x

Iklan

Dede Ariyanto

Menyukai sekali dunia gadget, traveling, dan kuliner.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 29 Oktober 2023 09:00 WIB

Halal Expo Indonesia (HEI) di ISEF 2023 Fasilitasi Pelaku Usaha Ekspansi ke Pasar Global

Halal Expo Indonesia (HEI) Pameran Business to Business sekaligus Business to Consumer terbesar di Indonesia yang berlangsung mulai 25-29 Oktober di Jakarta Convention Center (JCC) ini menjadi ajang untuk memfasilitasi para pelaku usaha untuk masuk di pasar internasional.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai gelaran pameran dagang dan konferensi berskala internasional, Halal Expo Indonesia (HEI) dipadati serangkaian rangkaian kegiatan konferensi dan business matching. Pameran Business to Business sekaligus Business to Consumer terbesar di Indonesia yang berlangsung mulai 25-29 Oktober di Jakarta Convention Center (JCC) ini menjadi ajang untuk memfasilitasi para pelaku usaha untuk masuk di pasar internasional.

Di area seluas 3.500 M2 di hall A, HEI menghadirkan sekitar 120 stand yang terdiri pelaku bisnis dari dalam dan luar negeri, di antaranya dari Malaysia, Kamboja, Belarusia, Cina, India, Mesir, Iran, Ethiopia, Saudi Arabia, Srilanka, India, USA, Yordan, Jepang, Turki, bahkan Palestina.

Sejumlah peserta pameran dari luar negeri tersebut mengikuti ajang HEI ini untuk mencari mitra bisnis dan memperluas jaringan pemasaran di Indonesia. Salah satunya PT Abie Isma Altra, perusahaan importir yang mengimpor produk minuman segar dari buah alami dengan brand Caesar Jus dari Arab Saudi.

Komisaris Utama PT Abie Isma Altra, Husain Abie Isma mengatakan pihaknya memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin menjadi distributor produk Caesar Jus. Selama mengikuti business matching di HEI, Husain mengaku setidaknya sudah ada dua yang berminat menjadi distributor Caesar Jus di Surabaya dan Makassar. Untuk mekanimisme pembayarannya pun diberikan kemudahan.

“Nanti kita lihat yang prospeknya, kalau bagus paling sekitar 30 persen dulu pembayaran sebagai bentuk komitmen sebagai distributor. Misalnya mengambil satu kontiner. Nanti paling setelah barang sampai supaya ada satu ikatan,bisa ditambah 50 persen. Untuk harga yang dijual ke konsumen Rp 18.500. Namun, untuk harga ke distributor nanti disesuaikan dengan pemesanan,” katanya.

Peserta lainnya, Faheem Aref selaku Co Founder Light Art VR, sebuah perusahaan asal Amerika yang memberikan pengalaman realitas virtual hiburan Islami, juga sedang mencari mitra/franchise di Indonesia.

Light Art VR sendiri merupakan perusahaan pembuat konten tentang warisan Islam beresolusi 8K dengan berbagai bahasa. Memanfaatkan teknologi virtual reality (VR), perusahaan ini menghadirkan pengalaman khusus kepada pengunjung untuk menyaksikan kisah-kisah Islam seperti Makkah, Hijrah, kisah Nabi Musa AS, Maulid Nabi, hingga kisah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Dengan teknologi VR, orang tidak hanya bisa merasakan pengalaman berada di situs suci umat Islam, namun juga membawa mereka kembali ke masa kenabian 1400 tahun lalu. Pengguna teknologi VR bisa merasakan gerakan, mencium aroma Ka'bah, merasakan angin serta pergerakannya. Bagi umat Islam, ini adalah terobosan yang dapat mengobati kerinduan yang belum pernah merasakan pengalaman ke tanah suci dan tempat-tempat bersejarah lainnya.

Melalui pameran HEI, Light Art VR menawarkan harga promo Rp 785 juta untuk 1 kios, dan sudah termasuk 4 kursi gerak serta 2 headset VR non-motion. Nantinya, mitra atau franchiser bisa membuka kios VR dengan ukuran 4x4 meter di mall-mall atau di area yang sering dilewati. Mitra tidak perlu membayar dimuka untuk produk Light Art VR, hanya bayar biaya royalti 25% dari tiket yang dijual.

Selama HEI berlangsung, turut hadir perusahaan jasa Export Aggregator yang membantu pelaku usaha memasuki pasar Internasional di Dubai, Amerika Serikat, Jepang dan Filipina. Salah satunya adalah Usindo Exim Consultant llc, perusahaan aggregator ekspor asal Amerika Serikat.

Ihza, Marketing Usindo Exim, mengatakan pada pameran HEI ini pihaknya menawarkan kepada UMKM khususnya di sektor fashion dan craft untuk bergabung dalam program ekspor bersama. Melalui program ini, Usindo Exim nantinya mengumpulkan dan membawa produk-produk UMKM ke Amerika untuk didisplay di pameran Indonesian Muslim Society in America (IMSA) and the Malaysian Islamic Study Group (MISG) di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS) pada 23-27 Desember 2023 mendatang.

“Kami membantu UMKM untuk masuk pasar luar negeri, khususnya di Amerika. Namun, karena pengirimannya agak lama, yang bisa ikut untuk ekspor bersama ini adalah produk-produk yang tidak ada risiko basi, seperti fashion dan craft (kerajinan). Kebetulan di ISEF-HEI ini produk fashionnya sangat banyak. Mereka bisa join program ekspor bersama dengan biaya pengiriman di bawah Rp 20.000 per pcs tanpa ada batas minimum dan maksimum. Batas waktu pengumpulan barangnya sampai 1 November 2023,” ujarnya.

Jika produk UMKM tersebut tidak terjual saat pameran, maka ada dua opsi yang bisa dipilih. Pertama, bisa dikembalikan ke Indonesia dengan membayar biaya pengiriman. Kedua, bisa ditaruh di gudang Usindo Exim dengan membayar biaya sewa gudang. Nantinya, UMKM bisa berjualan secara online via Amazon atau via website, dan jika mendapat pembeli, barang akan langsung dikirim dari gudang Usindo Exim.

Ihza menyebut, Usindo Exim menargetkan setidaknya ada 100 UMKM yang bergabung dalam program ekspor bersama ini. “Update kemarin baru ada 60 UMKM yang sudah daftar, baik itu selama business matching di HEI atau sebelum pameran,” katanya.

Salah satu UMKM yang mendaftar ekspor bersama, Gita dari PT Asa Pratama Kreasindo dengan Brand Ainaras, mengaku sangat terbantu dengan adanya pameran HEI ini karena memberikan peluang bisnis bagi para pelaku usaha melalui business matching agar produk-produknya bisa masuk ke pasar global. Brand Ainaras sendiri menawarkan produk-produk fashion muslim dan muslimah seperti mukena, gamis pria, peci, rajut, sarung, hijab, dan sajadah traveling.

Dia berharap, ke depannya bisa lebih banyak lagi buyer-buyer dari luar negeri yang bisa datang ke Indonesia, baik itu melalui undangan dari HEI atau pemerintah sehingga membuka peluang bisnis yang lebih besar. “Alhamdulillah sudah ada kesepakatan bisnis yang lebih jauh dari Malaysia. Untuk yang business matching di HEI, dari beberapa negara ada yang tertarik tapi masih dalam diskusi,” ujarnya.

Kabar memperoleh peluang pasar ekspor di rasakan oleh PT Ganesha Abadi Tama, produsen pembuat bumbu dapur dan rempah yang pabriknya berlokasi di Jatisampurna Bekasi. Menurut Marketingnya, Hendra Kurniawan, selama dua hari mengikuti business matching, sudah ada 4 negara yang serius bekerja sama, yaitu Libya, Filipina, Dubai dan Arab Saudi. “Business matching ini sangat berpeluang bagi perusahaan kami yang memang belum pernah ekspor. Alhamdulillah, kami mendapatkan kesempatan lebih dikenal oleh buyer luar,” ujar Hendra.

Bagi pelaku usaha yang ingin memperluas pemasaran sekaligus meningkatkan kapasitas manajemen dan kualitas produk yang kompetitif, bisa berkonsultasi dan menjadi mitra di Rumah Produksi Halal Bersama. Di booth Rumah Produksi Halal Bersama ini juga dipamerkan sejumlah produk UMKM yang saat ini eksis di pasar luar negeri, yaitu Kaldu Kokot dan Rasanesia Crispy Cassava yang digemari pasar Malaysia, Singapura, dan Jedah. Menurut Norman, Halal Ecosystem Head dari UMKM Halal Hub by Goorita, pihaknya terus melakukan pembinaan dan pendampingan UMKM di berbagai daerah tidak hanya untuk kesinambungan pasar di dalam negeri, tetapi juga luar negeri.

Pada penyelenggaraan HEI di ISEF 2023, juga dilakukan penandatanga na n Perjanjian Kerjasama Registrasi Produk, Impor dan Disribusi diantara perusahaan Malaysia yaitu PT Halagel Idaman Makmur, yang memproduksi produk consumer halal seperti pasta gigi, supplement softgel yang menggunakan bahan gelatin halal, dengan Agym Nutrition Sdn Bhd, yang memproduksi produk supplement tenaga khusus untuk para pecinta olahraga dan gym.

Perjanjian Kerjasama tersebut disaksikan oleh Chairman Malaysian International Islamic Chamber of Commerce & Industry (MIICCI), Tn Haji Muhamad Amin Fahmi Solahuddin dan Ketua Umum KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia), Bapak Rachmat Sutarnas Marpaung.

Sejak 2019, Halagel melalui PT HIM telah memulai distribusi produknya di Indonesia, tetapi terhenti selama pandemi. Kini Halagel sedang dalam proses mengaktifkan kembali aktivitas distribusi di Indonesia yang diharapkan dapat dimulai pada awal tahun 2024. Pada waktu yang sama, Direktur Halagel Group Malaysia, En Ahmad Mokhzani juga berharap bisa bekerja sama bagi pengembangan produk-produk Indonesia untuk masuk ke market Malaysia.

Selain itu, dalam rangkaian ISEF-HEI 2023 ini diadakan seremoni Business and Financing Deals ISEF 2023 yang bertujuan untuk mempromosikan berbagai produk dan kerja sama pembiayaan syariah, baik antar bank, non-bank, mitra dan nasabah. Adapun total nominal Business and Financing Deals pada Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) ini mencapai Rp 6,19 triliun.

Ikuti tulisan menarik Dede Ariyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu