x

Aplikasi TikTok

Iklan

Gezwa Damar

Mahasiswa Produksi Media Politeknik Tempo
Bergabung Sejak: 16 Februari 2022

Kamis, 12 Oktober 2023 08:35 WIB

Penggunaan Data dan Implikasi Privasi dalam Kasus Penutupan TikTok Shop

Dalam konteks TikTok shop, penggunaan big data berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap privasi pengguna. Informasi pribadi seperti preferensi belanja dapat digunakan untuk membuat profil pengguna secara rinci.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

source : https://asset.kompas.com/crops/iq8LbpvSH5G40dJ5y6E5YmAmci0=/0x0:900x600/1200x800/data/photo/2023/09/27/65138314d299c.png

 

Penutupan TikTok Shop menimbulkan pertanyaan tentang peran big data dalam keputusan bisnis dan implikasi privasinya. TikTok Shop adalah platform e-commerce yang mengandalkan big data untuk mengidentifikasi tren belanja, merekomendasikan produk, dan menjalankan kampanye iklan yang efektif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

TikTok Shop adalah salah satu dari banyak platform e-commerce yang mengandalkan big data untuk memahami perilaku pengguna. Big data digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi seperti preferensi belanja, riwayat pembelian, dan respon terhadap iklan. Dengan bantuan algoritma dan analisis data, TikTok shop dapat memberikan rekomendasi produk yang sesuai dan menjadikan pengalaman berbelanja lebih variatif. Penggunaan big data juga terkait dengan keputusan bisnis TikTok Shop. Data ini dapat membantu perusahaan mengidentifikasi produk terpopuler, mengukur efektivitas kampanye periklanan, dan merencanakan strategi bisnis yang lebih baik. Namun, data ini juga menjadi fokus dalam hal privasi.

Dalam konteks TikTok shop, penggunaan big data berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap privasi pengguna. Informasi pribadi seperti preferensi belanja dapat digunakan untuk membuat profil pengguna secara rinci. Meskipun data ini digunakan untuk meningkatkan pengalaman berbelanja, terdapat risiko informasi ini jatuh ke tangan yang salah atau disalahgunakan. Jika TikTok shop ditutup, masalah privasi atau pelanggaran data bisa menjadi salah satu alasannya. Banyak negara mempunyai peraturan ketat mengenai perlindungan data, dan jika TikTok shop melanggar peraturan ini, hal ini mungkin menjadi faktor kunci dalam penutupannya.

Selain dampak privasi, penggunaan big data juga dapat memengaruhi sentimen publik dan respons pengguna. Kontroversi seputar privasi data atau penyalahgunaan data dapat memicu protes atau perlawanan dari pengguna. Respons negatif ini bisa mengancam citra merek dan mengganggu aktivitas bisnis. Dalam kasus TikTok Shop, jika ada protes atau tekanan dari masyarakat tentang pengelolaan data yang tidak tepat, perusahaan mungkin merasa perlu untuk mengambil tindakan yang termasuk penutupan toko. Respons publik menjadi faktor penting dalam keputusan bisnis.

 

Kesimpulan

Penutupan TikTok Shop mengilustrasikan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang penggunaan big data dalam bisnis, khususnya dalam bisnis berbasis platform dan e-commerce. Perusahaan perlu mempertimbangkan implikasi privasi dan dampak sentimen publik dalam keputusan bisnis mereka yang terkait dengan data besar. Keberhasilan bisnis dalam era big data tidak hanya bergantung pada penggunaan data yang cerdas tetapi juga pada kepatuhan regulasi privasi data dan respons positif dari pengguna. Analisis ini menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan antara manfaat big data dan perlindungan privasi pengguna.

*) Artikel ini merupakan tugas mata kuliah Big Data Alaytic dari program studi Produksi Media. Dengan dosen pengampu Rachma Tri Widuri, S.Sos., M.Si.

Ikuti tulisan menarik Gezwa Damar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu