x

Iklan

hana safitri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 November 2021

Senin, 27 November 2023 13:07 WIB

Manfaat Permainan Tradisional

Permainan tradisional tidak lepas dari budaya setiap daerah, karena permainan tradisional merupakan warisan yang turun temurun. Permainan tradisional memberikan banyak manfaat dan juga mengandung nilai luhur yang harus dilestarikan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Permainan tradisional adalah budaya bangsa yang harus di lestarikan. Seiring berkembangnya jaman tidak dipungkiri keberadaan permainan tradisional sudah jarang ditemukan. Permainan tradisional tergantikan dengan adanya gadget. Anak-anak lebih sering menyendiri dan menggunakan handphonenya daripada bermain dengan teman-teman sebayanya. Keberadaan handphone lebih menarik daripada permainan tradisional. Anak-anak cenderung mengakses games menggunakan handphone mereka.

Permainan tradisional setiap daerah berbeda-beda. Sehingga di Indonesia memiliki banyak permainan tradisional. Perbedaan permainan tradisional di beberapa daerah tergantung dari keunikan dan lingkungan di daerah tersebut.

Permainan tradisional memiliki arti tersendiri dalam menanamkan sikap, perilaku, dan keterampilan pada anak. Ada makna yang luhur yang terkandung di dalamnya, seperti nilai agama, nilai edukatif, norma, dan etika yang kesemuannya itu akan bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat kelak. Permainan tradisional anak merupakan unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, karena permainan ini memberikan pengaruh yang tidak kecil terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak di kemudian hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu permainan anak-anak ini juga dianggap sebagai salah satu unsur kebudayaan yang memberi ciri atau warna khas tertentu pada suatu kebudayaan. Oleh karena itu, permainan tradisional anak-anak juga dapat dianggap sebagai aset budaya, sebagai modal bagi suatu masyarakat untuk mempertahankan keberadaannya dan identitasnya di tangah kumpulan masyarakat yang lain.

Permainan tradisonal merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media permainan.

 

Manfaat Permainan Tradisional

  1. Meningkatkan keterampilan motorik

Kemampuan motorik adalah kemampuan untuk mengatur gerak tubuh melalui koordinasi aktivitas saraf, otot, dan sistem saraf. Bermain merupakan kebutuhan, kenikmatan dan kepuasan bagi anak yang dilakukan anak secara gembira dan tidak merasa terbebani. Anak-anak merasa nyaman dan ceria karena kegiatan dimainkan dengan antusias dan menyenangkan. Gerakan motorik kasar atau halus adalah contoh aktivitas berbasis gerak dalam domain motorik.  

Perkembangan fisik motorik memiliki peranan sama penting dengan aspek perkembangan yang lain, perkembangan motorik dapat dijadikan sebagai tolak ukur pertama untuk mengetahui tumbuh kembang anak. Hal ini disebabkan perkembangan fisik motorik dapat diamati dengan mudah melalui panca indera, seperti perubahan ukuran pada tubuh anak.

  1. Merangsang perkembangan kognitif

Anak-anak diajarkan untuk memecahkan kesulitan dan menyelesaikan apa yang telah mereka mulai karena setiap permainan memiliki seperangkat aturan yang berbeda. Anak akan terlatih menghadapi dan menciptakan situasi yang nyata melalui percobaan dan perencanaan. Pada saat anak membuat aturan bersama dengan temannya, maka pada saat itulah anak membangun pikiran abstraknya, sehingga anak akan mendapatkan ide-ide yang lebih kreatif. Dengan pengalaman pada saat bermain, anak juga akan membangun daya ingat mereka secara tajam. Hal ini pula akan mendorong terhadap perkembangan bahasa untuk selanjutnya.

  1. Meningkatkan disiplin dan tanggungjawab

Permainan tradisional dapat meningkatkan disiplin dan juga tanggungjawab anak. Pada saat anak bermain, anak saling mengingatkan teman yang lain untuk mematuhi aturan dalam permainan. Hal tersebut bisa meningkatkan disiplin anak.

  1. Meningkatkan Kerjasama

Melalui permainan tradisional anak belajar berkomunikasi, bekerjasama, percaya diri dan aspek sosial lainnya karena permainan ini adalah permainan yang bersifat kelompok, sehingga secara tidak langsung anak mengalami peningkatan yang lebih baik terhadap keterampilan sosialnya.

  1. Meningkatkan sosial emosional anak

Permainan tradisional cenderung populer dilakukan anak-anak untuk bersosialisasi, mengasah ketangkasan, dan hubungan komunikasi ketika selesai pulang sekolah. Permainan tradisional yang anak lakukan berpegang teguh pada kebiasaan adat masing-masing yang memiliki norma dan makna yang dalam dari permainan tersebut. Permainan tradisional juga merupakan hasil warisan yang di turunkan dari nenek moyang yang masih kental memegang budaya dan filosofi adat masing-masing. Hal ini akan mendorong anak belajar menghadapi perasaanperasaan dan perilaku teman mainnya. Mereka akan belajar berunding, menyelesaikan konflik, dan bahkan berkompetisi. Intinya, pada saat mereka bermain, mereka akan belajar hidup berdampingan dengan orang lain, dan mendorong munculnya persahabatan dengan teman sebaya. Bermain Bermain merupakan media ekspresi persaan dan ide-ide anak. Anak akan belajar menghadapi kehidupan nyata, dan mengatur emosi perasaanya pada saat bermain. Hal ini akan mendorong anak untuk memahami diri sendiri (self awareness).

  1. Meningkatkan kosakata anak

Penguasaan perbendaharaan kosa kata dapat dikembangkan pada anak melalui aktivitas bermain, yang salah satunya adalah melalui permainan tradisonal. Kosakata adalah unsur yang fundamental dalam bahasa dan memiliki peranan yang sangat penting untuk dikembangkan dan ditingkatkan pada kemampuan bahasa, yaitu bahasa verbal dan bahasa non verbal dalam mewujudkan gabungan dari pikiran dengan perasaan yang digunakan. Melalui Bermain Anak memperoleh bahasa dengan berbagai cara yaitu dengan meniru, menyimak, mengekspresikan, dan juga melalui bermain. Pada saat bermain, anak menggunakan bahasanya dan mengkomunikasikan bahasanya secara efektif dengan orang lain. Anak akan menggunakan bahasanya untuk berkomunikasi dengan temannya ataupun sekedar menyatakan pikirannya, dan secara langsung pada saat itulah anak akan belajar bahasa.

Ikuti tulisan menarik hana safitri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu