Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak

Jumat, 1 Desember 2023 21:25 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kemandirian adalah salah satu perkembangan penting bagi anak. Anak MANDIRI memiliki rasa percaya diri tinggi dan mampu mengatasi banyak kesulitan. Anak yang MANDIRI dipastikan memiliki kesetiaan dan kedekatan dengan keluarga.

Kemandirian merupakan kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh anak untuk melakukan segala sesuatunya sendiri (menolong diri), memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, mampu mengambil inisiatif untuk bertindak, memberdayakan kemampuan yang dimiliki mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, bertanggung jawab menerima konsekuensi yang menyertai pilihannya.

Anak-anak pra sekolah cenderung sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri seperti makan sendiri bermain secara interaktif  dengan teman sebaya dengan pengawasan minimal  dan menjawab telepon  dan berbicara namun hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh orang dewasa disekitar anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemandirian pada umumnya mengacu pada aspek fungsi manusia yang tidak melibatkan orang lain sehingga  menjadi terpisah secara mental. Kemandirian anak merupakan perilaku anak yang mampu mengambil inisiatif untuk bertindak, mampu mengendalikan aktivitas yang dilakukan dan memberdayakan kemampuan yang dimilikinya. Anak yang memiliki kemandirian yang baik dapat dipastikan memiliki kesetiaan dan kedekatan keluarga dengan keluarga. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak:

  1. Stimulasi

Anak menjadi mandiri atau tidak tergantung pemberian stimulasi orangtuanya. Ketika anak dibiasakan dimanja sejak kecil maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang manja, dan selalu bergantung dengan orangtuanya. Namun sebaliknya apabila anak terbiasa dilatih untuk mandiri sejak dini seperti makan sendiri, memakai baju sendiri. Anak akan terbiasa mandiri dan tidak tergantung pada orangtuanya.

  1. Kondisi fisiologis

Kondisi fisiologis yang berpengaruh antara lain keadaan tubuh, kesehatan jasmani dan jenis kelamin. Pada umumnya anak yang sakit lebih bersikap tergantung daripada orang yang tidak sakit. Selain itu sering dan lamanya anak sakit pada masa bayi menjadikan orang tua sangat memperhatikannya, anak yang menderita sakit atau lemah otak mengundang kasihan yang berlebihan dibanding yang lain sehingga dia mendapatkan pemeliharaan yang lebih.

  1. Kondisi psikologis

Walaupun kecerdasan atau kemampuan berpikir seseorang dapat diubah atau dikembangkan melalui lingkungan, sebagian ahli berpendapat bahwa faktor bawaan juga berpengaruh terhadap keberhasilan lingkungan dalam mengembangkan kecerdasan seseorang. Kecerdasan atau kemampuan kognitif berpengaruh terhadap pencapaian kemandirian seseorang. Kemampuan bertindak dan mengambil keputusan tanpa bantuan orang lain hanya mungkin dimiliki oleh orang yang mampu berpikir dengan seksama tentang tindakannya.  

  1. Pola Asuh Orang Tua dalam Keluarga

Lingkungan keluarga berperan penting dalam penanaman nilai-nilai pada diri seorang anak, termasuk nilai kemandirian. Penanaman nilai kemandirian tersebut tidak lepas dari peran orang tua dan pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anak. Bila seorang anak sejak kecil sudah dilatih untuk mandiri maka ketika ia harus keluar dari asuhan orang tuanya untuk hidup mandiri ia tidak akan merasa kesulitan.

  1. Faktor Pengalaman dalam Kehidupan

Pengalaman dalam kehidupan anak selanjutnya meliputi pengalaman di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan sekolah berpengaruh terhadap pembentukan kemandirian seorang anak, baik melalui hubungan dengan teman maupun dengan guru. Interaksi dengan teman sebaya di lingkungan sekitar juga berpengaruh terhadap kemandirian seseorang, seperti halnya pengaruh teman sebaya di sekolah. Melalui hubungan dengan teman sebaya anak belajar berpikir mandiri. Demikian halnya dengan lingkungan masyarakat, terkait dengan faktor budaya dan kelas sosial. Dalam tempat tinggalnya seorang anak mengalami tekanan untuk mengembangkan suatu pola kepribadian yang sesuai dengan standard yang ditentukan budayanya.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
hana safitri

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler