Kesenjangan Digital, Menggali Jurang yang Mengancam Kesetaraan

Selasa, 20 Februari 2024 10:40 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seiring terhubungnya dunia lewat jaringan digital, toh memuncilkan pula tantangan baru yakni kesenjangan digital. Ada kesenjangan antara mereka yang memiliki akses teknologi informasi dan komunikasi modern dan ada yang belum tersentuh. Muncul kebutuhkan untuk membangun jembatan digital untuk masa depan yang inklusif di Indonesia.

Pada abad ke-21, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, membentuk cara kita berkomunikasi, bekerja, dan mengakses informasi. Namun, seiring dengan terhubungnya dunia, tantangan yang terus muncul adalah kesenjangan digital. Fenemona ini mengacu pada kesenjangan antara mereka yang memiliki akses teknologi informasi dan komunikasi (TIK) modern dan mereka yang tidak.

Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan membutuhkan infrastruktur TIK untuk adanya saling terhubung antar pulau, antar daerah, antar masyarakat, ataupun antar instansi. Namun, masih banyak wilayah yang belum tersentuh infrastruktur TIK terutama di wilayah timur Indonesia. Masih banyak wilayah Indonesia yang belum terjangkau layanan telekomunikasi dapat dimaklumi, mengingat luas negara Indonesia adalah 1,9 juta kilometer persegi untuk wilayah daratannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah pulau lebih 17.000 pulau dengan sebagian topografi wilayah berbentuk pegunungan dan lembah. Sehingga lokasi pedesaan menyebar yang mengakibatkan pembangunan sarana komunikasi dan informasi cukup sulit dilakukan serta perlu dukungan biaya yang tidak murah. Akibatnya, infrastruktur TIK hanya terpusat di wilayah daratan dan perkotaan itu pun mayoritas ada di pulau Jawa dan Sumatera. Pada akhirnya ketidaksetaraan infrastruktur ini menimbulkan kesenjangan digital. Secara sederhana kesenjangan digital dapat dipahami sebagai perbedaan akses terhadap TIK.

Dalam artikel ini akan menjelaskan secara rinci konsep kesenjangan digital beserta contoh- contoh konkret yang menggambarkan kompleksitas tantangan ini.

 

1. Aksesibilitas

Salah satu aspek paling mencolok dari kesenjangan digital adalah aksesibilitas. Di berbagai belahan dunia, terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal akses internet. Misalnya, daerah pedesaan di negara berkembang seringkali masih menghadapi kendala infrastruktur yang memadai. Koneksi internet yang lambat atau bahkan tidak tersedia bisa menjadi hambatan serius bagi penduduk di wilayah-wilayah ini. Sehingga, walaupun kita hidup dalam era di mana informasi tersedia dengan mudah, sebagian masyarakat masih terpinggirkan karena keterbatasan aksesibilitas ini.

a) Perangkat Lunak

Kesenjangan digital tidak hanya terbatas pada akses internet, tetapi juga melibatkan perangkat lunak. Sebagian individu atau keluarga mungkin tidak mampu membeli komputer atau perangkat pintar yang diperlukan untuk mengakses informasi online. Hal ini menciptakan jurang ekonomi yang lebih besar karena individu tanpa akses ke teknologi modern mungkin kehilangan peluang pekerjaan dan pendidikan. Keberadaan perangkat lunak yang memadai menjadi langkah kunci dalam menyamakan peluang di era digital.

b) Literasi Digital: Antara Informasi dan Ketidakpahaman

Kesenjangan digital tercermin dalam tingkat literasi digital. Akses internet dan perangkat keras saja tidak cukup; individu juga harus memahami cara menggunakan teknologi tersebut secara efektif. Contohnya, seorang lansia yang belum terbiasa dengan perangkat pintar mungkin kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan online atau melakukan transaksi perbankan elektronik. Oleh karena itu, literasi digital menjadi pondasi penting untuk menjembatani kesenjangan dan memastikan bahwa manfaat teknologi dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

 

2. Pendidikan: Kesenjangan di Ruang Kelas dan di Luarnya

Pendidikan adalah salah satu sektor yang paling terdampak oleh kesenjangan digital. Di sekolah-sekolah yang kurang mendukung infrastruktur teknologi, siswa mungkin tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan keterampilan digital yang penting untuk masa depan. Pendidikan jarak jauh menjadi tantangan serius bagi siswa yang tidak memiliki akses internet atau perangkat yang memadai. Inilah mengapa investasi dalam teknologi pendidikan dan pelatihan guru menjadi krusial untuk mengatasi kesenjangan ini.

 

3. Pekerjaan: Membentuk Ketidaksetaraan di Pasar Kerja

Di dunia kerja, kesenjangan digital dapat menciptakan jurang antara individu yang memiliki keterampilan teknologi dan mereka yang tidak. Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan teknologi mungkin sulit diakses oleh individu yang kurang berpengalaman dalam penggunaan perangkat dan aplikasi. Ini dapat mengarah pada ketidaksetaraan pendapatan dan peluang karier di antara masyarakat. Oleh karena itu, program pelatihan dan peningkatan keterampilan menjadi kunci untuk menjembatani kesenjangan digital di pasar kerja.

 

Contoh Konkret dalam Kehidupan Sehari-hari: Pandemi dan Vaksinasi Online

Pandemi COVID-19 menjadi contoh nyata bagaimana kesenjangan digital dapat memengaruhi akses terhadap layanan kesehatan. Program vaksinasi online menjadi tantangan bagi mereka yang kurang terbiasa dengan pendaftaran online atau tidak memiliki akses internet. Kelompok masyarakat yang lebih miskin atau rentan bisa kesulitan mendapatkan informasi atau membuat janji vaksinasi secara online. Inilah salah satu contoh konkret bagaimana kesenjangan digital dapat memperburuk kesenjangan kesehatan.

 

Mengatasi Tantangan Menuju Kesetaraan Digital

Menjembatani kesenjangan digital bukan hanya soal akses teknologi; ini adalah masalah kesetaraan dan inklusi. Seiring dengan kemajuan kita di era digital, diperlukan upaya bersama untuk memastikan bahwa manfaat teknologi dapat diakses oleh semua orang. Dengan mengatasi kesenjangan infrastruktur, hambatan ekonomi, dan mendorong literasi digital, kita dapat mengambil langkah signifikan untuk menciptakan dunia yang lebih terhubung dan adil.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Lukman Zaenudin

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler