x

Presiden Jokowi

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Selasa, 6 Februari 2024 17:04 WIB

Muhammadiyah dan NU Raih Zayed Award for Human Fraternity 2024

Penghargaan tersebut diberikan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (5/2) malam waktu setempat. Saat penyerahan penghargaan, Muhammadiyah diwakili oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.  Sedangkan NU diwakili oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Penganugerahan Zayed Award for Human Fraternity ini memberikan kebanggaan yang luar biasa bukan hanya bagi keluarga besar Muhammadiyah dan NU, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti disaksikan dalam tayangan video melalui akun YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Selasa (6/2).

Kepala Negara juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan atas kemajuan dan inovasi luar biasa yang diraih UEA dan menjadi simbol kemajuan di kawasan dan dunia.

Dikutip dari situs zayedaward.org, gelaran Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan independen dan internasional tahunan yang mengakui individu atau entitas di seluruh dunia yang memimpin dengan memberi contoh, berkolaborasi tanpa pamrih dan tanpa lelah untuk menjembatani perbedaan dan menciptakan hubungan manusia yang nyata, seringkali dengan pengorbanan pribadi yang besar. Para penerima penghargaan menerima hadiah sebesar USD$1 juta atau setara Rp 15.733.500.000,00 yang dipersembahkan oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anugerah Zayed Award for Human Fraternity diberikan kepada Muhammadiyah dan NU atau Nahdlatul Ulama,  dengan pertimbangan: (a) keduanya merupakan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia; (b) dihormati atas peran masing-masing di bidang kemanusiaan, dan (c) upaya pembangunan perdamaian mereka di tingkat nasional, regional, dan internasional.

Muhammadiyah yang didirikan KH Ahmad Dahlan pada 1912, adalah organisasi non-Pemerintah dengan lebih dari 60 juta anggota yang Didedikasikan untuk inisiatif sosial dan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan, menjalankan rumah sakit amal, dan mengoperasikan lebih dari 120 Universitas di seluruh Indonesia.

Organisasi Ini secara aktif memromosikan kerukunan beragama di Indonesia. Muhammadiyah juga melakukan upaya pemeliharaan perdamaian dalam menyelesaikan konflik di Afrika Tengah, dan bantuan kemanusiaan kepada populasi rentan di Timur Tengah dan Asia, termasuk para pengungsi Rohingya.

Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah juga didirikan di bawah organisasi dengan tujuan pengurangan risiko bencana, kesiapsiagaan, dan rehabilitasi. Mendukung masyarakat yang terkena dampak bencana alam dan tragedi lainnya.  Kelompok ini membantu memulihkan kehidupan mereka yang paling terkena dampak.

Didirikan pada 1926, Nahdlatul Ulama adalah Badan Amal yang berperan dalam memimpin pengembangan masyarakat di Indonesia dengan pendanaan sekolah, rumah sakit, dan proyek pengentasan kemiskinan. Organisasi, yang diperkirakan memiliki lebih dari 121 Juta anggota, adalah Organisasi Islam terbesar di dunia.

Memainkan peran utama dalam memelopori perdamaian Global dan upaya diplomatik, Ia telah menyelenggarakan dan memimpin beberapa Konferensi Antaragama dan Antarbudaya termasuk Konferensi Islam Asia-Afrika dan Konferensi Dunia Tentang Agama Dan Perdamaian. Upaya diplomatiknya juga membantu membebaskan Sandera Korea Selatan yang ditahan Oleh Pejuang Taliban di Afghanistan pada 2007.

Penghargaan bernama Zayed Award for Human Fraternity disematkan untuk menghormati almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab. Nilai-nilai penghargaan mencerminkan warisan kemanusiaan, moralitas, dan dedikasi Sheikh Zayed untuk bekerja sama dengan orang-orang dari semua latar belakang - terlepas dari agama, jenis kelamin, atau latar belakang.

Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia didirikan pada 4 Februari 2019, untuk menandai pertemuan bersejarah di Abu Dhabi antara Yang Mulia Imam Besar Al-Azhar Profesor Ahmed Al-Tayeb dan Yang Mulia Paus Fransiskus. Saat itu, mereka bersama-sama menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia.

Mengingat signifikansi historis dari deklarasi ini - yang menyerukan rekonsiliasi dan perdamaian di antara umat manusia - kedua pemimpin agama itu dinobatkan sebagai penerima kehormatan Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia pada tahun 2019.

Pada Februari 2020, pada ulang tahun pertama Dokumen Persaudaraan Manusia, diumumkan bahwa Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia akan menjadi penghargaan tahunan, diawasi oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia, sebuah organisasi internasional independen yang dilembagakan untuk mempromosikan nilai-nilai persaudaraan manusia di komunitas di seluruh dunia dan untuk memenuhi aspirasi Dokumen Persaudaraan Manusia.

Sejak tahun 2021 dan seterusnya, penghargaan ini telah membuka nominasi bagi individu dan entitas, dari semua latar belakang dan di mana pun di dunia, yang bekerja untuk memperkuat hubungan manusia dan memengaruhi kehidupan masyarakat dengan mengatasi perpecahan, membangun komunitas yang tangguh, dan menumbuhkan solidaritas. ***

 

 

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu