x

Foto Ruang Parlemen (Foto olhe: Czapp \xc1rp\xe1d)

Iklan

Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Selasa, 9 Januari 2024 10:06 WIB

Selain Indonesia, Ini Negara-negara yang Menggelar Pemilu pada 2024 (Bagian 2)

Berikut negara besar di Afrika dan Amerika yang juga akan mengadakan pemilu dan berpotensi memengaruhi geopolitik dunia. 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya dari judul yang sama. Setelah pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan mengenai negara-negara dibenua Asia yang akan menggelar pemilu pada tahun ini seperti Indonesia. Berikut merupakan negara besar di Afrika dan Amerika yang juga akan mengadakan pemilu dan berpotensi memengaruhi geopolitik dunia. 

5. Afrika Selatan

Afrika Selatan (Afsel) yang merupakan salah satu negara terkuat di benua Afrika dan juga merupakan anggota BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa) yaitu blok ekonomi tandingan G7. Pada Mei 2024 nanti, negara yang terkenal dengan sosok Nelson Mandela akan menggelar pemilu untuk memilih anggota Majelis Nasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Majelis Nasional sekarang ini, didominasi oleh Partai African National Congress (ANC) yang dipimpin oleh Cyril Ramaphosa yang juga Presiden Afrika Selatan. ANC merupakan partai berhaluan tengah-kiri dan memiliki 230 kursi (57,5 persen).

Partai terbesar kedua ialah partai Democratic Alliance (DA) yang merupakan partai oposisi terbesar di parlemen dengan 84 kursi (21 persen). DA dipimpin oleh John Steenhuisen (warga kulit putih). DA merupakan partai berhaluan tengah-kanan yang selalu menjadi pesaing utama ANC disetiap gelaran pemilu.

Kemudian partai ketiga besar ialah Economic Freedom Fighters (EFF) yang dipimpin oleh Julius Malema. EFF merupakan partai sayap kiri yang baru berdiri pada 2013. Meski partai baru, tetapi EFF terbukti berhasil menjadi pendatang baru yang serius dengan selalu meningkatnnya kursi mereka di Majelis Nasional dengan 44 kursi (11 persen).

Dalam dua gelaran pemilu terakhir terdapat pengurangan suara pada partai-partai pro-pemerintah disamping menguatnya partai oposisi. Tetapi partai oposisi DA cenderung stagnan yang berarti partai-partai lain seperi EFF yang berhasil menambah suara mereka.

Dalam gelaran pemilu Afsel ini isu rasial selalu menjadi pertimbangan utama. Itu bisa terjadi karena sepertiga rakyat Afsel yang berada digaris kemiskinan, sementara banyak masyarakat kulit putih yang merupakan golongan atas di Afsel.    

6. Amerika Serikat

Amerika Serikat (AS) sebagai negara Adidaya juga akan menggelar pemilu pada 5 November 2024. Dalam banyak survei menunjukkan sosok Joe Biden dan Donald Trump masih kembali bersaing. Namun sosok Trump berpeluang tidak bisa maju karena masih memiliki permasalahan hukum yang menjeratnya.

Nama Trump masih menguat tidak terlepas dari pendukungnya yang loyal ditambah pemerintahan Biden yang gagal dari banyak sektor, mulia dari ekonomi hingga geopolitik dunia seperti munculnya perang Rusia-Ukraina dan Krisis Gaza.  

Sedangkan Joe Biden berpeluang besar tetap akan dicalonkan Partai Demokrat karena masih minimnya kandidat yang deklarasi akan maju menjadi capres dari partai berhaluan liberal ini. Lalu di Partai Republik seperti tengah mencari sosok tengah antara Donald Trump dan Joe Biden. Ada sosok Vivek Ramaswamy yang merupakaan pengusaha keturunan India yang sudah deklarasi akan mencalonkan diri sebagai capres dari Partai Republik.

Pemilu AS memang selalu menjadi perhatian publik dunia karena posisinya sebagai negara adidaya dan merupakan ekonomi terkuat didunia bersaing dengan Cina. Sehingga siapapun yang menang dalam pemilu akan memengaruhi tidak hanya AS tetapi seluruh dunia.

7. Meksiko

Lalu terakhir ada Meksiko yang akan menggelar pemilihan presiden dan legislatif pada 2 Juni 2024 nanti. Pada pemilihan presiden sudah ada dua sosok perempuan yang mendeklarasikan diri yaitu Claudia Sheinbaum dan Xóchitl Gálvez.

Claudia Sheinbaum merupakan seorang akademisi yang pernah menjabat sebagai mantan walikota Tlalpan (2015-2017) dan mantan kepala pemerintahan Mexico City (2018-2023). Sheinbaum didukung oleh partai Movimiento Regeneración Nacional (Morena) yang berhaluan sayap kiri.

Sedangkan Xóchitl Gálvez merupakan mantan walikot Hidalgo (2015-2018), dan mantan senator (2018-2023. Gálvez diusung oleh Partido Accion Nacional (PAN) yang berhaluan sayap kanan.

Sedangkan pada Senat dan Chamber of Deputies, Morena dan PAN merupakan dua partai terbesar dengan Morena merupakan partai koalisi pemerintah terbesar dan PAN merupakan partai oposisi terbesar.  

Pemilu Meksiko terbilang cukup penting karena hubungan meksiko dengan AS yang sanagt dekat terutama isu ekonomi dan imigran yang tentu akan memengaruhi ekonomi negeri Paman Sam yang bisa memengaruhi negara lain.        

Ikuti tulisan menarik Harrist Riansyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler