x

Dari apk pinterest

Iklan

Rian Dwiyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 November 2023

Sabtu, 23 Desember 2023 14:15 WIB

Penerapan Metode SQ3R di Lingkungan Pendidikan

SQ3R merupakan salah satu metode membaca secara sistematis. Dalam lingkungan pendidikan metode ini sangat cocok digunakan supaya peserta didik lebih dalam memahami bahan bacaan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam proses belajar, membaca menjadi kebutuhan penting bagi siswa. Di era digital, banyak yang merasa membaca buku membosankan karena lebih suka membaca melalui smartphone atau menggunakan aplikasi pembelajaran. Siswa cenderung memilih video pembelajaran dan media sosial, meskipun informasinya tidak selalu akurat. Ketergantungan pada smartphone juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, seperti sakit mata merah. Oleh karena itu, disarankan bagi siswa untuk tetap menggunakan buku sebagai sumber bacaan utama. Meski demikian, penting bagi mereka untuk mengadopsi metode dan teknik membaca yang efektif dan efisien.
 
Minat baca merupakan motivasi untuk memahami setiap kata dalam sebuah teks, memungkinkan pembaca untuk memahami esensi dari bacaan tersebut. Untuk meningkatkan minat baca siswa, orang tua dan guru memiliki peran penting dalam menumbuhkannya. Salah satu pendekatan efektif adalah mengajarkan kegiatan membaca yang menyenangkan dan mudah, seperti menggunakan metode membaca SQ3R. Dengan kebiasaan membaca yang terbentuk, siswa dapat mengembangkan minat baca yang kuat, menjadikannya sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. Keterampilan membaca diperlukan untuk memperoleh dan memahami informasi atau pesan dengan baik. Dalam bukunya "Keterampilan Membaca" (2014: 221), Dalman menyebutkan bahwa minat membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1) Faktor lingkungan keluarga, di mana orang tua perlu menyisihkan waktu untuk mendampingi anak membaca, memberikan contoh positif, dan meningkatkan kreativitas membaca anak.
2) Faktor kurikulum dan pendidikan sekolah yang tidak mendukung, seperti kurikulum yang tidak menekankan kegiatan membaca dan kurangnya motivasi dari tenaga pendidik.
3) Faktor infrastruktur masyarakat yang tidak mendukung, terlihat dari kebiasaan sehari-hari masyarakat yang lebih memilih hal lain daripada membeli buku.
4) Faktor keberadaan dan aksesibilitas bahan bacaan, di mana pemerintah daerah diharapkan menyelenggarakan program perpustakaan keliling atau perpustakaan tetap untuk memudahkan akses masyarakat.
 
Hal-hal di atas berkaitan dengan minat baca di Indonesia. Sayangnya, minat membaca di Indonesia rendah menurut data UNESCO, hanya mencapai 0,001%. Artinya, dari 1,000 warga Indonesia, hanya satu yang aktif membaca. Oleh karena itu, kita harus membangun minat baca masyarakat Indonesia dimulai dari dunia pendidikan. Metode membaca SQ3R dianggap sangat efektif untuk membaca dengan mendalam dan rasional. Proses membaca dengan metode SQ3R melibatkan lima langkah sebagai berikut.
1) Survei (penelaahan pendahuluan),
2) Question (bertanya),
3) Read (baca),
4) Recite/Recall (mengutarakan kembali),
5) Review (mengulang kembali)
Penerapan metode SQ3R dalam lingkungan pendidikan dapat diajarkan guru kepada siswanya. Metode SQ3R sangat cocok jika diterapkan dalam dunia pendidikan karena metode ini menggunakan langkah-langkah secara sistematis dalam pelaksanaannya, sehingga pembaca dapat dengan mudah menangkap makna yang ada dalam buku bacaannya. Lebih dari itu, metode ini memang sangat tepat untuk memahami secara mendalam isi buku yang ingin dibaca terutama dalam buku pelajaran yang ada di sekolah. Lalu, bagaimana cara paling tepat untuk menerapkannya?
 
1. Survei (penelaahan pendahuluan)
Langkah pertama siswa dapat melakukan survei atau prabaca di mana tujuannya adalah untuk mengenal bahan yang dibaca.
1) Survei atau prabaca hanya dilakukan beberapa menit.
2) Survei dilakukan dengan sistematis agar dapat menemukan dengan cepat menemukan ide-ide penting dan organisasi bahan.
3) Jenis survei: Survei buku, survei bab, survei artikel, dan survei kliping.
Pada tahap ini diharapkan siswa dapat meninjau bahan bacaan mereka untuk benar-benar mencari pengetahuan sesuai yang pembaca inginkan. Oleh karena itu, tahap survei sangat diperlukan untuk dapat menentukan apakah bahan bacaan yang ingin dibaca sudah sesuai dengan keinginan atau belum.
 
2. Question (bertanya)
Langkah selanjutnya siswa dapat merincikan persoalan apa yang ingin ia dapatkan dengan sebuah pertanyaan, pembaca mengutamakan suatu ciri soal setelah mendapati teks tersebut berkaitan dengan keperluan tugasnya.
1) Bersamaan pada saat survei ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu.
2) Gunakan kata siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa.
Pada tahap ke dua ini perlu memberi pertanyaan untuk diri pembaca masing-masing. Pembaca perlu apa untuk membaca bacaan tersebut, sehingga timbullah pertanyaan yang harus dijawab dalam bacaannya. Maka tahap ini sebagai salah satu kerangka untuk terwujudnya metode membaca SQ3R.
 
3. Read (baca)
Langkah ke tiga adalah memasuki poin inti yaitu membaca buku tersebut. Setelah melewati tahap survei dan timbul beberapa pertanyaan yang siswa harapkan akan mendapat jawaban di bacaan yang mereka hadapi.
1) Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini yaitu jangan membuat catatan dan jangan membuat tanda-tanda dalam bacaan.
2) Harus konsentrasi dan fokus untuk membaca saja.
Pada langkah ini, pembaca dapat mulai menelaah lebih dalam tentang buku bacaannya. di tahap ini pula pembaca bisa menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang timbul di awal. Sehingga proses ini diperlukan konsentrasi penuh dalam pelaksanaannya.
 
4. Recite/Recall (mengutarakan kembali)
Pada tahap ini, siswa diharapkan untuk dapat mengutarakan kembali atau menceritakan kembali apa yang sudah dibaca. ditahap ini perlu dilakukan dengan baik sehingga si pembaca benar-benar memahami apa yang dibacanya. Tahap ini merupakan salah satu tahap untuk memasukkan bacaan yang telah dibaca ke otak pembaca agar melekat diingatannya.
 
5. Review (mengulang kembali)
Di tahap akhir, siswa dapat mengulang kembali hasil bacaannya. Pembaca dapat mengingat poin-poin penting dari bacaan dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada pada tahap question.
1) Sekalipun pada waktu membaca 85% kita menguasai isi bacaan kemampuan kita dalam waktu 8 jam untuk megingat detail yang penting 40%.
2) Si pembaca perlu menulis kembali hal-hal yang dianggap penting.
 
Itulah langkah-langkah penerapan metode SQ3R dalam dunia pendidikan. Jika diperhatikan lebih dalam metode ini memang lebih kompleks dalam pelaksaannya. Tapi, bukan tidak mungkin metode ini dapat berdampak besar jika diterapkan oleh peserta didik di Indonesia. Dari kalangan SD/Sederajat hingga SMA/Sederajat penerapannya tetap bisa digunakan. Hal tersebut dipengaruhi pula oleh buku apa yang ingin dibaca. Oleh karena itu, penerapan metode SQ3R ini tetap perlu tinjauan di tahap awalnya. Semoga dengan adanya metode membaca SQ3R ini para pelajar di Indonesia dapat menerapkan untuk keperluannya dalam mencari pengetahuan yang lebih dalam, karena metode ini sangat sistematis sehingga membuat pembaca dapat dengan mudah untuk menelaah makna yang ada di dalamnya.
 

Ikuti tulisan menarik Rian Dwiyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu