x

Iklan

Robita Alihandra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 Desember 2023

Kamis, 21 Desember 2023 07:48 WIB

Pagelaran Wayang Kulit Surakarta Menjadi Pagelaran Penutup di Tahun 2023

Artikel ini menjelaskan mengenai pagelaran wayang kulit surakarta yang dilaksanakan di Ruang Pergelaran museum wayang, minggu, 24 September 2023.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mahasiwa/Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Pamulang berkunjung ke museum wayang untuk menyaksikan lakon wayang berjudul Gathotkaca Wisuda, di gedung pergelaran wayang museum wayang jakarta, Minggu, 24 September 2023. Lakon wayang ini merupakan pertunjukan penutupan di akhir tahun 2023. 

Pergelaran wayang yang dilaksanakan di museum wayang ini menggunakan bahasa jawa sehingga kurang dimengerti oleh orang umum, berikut adalah cerita singkat mengenai lakon gatot kaca wisuda dalam bahasa indonesia

Judul: Gathutkaca Wisuda

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kisah ini, Astina Prabu Duryudana mengadakan persidangan dengan patih Harya Suman, Narpati Basukarna, dan Prabu Baladewa untuk membahas upaya menyatukan negeri Pringgondani dengan Astina, yang saat itu sedang bergolak setelah kepergian Prabu Arimba. Prabu Karna, dengan bala tentara Kurawa, diutus untuk menyerang Pringgondani, tetapi di tengah perjalanan, ia bertemu dengan rombongan Prabu Kala Pustaka dari Tunggarana yang memiliki tujuan serupa, dan keduanya terlibat dalam pertempuran, dengan rombongan Prabu Karna akhirnya mengalami kekalahan.

Sementara itu, di negeri Amarta, Prabu Yudistira bersidang dengan para kerabat dan pejabat Pandawa untuk membahas nasib Pringgondani setelah kepergian Prabu Arimba. R.Arjuna diminta pergi ke khayangan untuk mencari tahu siapa yang berhak menduduki takhta Pringgondani, sementara R. Werkudara dan Prabu Kresna pergi langsung ke negeri tersebut.

Di negeri Pringgondani, Dewi Arimbi mengadakan sidang dengan para pejabat negara untuk membahas suksesi. Tiba-tiba, R. Werkudara, Prabu Kresna, dan Janaka datang dengan diiringi oleh Batara Narada, membicarakan siapa yang berhak menjadi penguasa Pringgondani. Kesepakatan akhirnya tercapai, dan R. Gatotkaca dipilih sebagai raja dengan gelar Prabu Kacanegara.

Bala tentara Kurawa datang terlambat, menemukan bahwa Prabu Gatotkaca telah dinobatkan sebagai raja. Meskipun ada ketegangan dan pertempuran, Batara Narada berhasil meredakan konflik, dan bala tentara Kurawa, yang dipimpin oleh Adipati Karna, kembali ke Astina. Sementara itu, bala tentara Prabu Kala Pustaka dari negeri Tunggarana berhasil dikalahkan oleh R. Werkudara dan putra-putra Pandawa.

Dengan diwisudanya R. Gatotkaca sebagai raja di Pringgondani, keadaan negeri pulih kembali. Kesejahteraan, ketentraman, kedamaian, dan keamanan kembali terwujud di negeri tersebut. Wisuda raja menjadi lambang perubahan dan kembalinya perdamaian setelah masa kekacauan. Rakyat pun berharap pada masa depan yang cerah di bawah kepemimpinan Prabu Kacanegara.

 

Cerita diatas  merupakan cerita singkat mengenai lakon Gathutkaca Wisuda, semoga bisa memberikan gambaran untuk yang tidak mengerti bahasa jawa. 

Semoga dengan diadakannya pergelaran ini membuat para anak muda menjadi tidak lupa dengan budayanya termasuk wayang ini.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Robita Alihandra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB