x

Kawasan pegunungan

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Rabu, 13 Desember 2023 12:58 WIB

Pameran Lukisan dan Festival Film Menandai International Mountain Day 2023

Perhelatan Hari Gunung Internasional atau International Mountain Day dirayakan pada hari Senin (11/12), dengan berbagai acara di Pakistan National Council of the Arts (PNCA) dan Serena Hotel.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Pameran foto dan lukisan selama tiga hari dimulai di PNCA sehubungan dengan edisi ke-13 Festival Gunung Pakistan - acara unggulan tahunan Devcom-Pakistan - untuk menandai Hari Gunung Internasional yang jatuh pada tanggal 11 Desember setiap tahunnya.

Pameran yang berjudul The Colours of the ICE ini mencakup 21 foto berukuran besar yang mencerminkan warna dan tekstur gletser di bagian utara Pakistan, 40 foto pembersihan Boltoro, 12 lukisan seri Himalayan Odyssey oleh Raja Changez Sultan dan beberapa lukisan dari para siswa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip dari laman images.dawn.com, Duta Besar Italia, Andreas Ferrarese, menjadi tamu utama dalam acara ini. Berbicara pada kesempatan tersebut, Ferrarese mengatakan bahwa pegunungan memainkan peran kunci di planet ini.

Ia mengatakan bahwa pemerintah Italia selalu mendukung inisiatif-inisiatif yang berkaitan dengan penelitian, ilmu pengetahuan, konservasi dan pengembangan.

Beliau mengapresiasi peran Badan Kerjasama Pembangunan Italia, EvK2CNR dan UNDP atas upaya tanpa henti untuk memberdayakan para pemangku kepentingan di pegunungan dalam melestarikan sumber daya lokal.

"Gunung adalah menara air di dunia dan memasok air tawar untuk sekitar setengah dari umat manusia. Pegunungan adalah rumah bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan yang luar biasa dan bagi banyak komunitas yang memiliki budaya yang beragam dengan bahasa dan tradisi yang berbeda. Dari pengaturan iklim dan penyediaan air hingga pemeliharaan dan konservasi tanah, gunung adalah kunci bagi kehidupan dan mata pencaharian kita," ujar Duta Besar Ferrarese.

Samuel Rizk, perwakilan UNDP Pakistan, mengatakan bahwa gunung dan penduduk asli telah menjadi lebih rentan dalam perubahan iklim.

"Wilayah pegunungan memiliki geomorfologi yang kompleks dan oleh karena itu lebih rentan terhadap variasi suhu dan perubahan pola hidrologi. Keduanya memiliki dampak langsung terhadap masyarakat pegunungan, menambah kerapuhan pada kehidupan yang sudah bergantung pada ekosistem untuk bertahan hidup," kata Rizk.

Di sisi lain, edisi ke-9 Festival Film Gunung Internasional dimulai di Serena Hotel di bawah inisiatif Adventure Diplomacy. Acara ini dihadiri oleh para pejabat tinggi, diplomat, duta besar Yordania dan Nepal, komisaris tinggi Kenya, perwakilan dari sektor korporat, anggota komunitas bisnis dan profesional media.

 

Berbicara pada kesempatan tersebut, pendiri PIMFF, Wajahat Malik, mengatakan, "Festival ini bukan hanya tentang film; festival ini merupakan sebuah platform untuk membangun koneksi yang mendorong, mempromosikan praktik-praktik yang berkelanjutan, dan menginspirasi komitmen bersama untuk melestarikan keajaiban alam ini untuk generasi yang akan datang."

Dalam Festival Film Gunung Internasional ini, PIMFF akan menayangkan 21 film dan mengadakan diskusi panel tentang perjalanan sinematik yang melampaui batas dan meningkatkan pengalaman manusia di PNCA pada tanggal 16 dan 17 Desember. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu