x

Iklan

Arman Ramadhan

Penulis Indonesiana // Mahasiswa IISIP Jakarta
Bergabung Sejak: 23 September 2023

Selasa, 31 Oktober 2023 18:40 WIB

Menelusuri Jejak Solidaritas Republik Indonesia Terhadap Perjuangan Rakyat Palestina

Republik Indonesia akan selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menentang bentuk kejahatan yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap masyarakat sipil di Gaza.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel.”

Pernyataan tersebut merupakan pernyataan bersejarah yang diucapkan oleh Presiden Republik Indonesia, Bung Karno dalam salah satu pidatonya di tahun 1962. Pernyataan itu sekaligus menegaskan sikap dan posisi bangsa Indonesia dalam persoalan praktik penjajahan Israel terhadap rakyat Palestina. Bagi Bung Karno, apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina merupakan bentuk atau bagian dari kolonialisme-imperialisme yang harus dihentikan.

Hal tersebut juga disampaikan dalam pidatonya saat Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.  Dalam pandangannya, kolonialisme belumlah mati. Bagaimana bisa mengatakan hal tersebut, sementara masih banyak negara-negara di Asia dan Afrika yang masih belum merasakan manisnya kemerdekaan dan kebebasan, termasuk Palestina. Forum KAA merupakan forum yang dibangun untuk membangun solidaritas bangsa-bangsa tertindas yang disebabkan oleh sistem kolonialisme-imperialisme.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendiri republik lain, Bung Hatta juga menolak untuk membangun hubungan diplomatik dengan Israel. Dalam beberapa kesempatan, Bung Hatta “dirayu” oleh sejumlah orang penting dari Israel. Misalnya, Menlu Israel, Moshe Sharett pada Januari 1950 mengirimkan surat kepada Muhammad Hatta yang berisi pengakuan sepenuhnya dari Israel untuk kedaulatan Indonesia. Akan tetapi, beliau tidak menanggapinya secara serius.

Usaha lainnya dari Israel ialah seperti ucapan selamat atas kemerdekaan Republik Indonesia yang dituliskan oleh Presiden Israel, Chaim Weizmann dan Perdana Menteri, Ben Gurion. Mereka mengucapkan selamat sekaligus berharap agar Indonesia mau menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Lagi-lagi, Pemerintah Republik Indonesia menolaknya, dikarenakan ada rasa solidaritas yang ditujukan untuk rakyat Palestina.

Apa yang dilakukan oleh para pendiri Republik diteruskan dan dilanjutkan oleh pemerintahan-pemerintahan setelahnya. Perampasan wilayah, pembunuhan terhadap warga sipil, hingga penutupan akses jelas bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hingga kini, pemerintah Republik Indonesia masih berupaya mencari cara untuk menghentikan cara-cara kejam yang dilakukan oleh Zionis melalui forum internasional seperti PBB.

Sikap dan Dukungan Yang Konsekuen

Sebagai pemimpin, Bung Karno memiliki keinginan untuk menyatukan negara-negara Asia-Afrika sebagai kekuatan baru. Selain itu, beliau juga merupakan salah satu pemimpin yang lantang dan vokal dalam menyerukan perlawanan terhadap praktik kolonialisme-imperialisme gaya baru atau nekolim. Tak jarang, pemikirannya mengilhami berbagai gerakan perlawanan di tempat lain.

Oleh karena itu, tak berlebihan rasanya bila mengatakan bahwa Bung Karno merupakan simbol daripada perlawanan terhadap kolonialisme-imperialisme. Dalam konteks praktik kolonialisme Israel terhadap Palestina, Bung Karno dan bangsa Indonesia tidak hanya mendukung sebatas retorika politik atau jargon semata, melainkan juga dengan keputusan-keputusan politik yang nyata. Tak jarang, keputusan tersebut memiliki konsekuensi yang besar untuk Republik Indonesia.

Ketika di awal perencanaan Konferensi Asia-Afrika, terjadi perdebatan dua kubu terkait apakah Israel diundang atau tidak. Kubu pertama menyatakan bahwa Israel harus diundang dalam konferensi tersebut. Suara-suara itu datang dari negara seperti Burma dan Sri Lanka. Sikap Burma sendiri dipengaruhi karena adanya hubungan dalam bidang ekonomi-politik dengan Israel.

Sementara itu, Indonesia dan Pakistan menolak kedatangan dan menentang pengakuan terhadap Israel. Isu Palestina menjadi salah satu perhatian utama di bidang politik. Para peserta KAA sepakat bahwa isu Palestina masuk dalam permasalahan kemanusiaan dan harus segera diselesaikan.

Di samping menunjukan solidaritas dalam bidang politik, bangsa Indonesia juga menunjukannya dalam bidang olahraga di tahun 1957. Pada tahun tersebut, Presiden Soekarno meminta tim sepak bola Indonesia menolak bertanding melawan Israel, baik di Jakarta atau Tel Aviv. Padahal, pertandingan tersebut merupakan pertandingan kunci agar Timnas Indonesia bisa masuk ke dalam ajang Piala Dunia 1958.

Bagi Presiden Soekarno, menerima pertandingan melawan Israel itu sama artinya mengakui keberadaan negara tersebut. Hal tersebut bertentangan dengan prinsip atau nilai-nilai politik yang diyakini oleh dirinya.

Dukungan terhadap Palestina kembali ditunjukan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Pemerintah Indonesia tidak memberikan visa kepada para kontingen dari Israel dan Taiwan dengan dalih tidak memiliki hubungan diplomatik. Sebenarnya, hal tersebut dilandaskan pada kebijakan anti-imperialisme sekaligus perlawanan terhadap penjajahan Israel ke Palestina.

Menurut Bung Karno, bangsa Indonesia bukan hanya bangsa yang berjiwa kemerdekaan, melainkan bangsa yang konsekuen dalam menentang imperialisme. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia tidak akan pernah mau mengakui Israel.

Krisis Kemanusiaan di Gaza

Dalam beberapa hari terakhir, situasi kemanusiaan di Gaza sangat memilukan. Tiap membuka media sosial banyak bertebaran berita-berita mengenai jumlah korban masyarakat sipil yang tewas, terutama dari kalangan anak-anak yang tak bersalah.

Fasilitas sipil, seperti rumah sakit dibom dengan dalih telah digunakan oleh kelompok teroris sebagai tempat persembunyian tanpa bukti yang kuat. Tak hanya itu, Zionis Israel juga memutus segala akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Tentara Zionis Israel secara membabi buta menyerang objek sipil atau masyarakat sipil sebagai target sasaran. Tindakan tersebut jelas kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Palestina, serangan udara yang dilakukan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023 menewaskan setidaknya 3.973 orang, termasuk lebih dari 1.500 anak-anak.

Di samping itu, serangan udara dari Israel juga berakibat pada sistem kesehatan Gaza yang diambang kolaps. Banyak rumah sakit yang tak sanggup menahan bahan dari banyaknya pasien yang membutuhkan perawatan, kekurangan obat, serta kurangnya ketersediaan peralatan medis untuk menyelamatkan nyawa.

Situasi kemanusiaan di Gaza akan semakin buruk dan jauh lebih buruk bila tidak ada langkah dan tindakan tegas untuk menghukum tindakan atau kejahatan perang yang dilakukan oleh Zionis Israel. Sejauh ini, telah banyak gelombang protes di seluruh belahan dunia untuk mendesak dunia Internasional agar segera melakukan gencatan senjata.

Majelis Umum PBB sendiri telah menyetujui resolusi gencatan senjata di Gaza. Resolusi tersebut mendapatkan dukungan sebanyak 120 suara, 14 menolak, dan 45 abstain. Pemerintah Republik Indonesia turut menyambut baik resolusi tersebut. Tak hanya itu, Pemerintah Republik Indonesia juga mempertanyakan peran Dewan Keamanan yang dianggapnya gagal.

Pemerintahan Indonesia, baik yang lalu, kini, dan mendatang akan selalu mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina. Seperti yang disampaikan oleh Bung Karno, bahwa kolonialisme-imperialisme belum usai, selama rakyat Palestina masih hidup dalam bayang-bayang penindasan dan ketakutan.

 

Referensi

Buku :

Prasetyo, Sigit Aris. 2017. Dunia Dalam Genggaman Bung Karno. Bandung. Imania.

Utama, Wildan Sena. 2018. Konferensi Asia-Afrika 1955. Tangerang Selatan. Marjin Kiri.

Internet :

Setiawan, Andri. 22 Mei 2021. Sikap KAA pada Konflik Israel-Palestina. https://historia.id/amp/politik/articles/sikap-kaa-pada-konflik-israel-palestina (diakses pada 30 Oktober 2023).

Mukthi, M.F. 12 Juli 2014. Sukarno dan Palestina. https://historia.id/amp/politik/articles/sukarno-dan-palestina- (diakses pada 30 Oktober 2023).

Sorongan, Tommy Patrio. 27 Oktober 2023. Keras! RI Kecam Serangan Israel di Gaza Palestina Depan PBB. www.cnbcindonesia.com/news/keras-ri-kecam-serangan-israel-di-gaza-palestina-depan-pbb (diakses pada 31 Oktober 2023).

Ikuti tulisan menarik Arman Ramadhan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu