Maharani lainnya di sini.